Jokowi: RI-Mikronesia Punya Peran dan Kontribusi Nyata Hadapi Tantangan Bersama

Jokowi menyebut Indonesia dan Mikronesia memiliki peran dan kontribusi nyata dalam menghadapi tantangan bersama.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Okt 2023, 17:45 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2023, 17:45 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar pertemuan bilateral bersama Presiden Federasi Mikronesia, Wesley Simina, di Bali, Rabu (11/10/2023).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar pertemuan bilateral bersama Presiden Federasi Mikronesia, Wesley Simina, di Bali, Rabu (11/10/2023). (Dok. Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar pertemuan bilateral bersama Presiden Federasi Mikronesia, Wesley Simina, di Bali, Rabu (11/10/2023).

Sebagai sesama negara kepulauan, Jokowi menyebut Indonesia dan Mikronesia memiliki peran dan kontribusi nyata dalam menghadapi tantangan bersama.

"Sebagai sesama negara kepulauan, kita berbagi tantangan yang kompleks bersama-sama di mana kita memiliki peran signifikan dan kontribusi konkret," ucap Jokowi.

"Khususnya untuk perubahan iklim, ekonomi biru, tata kelola laut yang baik, dan pencapaian SDGs," lanjut Jokowi.

Sementara itu, dalam pengantarnya, Presiden Simina menyampaikan apresiasi atas undangan yang diberikan Presiden Jokowi kepada Mikronesia untuk menghadiri KTT AIS Forum tahun ini.

"Saya secara pribadi ingin menyampaikan ucapan selamat atas suksesnya penyelenggaraan AIS High Level Meeting," sambungnya.

Simia menyebut, Mikronesia dan Indonesia memiliki kesamaan. Menurutnya, hal tersebut menjadi daya tarik keikutsertaan Mikronesia dalam KTT AIS Forum.

"Saya tahu ketika saya menerima undangan di Mikronesia, tanpa ragu saya langsung menerimanya karena saya ingin bergabung dengan Anda di bidang perlindungan laut karena kita memiliki kesamaan, jadi saya berterima kasih atas undangannya," ungkapnya.

Sambut Baik Perkembangan KTT AIS Forum

Konferensi pers High Level Meeting KTT AIS Forum 2023, Rabu (11/10/2023) bersama Menlu Retno Marsudi, Presiden Jokowi dan Menteri Siti Nurbaya. (Screen grab Kemkominfo TV)
Konferensi pers High Level Meeting KTT AIS Forum 2023, Rabu (11/10/2023) bersama Menlu Retno Marsudi, Presiden Jokowi dan Menteri Siti Nurbaya. (Screen grab Kemkominfo TV)

Selain itu, Presiden Simia juga turut menyambut baik perkembangan yang ada dalam KTT AIS Forum dengan menghargai pendekatan empat pilar Deklarasi AIS.

"Negara Federal Mikronesia menyambut baik perkembangan yang terjadi di Forum AIS dengan sepenuh hati dan menghargai pendekatan empat pilar Deklarasi AIS yang berpusat pada kelautan," tandasnya.

Adapun sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia siap menjadi garda terdepan bagi negara pulau kepulauan. Menurut presiden, negara pulau kepulauan berhak mendapatkan kesetaraan yang sama dengan negara lainnya.

“Negara pulau sangat dibutuhkan untuk dapat tumbuh bersama dan mengatasi beragam tantangan-tantangan yang ada. Indonesia sebagai Negara maritim akan terus menjadi barisan terdepan mendukung AIS Forum,” kata Jokowi di Nusa Dua Conference Center, Kabupaten Badung, Provinsi Bali seperti dikutip daring, Rabu (11/10/2023).

Jokowi memastikan, Indonesia akan terus membuka pintu kerja sama yang inklusif antara negara kepulauan dan negara pulau. Salah satunya dengan menyiapkan dana hibah untuk dimanfaatkan terutama dalam mengatasi perubahan iklim dan pengembangan inovasi baru dan tata kelola laut yang berkelanjutan.

KTT AIS Beri Manfaat Konkret

Jokowi mencatat, kerja sama AIS Forum juga telah memberikan manfaat konkret termasuk bagi masyarakat pesisir melalui pemberian beasiswa, pengembangan AIS Blue Startup Hub, pelatihan digitalisasi UMKM, hingga pengembangan pendanaan inovatif.

“AIS juga memberikan manfaat strategis terkait penghitungan karbon laut dan pelestarian hutan bakau, karena bagi Indonesia laut bukan pemisah tetapi laut justru sebagai pemersatu, perekat dan penghubung,” tegas Jokowi.

Saat menutup pidatonya, Jokowi mengajak seluruh negara-negara di AIS Forum untuk tetap menjaga kesatuan dan kolaborasi walaupun di tengah dunia yang sedang tidak baik-baik saja akibat perubahan iklim.

“Ancaman perubahan iklim sangat nyata, kenaikan permukaan laut, pencemaran laut oleh sampah dan limbah makin terasa dampaknya, Let us work and work together,” Jokowi menandasi.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya