Presiden Terpilih Didorong Satukan Kementerian Olahraga dan Pariwisata

Kolaborasi olahraga dan pariwisata pada Pemerintahan Jokowi dinilai sukses. Beberapa event olahraga internasional dinilai mampu mendongkrak pariwisata Indonesia.

oleh Tim News diperbarui 07 Mar 2024, 06:13 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2024, 01:08 WIB
Kejuaran F1 Powerboat (F1H2O) 2024 di Danau Toba, Balige, Sumatera Utara, 2-3 Maret 2024. PLN memasok gelaran tersebut dengan listrik hijau yang bersumber dari pembangkit berbasis energi baru dan terbarukan (EBT). (Dok PLN)
Kejuaran F1 Powerboat (F1H2O) 2024 di Danau Toba, Balige, Sumatera Utara, 2-3 Maret 2024 (Dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta - Kolaborasi olahraga dan pariwisata pada Pemerintahan Jokowi dinilai sukses. Beberapa event olahraga internasional dinilai mampu mendongkrak pariwisata Indonesia.

Beberapa di antaranya yakni MotoGP, F1 Powerboat, hingga Piala Dunia U-17 mampu mendongkrak devisa bagi negara. Tidak hanya itu, masyarakat ketiban untung dengan penyelenggaraan ini.

Hal itu diungkapkan Peneliti Laboratorium Administrasi dan Kebijakan Publik (FISIP) Universitas Lampung Dodi Faedlulloh. Ia melihat keberhasilan ini menjadi dorongan untuk keberlanjutan untuk roda pemerintahan selanjutnya untuk menggabungkan dua lembaga berbeda, yaitu olahraga dan pariwisata.

"Dengan menyelenggarakan agenda olahraga, festival budaya dan pariwisata, Indonesia dapat menarik khalayak global, meningkatkan perekonomian dan tentu orientasi internasional," kata Dodi dalam siaran persnya, Rabu (6/3/2024).

Dodi melihat melalui kolaborasi baik ini, semestinya pemerintah membuat kebijakan strategis dan proaktif dengan mentransformasikan lembaga di pemerintahan, salah satunya berani menjadikan agenda publik keolahragaan dan pariwisata ini dalam kementerian tersendiri.

"Presiden terpilih layak mempertimbangkan gagasan ini, karena relasi antara olahraga dan wisata kini jauh telah berkembang seiring berjalannya waktu. Faktor globalisasi juga memainkan peran penting dalam pengembangan wisata olahraga," terangnya.

Termasuk dalam reformasi birokrasi, upaya ini sebagai bentuk perampingan fungsi pemerintah. Sebab, penggabungan sumber daya administratif dan keuangan dalam satu kementerian memungkinkan terciptanya model tata kelola yang lebih efisien.

Dengan demikian, redundansi dan mendorong strategi pengembangan di bidang olahraga dan pariwisata. Program-program yang sebelumnya berjalan secara paralel kini dapat diintegrasikan dengan mengajak peran serta masyarakat.

"Anak-anak muda, sebagai stakeholder dari Kemenpora selama ini dapat dirangkul dan diberdayakan dalam industri olahraga dan pariwisata ke depan," tambahnya.

Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Sebab, terang Dodi, melalui energi yang dinamis dan ide-ide inovatif mereka bisa berkontribusi pada perkembangan bidang olahraga dan pariwisata sehingga bisa membuka peluang lapangan pekerjaan bagi generasi muda dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Dodi melihat negara di Spanyol, Kroasia, Thailand, termasuk Korea Selatan telah berhasil menggabungkan kementerian olahraga dan pariwisata mereka. Negara-negara tersebut menyadari penuh keterkaitan antara olahraga dan pariwisata serta potensi gabungan keduanya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pertukaran budaya, dan national branding.

"Adanya integrasi olahraga dan pariwisata dalam struktur pemerintahan dapat meningkatkan pengambilan kebijakan dan perencanaan strategis untuk memanfaatkan manfaat kedua sektor secara efektif. Pemerintah kita bisa belajar dari praktik terbaik internasional ini," tutupnya.

 

MotoGP 2024
Infografis MotoGP 2024. (Liputan6.com/Gotri-Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya