Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tak lengah terhadap turunnya serangan teror di Indonesia sejak tahun 2019.
Berdasarkan Paporan Global Terrorism Index 2022, Indonesia berada di peringkat ke-24 daftar negara paling terdampak terorisme, atau kategori terdampak sedang.
Baca Juga
"Penurunan kasus terorisme di Indonesia, kiranya menjadi suntikan motivasi yang kuat bagi BNPT untuk terus giat bekerja bagi negeri," jelas Ma'ruf Puncak Peringatan HUT ke-13 BNPT di Djakarta Theater Jakarta Pusat, Jumat (28/7/2023).
Advertisement
"Di balik data capaian yang ada, saya berpesan agar tetap jangan lengah," sambungnya.
Dia mengatakan bahwa organisasi teror akan selalu mencari jalan untuk menyebarkan paham-paham mereka. Khususnya, kepada kelompok rentan seperti perempuan, pemuda, dan anak-anak.
Untuk itu, Ma'ruf menekankan BNPT harus terus mencermati dan mewaspadai kondisi di lapangan, terutama di kalangan siswa atau generasi muda. Dia mencontohkan perubahan dari toleran menjadi intoleran pasif, kemudian intoleran pasif menjadi aktif, dan dari intoleran aktif menjadi terpapar.
"Kondisi ini dapat menjadi berbahaya, apabila kita tidak segera melakukan tindakan yang tepat dan dan terukur," tutur Ma'ruf.
Tak Ingin Remaja Terpapar Kelompok Terorisme
Dia tak ingin remaja dan anak-anak terpapar kelompok terorisme. Sebab, hal ini dapat menghilangkan potensi generasi emas bangsa ini pada tahun 2045 mendatang.
"Kita membutuhkan generasi muda yang toleran dan inklusif untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Generasi muda yang bergaul luas dan mudah bekerja sama, tanpa memandang latar belakang budaya dan agama," pungkasnya.
"Generasi muda yang inovatif dan kreatif, serta terbuka pada ide-ide baru. Generasi muda yang siap menghadapi tantangan global, juga lincah dan adaptif terhadap perubahan zaman," sambung Ma'ruf.
Advertisement