Waspada Potensi Hujan Lebat Saat Mudik Lebaran 2024, BMKG Ungkap Penyebabnya

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengingatkan adanya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga saat masa mudik Lebaran khususnya pada 4 April hingga 11 April 2024.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 05 Apr 2024, 14:31 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2024, 14:30 WIB
Ramainya Pemudik Motor saat Padati Pelabuhan Ciwandan
Sejumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor mengantre memasuki kapal di Pelabuhan Ciwadan, Cilegon, Banten, Rabu (19/4/2023) dini hari. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang akan terjadi saat masa mudik Lebaran khususnya pada 4 April hingga 11 April 2024.

"Beberapa fenomena diprakirakan menimbulkan potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat, petir, dan angin kencang di sebagian wilayah Indonesia sampai 11 April 2024," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dilansir dari Antara, Jumat (5/4/2024).

Dwikorita menyebutkan, potensi hujan tersebut diakibatkan oleh adanya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) atau kumpulan awan-awan hujan yang sudah mulai melintai kepulauan di Indonesia.

Kumpulan awan-awan hujan tersebut bergerak dari sebelah timur Afrika di Samudra Hindia sepanjang khatulistiwa dan melintasi kepulauan di Indonesia yang kemudian menuju Samudra Pasifik.

Dwikorita menuturkan, sesuai hasil deteksi dan prediksi beberapa hari sebelumnya diketahui saat ini arak-arakan awan hujan itu sudah terlihat di Indonesia, terutama di bagian barat dan akan menuju tengah yang pada akhirnya ke timur.

Selain MGO, fenomena lain yang turut menyebabkan hujan sedang hingga lebat saat mudik Lebaran adalah fenomena gelombang atmosfer yaitu gelombang Kelvin dan Rossby Ekuator serta hangatnya suhu muka air di Kepulauan Indonesia.

Ia mengatakan, dua fenomena tersebut juga berperan penting dalam meningkatkan pembentukan awan-awan hujan di Kepulauan Indonesia.

Bahkan, BMKG pun baru saja mendeteksi munculnya Bibit Siklon Tropis baru yaitu Bibit Siklon 96S yang muncul di sekitar Laut Sawu dan saat ini pada posisi 10,2 derajat Lintang Selatan serta 121 derajat Bujur Timur.

"Diidentifikasi menunjukkan kecenderungan (Bibit Siklon Tropis) akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Ini yang baru saja terdeteksi pagi tadi dini hari," tutur Dwikorita.

Bibit Siklon ini, kata dia, mengakibatkan kecepatan angin maksimum berkisar antara 16 sampai 20 knot atau 28 sampai kilometer per jam dengan tekanan di pusatnya di sekitar 1.007 milibar.

Bibit Siklon itu bergerak ke arah barat daya ke selatan menjauhi perairan selatan Nusa Tenggara Timur (NTT) menuju Australia dan dalam 24 sampai 48 jam ke depan berpeluang rendah menjadi Siklon Tropis.

Namun, dalam waktu 48 jam hingga 72 jam ke depan Bibit Siklon tersebut berpeluang sedang hingga tinggi menjadi Siklon Tropis dengan arah gerak ke arah barat daya selatan menjauhi wilayah Indonesia menuju Australia.

Bibit Siklon 96S yang saat ini masih berada di NTT tersebut dapat memberikan dampak langsung dan tidak langsung terhadap kondisi cuaca di beberapa wilayah Indonesia dalam waktu 24-48 jam ke depan.

Dampaknya berupa hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan NTT serta terjadi angin kencang di sekitar Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT.

"Kemudian perlu diwaspadai gelombang tinggi dengan ketinggian 1,25-2,5 meter di sekitar Samudra Hindia selatan NTB dan Samudra Hindia selatan NTT, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Pulau Sumba, perairan selatan Kupang hingga Pulau Rote dan Laut Sawu bagian selatan," katanya.

Menhub: Jangan Mudik Lebaran Naik Motor, Bahaya!

Antrean panjang ribuan pemudik sepeda motor dan mobil di Pelabuhan Merak pada arus mudik Lebaran 2022. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)
Antrean panjang ribuan pemudik sepeda motor dan mobil di Pelabuhan Merak pada arus mudik Lebaran 2022. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mewanti-wanti masyarakat tidak mudik menggunakan sepeda motor. Lantaran, menggunakan sepeda motor rawan terjadi kecelakaan.

Bahkan, berdasarkan data yang diperoleh Menhub, angka kecelakaan lalu lintas terbesar disumbang oleh sepeda motor sebesar 70 persen. Oleh karena itu, Menhub Budi menyarankan lebih baik mudik menggunakan kendaraan umum.

"Seyogyanya lakukan mudik lebaran dengan angkutan massal. Mobil pribadi apalagi motor saya kira tidak digunakan, terutama motor karena kecelakaan banyak 70% kecelakaan karena motor," kata Menhub Budi saat ditemui usai membuka Posko Terpadu Angkutan Lebaran tahun 2024, di Kantor Kemenhub, Rabu (3/4/2024).

Bercermin pada tahun 2023 lalu, dikutip dari laman Kementerian Perhubungan, jumlah kecelakaan lalu lintas (lalin) tahun 2023 di Indonesia mencapai 116 ribu kejadian, dan insiden kecelakaan tersebut 77% nya melibatkan sepeda motor sebagai penyebabnya.

Melihat dari besarnya risiko yang akan dihadapi oleh pemudik yang menggunakan sepeda motor, Kemenhub mengajak masyarakat bergabung dalam program mudik gratis yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan.

Selain penumpang, sepeda motornya juga akan juga akan diangkut secara gratis, sehingga bisa digunakan untuk bermobilitas di tempat tujuan.

"Kita menyediakan juga fasilitas mudik gratis," imbuhnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya