Kemenkominfo Dorong Generasi Muda Jadi Agen Komunikasi Pencegahan Stunting

Kementerian Komunikasi dan Informatika terus mendorong generasi muda untuk melakukan aksi nyata dan turut serta menjadi agen komunikasi pencegahan stunting.

oleh Fachri pada 03 Okt 2023, 15:55 WIB
Diperbarui 03 Okt 2023, 15:53 WIB
Genbest.
Diseminasi informasi dan edukasi percepatan penurunan stunting bertajuk Genbest Talk “Penuhi Nutrisi Tepat, Atasi Stunting dengan Cepat" di Pontianak, Selasa (3/10/2023). (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Pontianak Kementerian Komunikasi dan Informatika terus mendorong generasi muda untuk melakukan aksi nyata dan turut serta menjadi agen komunikasi pencegahan stunting. Selain itu, Kemenkominfo juga mendorong generasi muda untuk mendukung pengentasan kemiskinan ekstrem yang masih terjadi di Indonesia.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong mengungkapkan, pihaknya terus memberikan pemahaman sekaligus menggerakan generasi muda agar lebih aktif dalam upaya mencegah dan menyebarkan informasi stunting. Dirinya mengatakan, generasi muda saat ini harus paham stunting agar nantinya dapat melahirkan generasi yang produktif.

“Stunting dan kemiskinan seperti ayam dan telur. Karena miskin dia stunting, bisa juga karena stunting dia bisa tidak produktif dan menjadi miskin. Oleh karena itu, kita harus menyelesaikannya secara paralel baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi,” ungkapnya dalam diseminasi informasi dan edukasi percepatan penurunan stunting bertajuk Genbest Talk “Penuhi Nutrisi Tepat, Atasi Stunting dengan Cepat" di Pontianak, Selasa (3/10/2023).

Usman juga mengatakan bahwa keterlibatan generasi muda penting bagi upaya penurunan stunting, mengingat Indonesia memasuki era bonus demografi. Dirinya menyebut, jika hal itu dikelola dengan baik, bisa menjadi modal pembangunan menuju 100 tahun Indonesia merdeka pada 2045 mendatang.

“Generasi muda adalah bagian dari masyarakat. Kalian merupakan calon orang tua dan agent of change yang dapat memainkan perannya dalam penurunan stunting. Kalian yang nantinya akan melahirkan generasi sehat bebas stunting,” katanya.

Angka Stunting Terus Turun

Genbest.
Diseminasi informasi dan edukasi percepatan penurunan stunting bertajuk Genbest Talk “Penuhi Nutrisi Tepat, Atasi Stunting dengan Cepat" di Pontianak, Selasa (3/10/2023). (Foto: Istimewa)

Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia yang dilakukan pada tahun 2022 menunjukan bahwa angka stunting secara nasional sudah mengalami penurunan menjadi 21,6%. Sedangkan untuk Provinsi Kalimantan Barat, angka stunting mencapai 27,8% atau peringkat ke-8 tertinggi di Indonesia. Dan Kota Pontianak masih berada di angka 19,7%.

Berkaitan dengan itu, Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan mengungkapkan bahwa permasalahan penurunan angka stunting adalah mengubah pola pikir masyarakat yang terindikasi stunting.

"Oleh karenanya, Pemerintah Daerah Pontianak dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan memberikan bantuan pangan lokal kepada masyarakat, sehingga mereka bisa sadar pentingnya asupan gizi," ungkapnya.

“Kalau secara gizi dalam konsumsi makanan yang ada mencukupi, namun pola pengaturan perlu teredukasi,”

Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Erna Yulianti menjelaskan bahwa di Kalimantan Barat, makanan lokal bernutrisi cukup berlimpah, khususnya ikan. Ia menyebut, masalah yang terjadi adalah generasi muda saat ini lebih suka menyantap makanan cepat saji.

“Salah satu sumber makanan cegah stunting dari usia 6 bulan sampai 2 tahun adalah protein dari ikan dan telur,” jelasnya.

Erna juga mengatakan bahwa Pemerintah Daerah Kalimantan Barat terus melakukan intervensi sensitif melalui kerja sama dengan seluruh pihak, seperti sanitasi dan air bersih guna menekan angka stunting.

“Kami melakukan Inovasi Sehat Membara setiap Jumat dengan memberikan tablet tambah darah kepada remaja puteri kelas 7 sampai 12 agar tidak anemia,” katanya.

 

Penuhi Nutrisi Cegah Stunting

Bangun hubungan emosional
Ilustrasi anak-anak dan orang tua (foto: Pexels/Arina Krasnikova)

Dokter Gia Pratama Putra mengungkapkan bahwa generasi muda dapat berperan dalam menurunkan angka stunting dengan cara memenuhi nutrisi sebelum mereka menjadi orangtua. Dirinya menekankan bahwa kandungan nutrisi dalam makanan merupakan hal yang perlu diperhatikan.

“Pembentukan sel baru sangat bergantung pada apapun yang kita makan karena akan menjadi bahan baku pembentukan sel selanjutnya," ungkapnya.

"Nutrisi terbagi dua yaitu makro yang meliputi karbohidrat, lemak, protein, dan mikro yaitu vitamin dan mineral yang ada dalam sayur dan buah. Isi Piringku telah memenuhi nutrisi yang lengkap di mana satu piring terdiri dari 50% buah dan sayur dan 50% karbohidrat dan protein," jelas Dokter Gia.

Dengan kata lain, langkah sederhana seperti menjaga pola hidup sehat serta memperhatikan asupan nutrisi yang diserap oleh tubuh merupakan kunci dalam mencegah stunting.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya