Menkes Pastikan Nyamuk Wolbachia Bukan Senjata Biologis: Sudah Diriset dan Nyata

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin membantah tudingan bahwa nyamuk dengan bakteri wolbachia merupakan senjata biologis.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 21 Mei 2024, 19:33 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2024, 19:32 WIB
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI. (YouTube TVR Parlemen)
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI. (YouTube TVR Parlemen)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin membantah tudingan bahwa nyamuk dengan bakteri wolbachia merupakan senjata biologis. Menurut Budi, tudingan tersebut tidak benar.

Justru, kata dia, nyamuk wolbachia sudah diuji coba di beberapa negara dan terbukti menekan angka penularan demam berdarah dengue (DBD).

"Kalau ada yang bilang bio weapon, ini datanya sudah diriset dan nyata. Beberapa negara sudah pakai," kata Budi saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, dikutip dari kanal YouTube TVR Parlemen, Selasa (21/5/2024)

Budi mengungkapkan, nyamuk wolbachia telah disebar di beberapa kota, satu di antaranya di kawasan Yogyakarta. Ia menyebut, setelah program tersebut digulirkan Yogyakarta tak mengalami kenaikan kasus DBD.

"Yogya itu sudah rata hampir enggak ada lonjakan. Karena di sana nyamuknya sudah tidak menularkan dengue. Itu sebabnya kita mau coba," ungkap Budi.

Budi berharap, penurunan kasus DBD di Yogyakarta bisa menjadi rujukan pemerintah daerah untuk tetap menjalankan program tersebut hingga selesai.

"Semoga jika sudah ada data-data ini akan membantu meyakinkan teman-teman Pemda," tambah Budi.

Selain Yogyakara, Budi juga memaparkan ada lima kota lain yang sudah menjalankan program penyebaran nyamuk wolbachia. Kelima kota tersebut adalah Semarang, Bontang, Kupang, Bandung, dan Jakarta Barat.

"Jadi bapak-bapak dan ibu-ibu (anggota DPR) yang pegang daerah ini, dan khususnya Jakarta Barat yang masih belum mulai, kalau bisa mulai lah. Kita yakinkan teman-teman Pemda di sana," kata Budi.

Kemenkes Rencanakan Bangun Pabrik Telur Nyamuk Wolbachia demi Berantas DBD

Banner Infografis Heboh Pelepasan Nyamuk Wolbachia Tekan Kasus DBD. (AFP Photo/Roslan R)
Banner Infografis Heboh Pelepasan Nyamuk Wolbachia Tekan Kasus DBD. (AFP Photo/Roslan R)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sedang merencanakan membangun pabrik telur nyamuk Wolbachia. Pabrik ini akan memproduksi jentik-jentik telur nyamuk yang sudah dimasukkan bakteri Wolbachia.

Rencana pembangunan pabrik telur nyamuk ber-Wolbachia disampaikan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu.

"Kita berencana dengan World Mosquito Program (WMP), bekerja sama dengan Bio Farma untuk membuat pabrik telur nyamuk ber-Wolbachia," ujar Maxi saat Diskusi publik "Peran Masyarakat dalam Perlindungan Keluarga terhadap Ancaman Dengue" di Hotel Manhattan Jakarta pada Rabu, 17 Januari 2024.

Pilot project teknologi Wolbachia sendiri menyasar 5 kabupaten/kota, yakni Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, dan Kupang. Perluasan penerapan Wolbachia ke daerah lain akan dilakukan bertahap. Sebab, kapasitas produksi telur nyamuk ber-Wolbachia masih terbatas.

"Rencana perluasan bertahap ya. Persoalan pertama adalah kemampuan kita membuat nyamuk ber-Wolbachia, mulai telur dilepaskan, kapasitas kita belum cukup," jelas Maxi.

"Di 5 kota ini, tiap minggu memerlukan 40-an juta telur, karena dia lepas tiap dua minggu."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya