Jakarta Duduki Peringkat Kedua Kota Paling Berpolusi di Dunia Pagi Ini 8 Oktober 2023

Berdasarkan situs pemantau kualitas udara IQAir pukul 07.10 WIB indeks, kualitas udara (air quality index/AQI) Jakarta masuk kategori tidak sehat, dengan angka 170.

oleh Nasrul Faiz diperbarui 08 Okt 2023, 09:00 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2023, 09:00 WIB
Polusi Udara Jakarta
Berdasarkan laman IQ Air, pada Minggu (1/10/2023), tingkat polusi udara di Jakarta dari pantauan pukul 09.05 WIB dipastikan tidak sehat dengan ukuran polutan utama PM2,5. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Kota Jakarta menduduki posisi kedua sebagai kota dengan udara terburuk sedunia pagi ini, Minggu (8/10/2022). Berdasarkan situs pemantau kualitas udara IQAir pukul 07.10 WIB indeks, kualitas udara (air quality index/AQI) Jakarta masuk kategori tidak sehat, dengan angka 170.

Angka itu, di bawah Kuala Lumpur, Malaysia sebagai urutan pertama dengan angka AQI sebesar 172.

Setelah Jakarta, kota dengan kualitas udara terburuk berikutnya adalah Delhi, India di angka 163, berikutnya Dhaka, Bangladesh di angka 161 dan Kemudian diikuti oleh Kuwait City, Kuwait di angka 158.

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dalam situs resmi juga melaporkan, secara menyeluruh kondisi kualitas udara di daerah ini sejak Sabtu (7/10/2023) pukul 15,00 WIB hingga Minggu pagi pukul 07.00 WIB, kondisi kualitas udara berkategori juga tidak sehat.

Capain angka indeks standar pencemaran udara (ISPU) per jam dengan konsentrasi partikel halus penyebab polusi (PM 2,5) tertinggi sebesar 131 di Lubang Buaya, sedang daerah lainnya, rata-rata sedang yakni Bundaran Hotel Indonesia (96), Kebun Jeruk (83), Kelapa Gading (97) dan Jaga Karsa (83).

Indeks kualitas udara di Jakarta tinggi karena konsentrasi PM2,5 saat ini sudah 18,4 kali lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara organisasi kesehatan dunia (WHO).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Imbau Masyarakat Gunakan Masker

Polusi Udara Jakarta
Pemandangan gedung bertingkat yang diselimuti polusi udara di Jakarta, Kamis (31/8/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar menggunakan masker bila berada di lokasi dengan tingkat cemaran udara tinggi.

"Masyarakat juga diimbau untuk selalu memerhatikan informasi kualitas udara terutama dari BMKG, KLHK, dan Dinas Lingkungan Hidup setempat selaku lembaga pemerintah yang berwenang," kata Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan. Dilansir dari Antara.

Diketahui, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya menekan polusi udara di ibu kota, salah satunya dengan memasang 135 water mist generator di sejumlah gedung tinggi.

"Untuk pemasangan water mist, sudah terpasang 135 water mist di 121 gedung, baik pemerintah maupun swasta," kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Pencemaran Udara (PPU) Pemprov DKI Jakarta Ani Ruspitawati saat konferensi pers, Jumat (6/10/2023).

Dari jumlah yang ada, lanjut Ani, terdapat 32 unit alat penyemprot air ini yang akan segera dioperasikan pada pekan depan.

"Ada 32 unit lagi dalam tahap persiapan. Mudah-mudahan minggu depan bisa bertambah. Terbagi di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Barat, Timur, Jakarta Selatan," tambah Ani.


Pengoperasian Water Mist

Adapun pengoperasian water mist ini dilakukan mulai pukul 09.00 sampai 11.00 WIB dan 17.00 sampai 19.00 WIB secara bersamaan.

Tak hanya penyiraman dari atas gedung, Ani menyebut bahwa penyemprotan di jalan protokol pun masih terus berlangsung.

"Penyiraman jalan protokol masih terus dilakukan. Hal ini paralel dilakukan dengan pemasangan water mist," kata Ani.

Infografis Journal Langkah Pemerintah Atasi Polusi Udara di DKI Jakarta dan sekitarnya
Langkah Pemerintah Atasi Polusi Udara di DKI Jakarta dan sekitarnya
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya