Arus Balik Lebaran 2023, Jasa Marga Catat 465 Ribu Kendaraan Belum Kembali ke Jakarta

Jasa Marga mencatat, volume kendaraan mengarah ke Jakarta pada puncak arus balik gelombang kedua Lebaran 2023 ini masih relatif lebih rendah ketimbang puncak arus balik gelombang pertama pada H+2 Idul Fitri 1444 H.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 01 Mei 2023, 00:05 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2023, 00:05 WIB
Kepadatan Arus Balik Lebaran Idul Fitri 2023 di Tol Jagorawi
PT Jasa Marga mencatat pergerakan kendaraan yang memasuki wilayah Jakarta saat arus balik Lebaran 2023. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Puncak arus balik gelombang kedua libur Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah diprediksi terjadi pada Minggu - Senin, 30 Juni - 1 Mei 2023. Ribuan kendaraan menuju wilayah Jakarta dan sekitarnya sudah mulai memadati ruas Tol Trans Jawa pada puncak arus balik gelombang kedua ini.

Meski begitu, PT Jasa Marga mencatat, masih ada sekitar 465 ribu kendaraan yang belum kembali ke Jakarta atau sekitar 22,65 persen dari total kendaraan yang meninggalkan Ibu Kota selama periode Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah ini.

"Masih ada 22,65 persen atau sekitar 465 ribu kendaraan yang belum balik ke Jakarta," kata Corporate Communication and Community Development Group Head PT Jasa Marga Lisye Octaviana di Gerbang Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, Minggu (30/4/2023).

Menurut dia, volume kendaraan yang masuk ke Jakarta selama arus balik gelombang kedua tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan puncak arus balik gelombang pertama pada 24-25 April 2023.

Meskipun demikian, kata Lisye, Jasa Marga bersama para pihak terkait akan terus memantau perkembangan situasi arus balik sebagai antisipasi jika terjadi lonjakan drastis pemilir yang masuk ke Jakarta.

"Jadi memang kami prediksi hari ini akan menjadi puncak kedua, namun prediksinya masih rendah dibandingkan puncak pertama di H+2 (lebaran 2023) kemarin. Jadi akan terus kita pantau," ujarnya, seperti dikutip dari Antara.

Untuk mengantisipasi lonjakan pemilir yang masuk Jakarta, kata Lisye, PT Jasa Marga telah melakukan sesuai dengan kewenangannya. Sedangkan terkait rekayasa arus lalu lintas akan dilaksanakan sesuai dengan diskresi pihak kepolisian.

"Antisipasi memang kami sudah lakukan sebelumnya pada arus mudik kemarin dan sudah kita persiapkan di arus balik Lebaran tahun ini, ada berbagai kapasitas yang kami tambahkan, mulai dari pelebaran lajur hingga optimalisasi gardu, khususnya di gerbang tol padat seperti Gerbang Cikatama," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


One Way Diperpanjang hingga Senin Pukul 24.00

One Way Arus Balik Tol Kalikangkung
Rekayasa lalu lintas jalur satu arah (one way) diberlakukan di Tol Kalikangkung-Cikarang, Karawang, Jawa Barat, Minggu (9/6/2019). Sistem one way arus balik di jalur tersebut diperpanjang hingga pukul 24.00 WIB akibat tingginya volume kendaraan yang menuju Jakarta. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah menerapkan rekayasa lalu lintas berupa one way atau satu arah dari Km 414 Kalikangkung hingga Km 72 Cikampek dilanjutkan contra flow 2 lajur dari Km 72 Jakarta-Cikampek (Japek) sampai dengan Km 47 pada puncak arus balik gelombang dua Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah, Minggu (30/4/2023).

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Firman Santyabudi melaporkan, saat ini masih terjadi peningkatan arus lalu lintas di ruas Tol Trans Jawa dari arah timur menuju Jakarta. Karena itu, waktu pelaksanaan rekayasa lalu lintas one way dari Kalikangkung hingga Cikampek diperpanjang.

"One way arus balik yang dijadwalkan selesai pada pukul 24.00 WIB hari ini (30 April 2023), masih akan terus dilanjutkan. Perpanjangan rekayasa lalu lintas one way diperkirakan akan berakhir pada Senin, 1 Mei 2023 pukul 24.00 WIB," ujar Firman dalam keterangan tertulis, Minggu malam.

Namun apabila pada periode perpanjangan tersebut kondisi lalu lintas dilihat dari traffic counting (VCR di bawah ketentuan), pantauan CCTV dan laporan petugas di lapangan selama tiga jam berturut turut mengalami penurunan serta masuk pada parameter volume lalu lintas tanpa rekayasa lalu lintas, maka kebijakan one way dapat dihentikan atau disesuaikan pelaksanaannya.

"Sedangkan apabila pada periode tiga jam sebelum jadwal pengakhiran tersebut masih terdapat peningkatan volume lalu lintas yang signifikan ke arah Jaya (Jakarta Raya), maka dapat dimungkinkan terjadi penyesuaian kembali jadwal pengakhiran rekayasa lalu lintas oneway," tutur dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya