Pj Gubernur Banten Diminta Presiden Jokowi Segera Tangani Polusi Udara yang Memburuk di Wilayahnya

Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana pada Senin 14 Agustus 2023 usai tiga daerahnya masuk dalam top lima besar udara terburuk se-Indonesia.

oleh Yandhi DeslatamaDevira Prastiwi diperbarui 15 Agu 2023, 09:42 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2023, 09:40 WIB
Pj Gubernur Banten (kemeja putih), Al Muktabar. (Rabu, 28/09/20220). (Dokumentasi Pemprov Banten).
Pj Gubernur Banten (kemeja putih), Al Muktabar. (Rabu, 28/09/20220). (Dokumentasi Pemprov Banten).

Liputan6.com, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana pada Senin 14 Agustus 2023 usai tiga daerahnya masuk dalam top lima besar polusi udara terburuk se-Indonesia.

Al Muktabar mengaku diberi arahan oleh Presiden Jokowi untuk segera menangani buruknya polusi udara di ujung barat Pulau Jawa itu.

Presiden Jokowi meminta Al Muktabar menangani polutan yang ada di udara secara singkat dalam jangka menengah dan panjang. Karena kualitas udara yang buruk bisa mengganggu kesehatan masyarakat.

"Dalam jangka panjang, kita mengusulkan kepada Bapak Presiden untuk kita memiliki transportasi berbasis MRT. Sedang proses kajian mendalam yang akan dikembangkan dari Kembangan menuju Balaraja," ujar Al Muktabar, Selasa (15/08/2023).

Mantan Sekda Banten itu mengklaim terus melakukan pengendalian pencemaran udara dan lingkungan. Salah satunya membatasi penggunaan kendaraan bermotor dengan bahan bakar fosil.

Kemudian, lanjut Al Muktabar, penggunaan kendaraan listrik yang hingga kini masih dibahas oleh Pemerintah Provinsi atau Pemprov Banten. Kendaraan listrik sendiri diklaim bisa menekan pencemaran udara karena tidak mengeluarkan asap kendaraan.

"Kita juga sedang mentransformasi bergeser ke energi listrik. Berbagai formula kebijakannya sedang diupayakan. Transformasi energi listrik ini kita harap berpengaruh besar terhadap pengendalian lingkungan atau go green kita," terang Al Muktabar.

Al Muktabar juga akan memerintahkan industri yang ada di wilayahnya untuk mengganti teknologinya dengan keluaran terbaru karena bisa menekan pencemaran udara dan lingkungan.

"Kita juga sudah mengajukan modifikasi cuaca untuk langkah cepat dalam mengurangi pencemaran udara," jelas Al Muktabar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


10 Kota Berpolusi Udara Terburuk di Indonesia

Polusi Udara Jakarta
Berdasarkan data IQAir pukul 16.29 WIB, Jakarta tercatat menjadi kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia dengan nilai indeks 168 atau masuk kategori tidak sehat. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, berdasarkan data perusahaan teknologi kualitas udara Swiss, IQAir pada Selasa 8 Agustus 2023, Indonesia merupakan negara yang memiliki kualitas udara terburuk ke-26 pada tahun 2022.

Pada periode tersebut, Indonesia memiliki rata-rata kualitas udara sebesar 89 AQI. Angka tersebut berada dalam kategori 'Sedang'. Meski begitu, udara di Indonesia memiliki kandungan partikel PM2.5 yang tinggi sehingga menyebabkan jarak pandang berkurang dan udara tampak berkabut.

Berikut sejumlah daerah dengan tingkat polusi tertinggi per 8 Agustus 2023 berdasarkan indeks kualitas udaranya:

1. Serang, Banten: 167 (status tidak sehat)

2. Sleman, DI Yogyakarta: 163 (status tidak sehat)

3. Tangerang, Banten: 163 (status tidak sehat)

4. Tangerang Selatan, Banten: 161 (status tidak sehat)

5. Bogor, Jawa Barat: 156 (status tidak sehat)

6. Malang, Jawa Timur: 133 (status sedang)

7. Medan, Sumatra Utara: 124 (status sedang)

8. Banjarbaru, Kalimantan Selatan: 122 (status sedang)

9. Semarang, Jawa Tengah: 117 (status sedang)

10. Jakarta, DKI Jakarta: 114 (status sedang)

 


Kualitas Udara Jakarta Kategori Tidak Sehat Versi IQAir Pagi Ini, Simak Datanya

Pembatasan Kendaraan Pribadi Perlu Diintensifkan
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Tol Jagorawi, Jakarta, Sabtu (6/7/2019). Direktur Eksekutif KPPB Ahmad Safruddin menilai pembatasan kendaraan pribadi melintas di ruas-ruas tertentu perlu diintensifkan untuk membantu mengurangi polusi udara. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kualitas udara di wilayah DKI Jakarta terpantau masuk kategori tidak sehat pada hari ini, Senin pagi 14 Agustus 2023. Dilihat dari situs IQAir, indeks kualitas udara Jakarta berada di angka 153 AQI US.

Ukuran polutan utamanya PM2.5 dengan konsentrasi 59.4µg/m³. Data ini tercatat per pukul 08.00 WIB.

"Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 11.9 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian keterangan situs IQAir tersebut.

Berdasarkan kualitas udara tidak sehat ini, IQAir memberikan sejumlah rekomendasi kesehatan untuk melindungi diri dari polusi udara di Jakarta. Di antaranya, masyarakat diminta menggunakan masker saat berada di luar ruangan.

Selain itu, juga disarankan untuk menyalakan penyaring udara, menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor, hingga menghindari aktivitas luar ruangan.

Situs pemantau kualitas udara ini juga memperlihatkan grafik riwayat kualitas udara Jakarta. Kualitas udara terpantau tidak sehat sejak dini hari pukul 02.00 WIB dengan 153 IQ US.

Kemudian naik menjadi 159 IQ US pada pukul 03.00 WIB. Kembali naik jadi 161 IQ US pada pukul 04.00 WIB.

 


Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia

Jakarta Juara Dunia Polusi Udara saat Diguyur Hujan Lebat
Kota lain yang mencapai kategori Tidak Sehat adalah Semarang dengan angka PM2.5 69,6 µg/m³ per pukul 08.00 WIB. Wilayah pengukuran lainnya masih masuk kategori hijau. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Memang, belakangan kualitas udara Jakarta jadi sorotan. Sebelumnya, Koalisi Inisiatif Bersihkan Udara Kota dan Semesta (Ibukota) juga mencatat dalam dua bulan terakhir kualitas udara di Jakarta memburuk.

Jakarta, bahkan sempat menempati urutan pertama kota dengan kualitas udara terburuk di dunia versi data dari situs IQAir.

Dari situs tersebut, indeks kualitas udara di Jakarta berada berada pada level 124 AQI US dengan polutan utama udara di Jakarta adalah PM 2.5 dengan konsentrasi 45 ug/m3.

Nilai ini 9 kali lebih tinggi dari standar kualitas ideal WHO yang memiliki bobot konsentrasi PM 2,5 antara 0 sampai 5 mikrogram per meter kubiknya.

Infografis 10 Kota Dunia dengan Kualitas Udara yang Buruk akibat Polusi
Infografis 10 Kota Dunia dengan Kualitas Udara yang Buruk akibat Polusi
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya