TNI Buka Suara soal Gudang Amunisi Berada di Tengah Pemukiman Warga

Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan sebuah pertanyaan. Lantaran, lokasi Gudmurad berada di dekat pemukiman warga.

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 04 Apr 2024, 03:04 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2024, 03:04 WIB
Penembakan Letkol Dono
Kadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi (kanan) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan sebuah pertanyaan. Lantaran, lokasi Gudmurad berada di dekat pemukiman warga.

Atas hal itu, Kadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan jika pihaknya akan mengecek terkait asal usul lokasi Gudmurad yang sudah berdiri sejak 1982 dengan pemukiman penduduk sekitar.

“Sekarang tahun berapa dia (pemukiman warga) ada di situ. Nanti kita cek. Gudang munisi sendiri dibangun tahun berapa. Kemudian masyarakat ada di sana tahun berapa,” kata Kristomei kepada awak media, Rabu (3/ 4).

Namun demikian, Kristomei meyakini jika pembangunan gudang amunisi sejatinya telah ada sejak dulu. Sebelum lokasi sekitar Gudmurad akhirnya dipenuhi pemukiman warga.

“Yang namanya markas TNI yang namanya gudang munisi yang pasti dibangun jauh dari tahun tahun sebelumnya. Kemudian seiring perkembangan zaman, ke sini perkembangan perumahan sehingga merapat ke instalasi militer,” ujarnya.

Sebab, Kristomei menjelaskan bahwa Gudmurad adalah lokasi strategis milik TNI yang dirahasiakan atau tertutup. Sehingga, tidak bisa sembarang orang bisa mengetahui terkait gudang amunisi tersebut.

“Kan orang juga nggak tahu di situ ada gedung munisi. Nggak tahu (orang), karena gudang munisi kan sifatnya rahasia tertutup dia,” ujarnya.

Soal Saran Relokasi

Sementara terkait opsi relokasi rumah warga yang berdekatan dengan Gudmurad masih menjadi evaluasi. Karena, fokus TNI AD saat ini masih untuk memperbaiki rumah warga yang terdampak dan melakukan sterilisasi area.

“Saran itu tetap kita evaluasi, kalau pun di relokasi misalnya kan, mau direlokasi kemana, biaya untuk pindah -pindah darimana, kan itu harus dipikirkan kan TNI AD kemudian tidak bisa bekerja sendiri ya, gitu,” ujarnya.

“Dan apakah ada jaminan berikutnya misalnya setelah kita pindah gak ada lagi yang merapat lagi? ini kan perlu sinkronisasi RT/RW rencana tata ruang wilayah. Baik rencana tata ruang wilayah pemerintahan daerah, rencana tata ruang wilayah pertahanan gitu ya, dimana buat instalasi militer, dimana buat perumahan,” tambahnya.

Perbaiki Rumah

Adapun, TNI AD mengumumkan telah memperbaiki total sebanyak 44 rumah yang terkena dampak akibat dampak ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu.

“Baik yang di Kabupaten Bogor ada 44 rumah dan itu sudah diperbaiki semuanya oleh Kodim,” kata Kadispenad Brigjen TNI Kristomei kepada wartawan, Rabu (3/ 4).

Meski begitu, Kristomei mengatakan kalau sampai saat ini pihaknya masih menerima laporan dari warga yang rumahnya terdampak ledakan. Sehingga angka perbaikan rumah masih bisa bertambah.

“Sampai saat ini yang sudah dikerjakan 44 rumah yang atapnya runtuh genteng nya bocor segala macam. Kita sudah bantu itu, sesegera mungkin (rampung). semakin cepat semakin bagus,” ujarnya.

Sumber: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com

Infografis Kebakaran dan Ledakan Gudang Peluru Bekasi. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Kebakaran dan Ledakan Gudang Peluru Bekasi. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya