Polisi Ungkap Motif Adi Pradita Teror Teman SMP Selama 10 Tahun

Polisi mengungkap motif Adi Pradita meneror teman SMP berinisial N selama 10 tahun di Surabaya. Simak pengakuannya.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 22 Mei 2024, 10:51 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2024, 10:50 WIB
Adi Pradita, terduga pelaku teror pelecehan seksual kepada NRS, wanita asal Surabaya Selatan yang sudah berlangsung selama 10 tahun. (YouTube KapanLagiDotCom)
Adi Pradita, terduga pelaku teror pelecehan seksual kepada NRS, wanita asal Surabaya Selatan yang sudah berlangsung selama 10 tahun. (YouTube KapanLagiDotCom)

Liputan6.com, Jakarta - Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jawa Timur, AKBP Charles P Tampubolon mengungkap, motif Adi Pradita meneror teman SMP berinisial N selama 10 tahun di Surabaya. Menurut Charles, Adi Pradita sengaja melakukan hal tersebut lantaran ingin mencari perhatian agar korban mau menikah dengan pelaku.

"Jadi motif pelaku (Adi Pradita) selain untuk mendapatkan perhatian dari korban, juga untuk supaya korban mau menikah dengan pelaku," ungkap Charles dikutip akun Instagram @humaspoldajatim, Rabu (22/5/2024).

Charles menambahkan, pelaku tidak hanya mengancam N, tetapi juga teman dan orang-orang yang pernah dekat dengan N.

"Pengancaman tidak hanya kepada korban, tetapi kepada rekanan korban yang berusaha mendekati korban sebagai kekasih dari korban tersebut," kata Charles.

Adi Pradita akhirnya ditangkap tanpa perlawanan oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Jatim pada Jumat 17 Mei 2024. Kini Adi telah berstatus sebagai tersangka dan ditahan di Mapolda Jatim.

Charles mengungkapkan, pihaknya akan memeriksa kondisi kejiwaan dari Adi Pradita. Penyidik akan melibatkan ahli dan psikiater untuk melakukan observasi.

"Sampai saat ini kami sudah mengundang ahli psikiater, psikologi dalam hal ini untuk melakukan obsevasi kepada pelaku," tambah dia.

Sebelumnya, Polda Jatim mengamankan AP, terduga pelaku teror pelecehan seksual kepada N, wanita asal Surabaya Selatan yang sudah berlangsung selama 10 tahun. N diketahui merupakan teman SMP pelaku.

Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Charles P Tampubolon menyatakan AP diamankan tanpa perlawanan.

"Untuk terduga sudah kita amankan yang bersangkutan di rumahnya, tidak ada perlawanan," ujarnya, Minggu, (19/5/2024).

Penangkapan ini, lanjut AKBP Charles, setelah pihaknya menelusuri jejak digital, identitas, dan keberadaan AP usai menerima laporan dari N.

"Kami menerima laporan korban N, sudah kita melakukan pemeriksaan korban, setelah menerima laporan kami mengambil keterangan dari korban," ucapnya.

AKBP Charles menegaskan, pihaknya langsung mendatangi ke rumah AP yang diduga masih tinggal di rumahnya.

"Setelah itu profiling terduga dan kami melakukan penjemputan terduga di rumahnya di Surabaya, kami masih melakukan pemeriksaan (AP)," ujarnya.

Korban N Diteror Teman SMP Selama 10 Tahun

Pria yang Meneror Teman SMP Selama 10 Tahun karena Dikasih Uang Jajan Rp5 Ribu Akhirnya Ditangkap
Pria yang Meneror Teman SMP Selama 10 Tahun karena Dikasih Uang Jajan Rp5 Ribu Akhirnya Ditangkap.  foto: Twitter @runeh_

Sebelumnya, wanita asal Surabaya inisial NRS mengaku menjadi korban teror pelecehan seksual selama 10 tahun yang diduga dilakukan oleh teman Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu AP. Untuk itu, dia melaporkan kejadian tersebut ke Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Jatim.

"Saya mengalami pelecehan dan teror lebih dari 10 tahun oleh teman SMP. Awalnya saya niat baik dan saya ekstrovert, tapi dia introvert sekali. Ternyata kebaikan saya disalahartikan oleh dia dan dikira saya suka sama dia," ujarnya di Polda Jatim, Sabtu (18/5/2024).

"Saya sudah pernah menolak dia dan dia sempat confess di 2014 sampai 2015, tapi sudah saya tolak dengan cara baik-baik dan cara kasar juga tidak bisa, tapi berlanjut sampai sekarang," imbuh NRS.

NRS mengaku tidak hanya sekali atau dua kali menolak AP. Mulai dari menyampaikan secara baik-baik hingga mengundang emosinya.

"Baik dengan keluarga dan mantan-mantan kekasih saya juga sudah (pernah bertemu dan berusaha dimediasi), jadi susah sekali dikasih tahu kalau saya tidak suka," ucap wanita asal Surabaya Selatan itu.

Ia menerangkan berbagai bentuk teror dialami sejak 2014. Tepatnya, ketika duduk di bangku kelas 2 SMA sampai 2024.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya