Prabowo Cs Ganti Nama Koalisi Indonesia Maju, Berebut Pengaruh Jokowi?

Prabowo mengumumkan nama baru koalisinya dari sebelumnya KKIR menjadi Koalisi Indonesia Maju. Nama baru ini sama seperti nama koalisi yang mengusung Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019 lalu.

oleh Nanda Perdana PutraDelvira Hutabarat diperbarui 30 Agu 2023, 00:00 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2023, 00:00 WIB
HUT PAN
Para tamu undangan merupakan para elite partai koalisi pengusung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto mengumumkan nama baru koalisi pendukungnya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, dari sebelumnya bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju.

Nama tersebut sama dengan koalisi yang membawa Joko Widodo (Jokowi) memenangi Pilpres 2019. Indonesia Maju juga menjadi nama resmi kabinet Jokowi di periode keduanya, yakni 2019-2024.

Prabowo mengaku telah berembuk bersama Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra terkait penentuan nama Koalisi Indonesia Maju.

"Bersama tim tadi kita berembuk, para ketua umum tadi berembuk walupun sebentar, iya Pak Zul, Pak Airlangga, Gus (Muhaimin) sama Profesor (Yusril)," kata Prabowo saat berpidato pada acara HUT ke-25 PAN di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (28/8/2023) malam.

Dalam pertemuan singkat di sela HUT PAN ini, Prabowo bersama pimpinan partai rekan koalisinya menetapkan nama baru koalisinya menjadi Koalisi Indonesia Maju. Perubahan nama ini dilakukan setelah Prabowo mendapat tambahan dukungan dari PAN, Golkar, dan PBB.

"Kita sepakat koalisi kita, kita beri nama Koalisi Indonesia Maju," kata Prabowo.

Prabowo lantas menyanjung kepemimpinan Presiden Jokowi. Ketika berada di pemerintahan menjadi pembantunya, Prabowo merasakan bahwa Jokowi adalah seorang patriot yang memikirkan bangsa.

"Istilahnya orang yang waras untuk menilai dan sebaginya, tapi setalah saya masuk saya lihat dari dekat saya ikut pemerintah ini saya yakin bahwa Pak Jokowi seorang patriot yang memikirkan rakyat dan bangsa Indonesia," ujar Prabowo.

Karena itu, Prabowo cs menggunakan Koalisi Indonesia Maju karena ingin sepenuh hati melanjutkan perjuangan Jokowi. "Dan pemikiran pemikiran beliau benar dan berhasil sampai sekarang dan untuk itu lah saya sepenuh hati saya ingin teruskan perjuangan beliau," ujar Prabowo.

Puji Gagasan Ekonomi Jokowi

Prabowo juga memuji pembangunan ekonomi yang dilakukan Presiden Joko Widodo. Menurut Prabowo pembangunan di era Jokowi menjadi dasar untuk mencapai cita-cita menghilangkan kemiskinan dari Indonesia.

Gagasan itu akan diteruskan Prabowo dengan partai pengusungnya yaitu Gerindra, Golkar, PKB, PAN dan PBB.

"Dengan semua ini, dengan putra putri terbaik bangsa Indonesia saya percaya kita bisa menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia. Kita bisa. Kita sudah menyusun tim bersama tokoh-tokoh dari empat partai," katanya.

Prabowo memberi julukan gagasan ekonomi yang dilakukan Jokowi. Ia menyebutnya sebagai Jokowinomics.

"Kita sudah membahas, kita sudah melihat dasar yang kuat yang dilakukan Pak Jokowi yang saya beri istilah Jokowinomics," katanya.

Bahkan sejumlah gagasan Jokowi banyak dibicarakan di luar negeri. Mulai dari program kesehatan sampai pendidikan yang dilakukan Jokowi.

"Karena di luar negeri banyak bingung bagaimana kok bisa kalian menyampaikan masalah kartu-kartu menjadi pembicaraan di luar negeri. Bagaimana bisa bisa kasih kesehatan pada puluhan orang, bantuan pendidikan ke jutaan orang, dan itu dibicarakan orang," kata Prabowo.

"Itu dasar yang kuat, tentunya banyak kekurangan tentunya tidak sempurna. Pembangunan bukan satu dua tahun, tapi kita optimis ke depan. Kebijakan hilirisasi luar biasa strategisnya," pungkasnya.

Bawa Semangat Lanjutkan Program Jokowi

HUT PAN
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (kanan) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kanan), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua kiri), dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra (kiri) saat menghadiri perayaan HUT ke-25 PAN di Jakarta, Senin (28/8/2023). Acara ini dihadiri 1.300 kader PAN. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Ketum Golkar Airlangga Hartarto menuturkan, pemilihan nama Koalisi Indonesia Maju ini untuk membawa semangat melanjutkan program dan keberhasilan Presiden Jokowi.

“Jadi kita berembuk mencari nama apa yang paling mencerminkan keberlanjutan program Pak Presiden, akhirnya kita ketemu pada kata-kata Koalisi Indonesia Maju, karena memang visi Indonesia ke depan 2045 maju, sejahtera, adil,” tutur Airlangga di sela-sela acara HUT PAN, Hotel Sultan, Jakarta, Senin (28/8/2023).

Menurut Airlangga, nama tersebut keluar secara spontan. Dia pun mengulas koalisi Presiden Jokowi di masa lalu pun bernama Indonesia maju.

“Kalau nama, namanya spontanitas,” kata dia.

Senada dengan Airlangga, Ketum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas juga menyatakan pemilihan nama Koalisi Indonesia Maju tersebut adalah bentuk niat melanjutkan program Presiden Jokowi.

“Melanjutkan, iya. Toh Pak Airlangga Menkonya, Pak Prabowo Menhan-nya, saya Mendagnya, Cak Imin menterinya banyak di situ juga, jadi ini melanjutkan apa yang sudah dibangun, dilaksanakan oleh Pak Jokowi,” ujar Zulhas.

KKIR Bubar?

Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku baru tahu soal perubahan nama koalisi lantaran telat datang di acara HUT ke-25 PAN. “Saya juga baru tahu. Belum pernah (ada pembahasan),” tutur Cak Imin di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (28/8/2023).

Cak Imin belum berkomentar banyak perihal nama baru gabungan partai yang semula Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Berdasarkan informasi yang diterimanya, nama tersebut diambil lantaran partai yang bergabung merupakan bagian dari Kabinet Indonesia Maju.

“Ya saya baru dikasih tahu tadi sama Pak Prabowo, bahwa koalisinya tadi Koalisi Indonesia Maju. Tentu saya akan lapor ke partai bahwa perkembangannya sudah berubah. Berarti KKIR dibubarkan dong. Nah saya enggak tahu, saya akan melapor ke partai dulu,” tutur dia.

Termasuk juga persoalan piagam kerja sama yang kemungkinan berubah, serta ketidakhadiran dirinya dalam diskusi singkat sebelum acara puncak HUT ke-25 PAN.

“Oh enggak, enggak terlalu penting itu (dilibatkan atau tidak). Yang penting saya harus mempertanggungjawabkan ke partai saya. Ya saya kan enggak punya hak setuju atau enggak setuju,” ucap Muhaimin Iskandar menandaskan.

PDIP Sebut Ganjar Sudah Lama Pakai Tagline Indonesia Maju

Ganjar Pranowo Resmi Ditetapkan Jadi Capres PDIP
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah mengumumkan nama Ganjar Pranowo untuk diusung maju sebagai Capres dalam Pilpres 2024. Penetapan itu digelar di Istana Batutulis, Bogor yang juga dihadir oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Jumat (21/4/2023). (Foto: Dokumentasi DPP PDIP)

Ketua DPP PDIP Said Abdullah turut merespons penggunaan Indonesia Maju sebagai nama baru koalisi Prabowo cs. Dia menyebut, Bakal Capres PDIP Ganjar Pranowo sudah lebih dulu menggunakan tagline Indonesia Maju, yakni Gerak Cepat Indonesia Maju.

“Pada saat yang sama kalau melihat dari Ganjar Pranowo di berbagai tempat, dan di seluruh Jawa Timur katakanlah, itu gerak cepat Indonesia maju bersama Ganjar Pranowo. Bersama Ganjar Pranowo bergerak cepat Indonesia maju, tagline kami sudah sejak awal Agustus,” kata Said di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (29/8/2023).

Lantaran kini ada dua koalisi yang menggunakan tagline sama atau mirip, Said mengajak Prabowo cs berlomba-lomba menjadikan Indonesia lebih maju.

“Kalau sekarang ada Koalisi Indonesia Maju, ya mari kita berlomba-lomba untuk Indonesia agar lebih maju lagi. Kami gerak cepat Indonesia maju. Itu yang ada di berbagai baliho di seantero Indonesia dan kawan-kawan sebagian sudah menerima kiriman baliho baliho,” kata dia.

Bicara soal gerak cepat pula, Said menyebut dalam sejarah kepemimpinan presiden Indonesia, mayoritas presiden selanjutnya selalu lebih muda dari presiden terdahulu.

“Bicara soal gerak cepat, keberanian, nyali, dan sebagainya, dan perlu diingat yang namanya estafet kepemimpinan itu kalau kita melihat dari Bung Karno dari Pak Harto, kecuali Pak Habibie, ke Bu Mega, Bu Mega Gus Dur, kemudian SBY, selalu usianya kepada yang lebih muda,” pungkasnya.

Jokowi Dekat dengan Semua

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menilai, sah-sah saja Prabowo cs memilih Indonesia Maju sebagai nama baru koalisi mereka. Kata dia, itu merupakan hak prerogratif parpol manapun.

"Tidak apa-apa, itu kan otonomi dari beliau ya silakan saja, enggak masalah, kita hargai kita hormati, silakan saja," ujar Djarot Saiful Hidayat di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (29/8/2023).

Menurut Djarot, tagline atau nama koalisi pendukung bakal capres Ganjar Pranowo akan terkait gerak cepat kerja.

"Kalau Ganjar kan jelas taglinenya gerak cepat. Gerak cepat Indonesia maju. Karena butuh percepatan nih, butuh sosok pemimpin yang muda yang kreatif yang gesit yang punya stamina kuat," kata dia.

Djarot menyebut, pemilihan nama Koalisi Indonesia Maju bisa saja karena Prabowo dekat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Namun ia mengingatkan bahwa bukan hanya Prabowo Subianto yang memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi.

"Pak Jokowi kan dekat dengan siapa saja, ya otimatis denga Pak Pprabowo kren beliau menhan dekat. Dengan Pak Sandi juga dekat, Pak Erick juga dekat, dengan menteri-menteri juga dekat, dengan Ibu Mega juga sangat dekat. Semuanya dekat sangat dekat," pungkas Djarot.

PPP: Nama Koalisi Tidak Penting

Ketua Majelis Pertimbangan Partai PPP Romahurmuziy (Rommy) juga turut mengomentari perubahan nama koalisi Prabowo cs. Dia mengatakan, nama koalisi bukan hal yang cukup penting atau akan diingat banyak orang.

"Politisi saja hampir tidak ada yang mengingat nama koalisi, apalagi rakyat. Jadi mau dinamai apapun, itu adalah hak partai anggotanya,” kata Rommy pada wartawan, Selasa (29/8/2023).

Menurut Rommy, yang terpenting dari koalisi bukan nama melainkan kepribadian dari pasangan calon capres-cawapres.

“Yang terpenting dari sebuah koalisi pengusungan Pilpres hanya karakter dan kepribadian capres-cawapres, serta program-program yang menjawab kebutuhan rakyat,” kata dia. 

Selain itu, Rommy menilai pemilhan nama koalisi Prabowo itu juga bermaksud ingin disamakan dengan kinerja koalisi Indonesia Maju Presiden Joko Widodo.

“Tentu itu bagian dari strategi asosiatif. Mengidentikan diri dengan Jokowi. Ini dipastikan karena mereka meyakini survey, bahwa pak Jokowi adalah tokoh paling diikuti oleh rakyat,” pungkas dia.

Infografis Golkar dan PAN Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Golkar dan PAN Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya