Panglima TNI: Seleksi Personel ke Gaza Tengah Dilakukan, Sambil Tunggu Mandat PBB

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza baru dapat dilakukan setelah adanya perjanjian damai antara Israel dan Palestina. Meski begitu, TNI telah menyiagakan pasukan perdamaian dan alutsista untuk dikirim ke Gaza, sambil menunggu mandat dari PBB.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 06 Jun 2024, 20:45 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2024, 20:45 WIB
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengirimkan sejumlah alat untuk menurunkan barang bantuan dari ketinggian dengan metode airdrop ke pemerintahan Yordania yang bakal dikirimkan ke warga Gaza Palestina.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengirimkan sejumlah alat untuk menurunkan barang bantuan dari ketinggian dengan metode airdrop ke pemerintahan Yordania yang bakal dikirimkan ke warga Gaza Palestina. (Tim News).

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan, pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza, Palestina baru dapat dilakukan setelah adanya perjanjian damai antara Israel dan Palestina.

"Tentunya operasi kemanusiaan tersebut dapat dilaksanakan setelah adanya perjanjian damai antara Israel dan Palestina dan saat ini dibutuhkan mandat dari PBB untuk membentuk code plotement atau operasi bersama negara-negara ASEAN," kata Agus di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024).

Agus menyebut, pihaknya membuka pendaftaran dan seleksi bagi prajurit TNI yang ingin menjadi bagian dari pasukan perdamaian ke Gaza. 

Saat ini, kata Agus, pasukan termasuk alutsista pendukung sudah disiagakan sambil menunggu mandat keluar dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Kita sedang tahap seleksi untuk mendapatkan personel terbaik. Ini akan menjalani latihan di PMPP, setelah pelatihan, stand by force sambil menunggu mandat dari PBB dan dari kedua belah pihak," tegas dia.

Menurut Agus, akan beberapa skema evakuasi dan perawatan bagi warga Gaza. Salah satunya rumah sakit lapangan dengan kapasitas 100 tempat tidur lengkap dengan peralatan pendukung dan juga dua kapal rumah sakit, KRI Radjiman dan KRI Soeharso dengan peralatan lengkap.

"Untuk KRI Radjiman diawaki 163 personel, memiliki 160 tempat tidur pasien. Lalu, KRI Soeharso bisa menampung 40 pasien dan menampung 500 personel dan 14 kendaraan taktis. Ada juga 2 helikopter panther dan dauphin yang disiagakan di kapal-kapal itu," kata Panglima TNI.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Prabowo Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menyoroti konflik yang hingga saat ini masih terjadi di Gaza.
Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menyoroti konflik yang hingga saat ini masih terjadi di Gaza.

Sebelumnya, Presiden terpilih Republik Indonesia (RI) yang juga Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengatakan pada Sabtu (1/6/2024), Indonesia bersedia mengirim pasukan penjaga perdamaian untuk menegakkan gencatan senjata di Jalur Gaza jika diperlukan.

Hal tersebut disampaikan Prabowo saat berpidato pada Shangri-La Dialogue di Singapura, konferensi keamanan Utama Asia.

Prabowo juga menuturkan bahwa proposal gencatan senjata atas perang di Jalur Gaza yang ditawarkan Amerika Serikat adalah langkah ke arah yang benar.

"Jika diperlukan dan diminta oleh PBB, kami siap menyumbangkan pasukan penjaga perdamaian yang signifikan untuk menjaga dan memantau prospek gencatan senjata ini serta memberikan perlindungan dan keamanan kepada semua pihak," kata Prabowo yang akan dilantik sebagai presiden RI menggantikan Joko Widodo (Jokowi) pada Oktober, seperti dilansir CNA.

Prabowo menambahkan, Presiden Jokowi telah menginstruksikan dirinya untuk mengumumkan bahwa Indonesia siap mengevakuasi, menerima, dan merawat medis hingga 1.000 pasien dari Jalur Gaza.

Penyelidikan komprehensif terhadap bencana kemanusiaan di wilayah Rafah, tegas Prabowo diperlukan, demikian pula solusi yang adil terhadap konflik Israel-Palestina.

Bencana kemanusiaan di Rafah yang disinggung Prabowo menyangkut dengan serangan Israel ke kamp pengungsi Palestina di Tel al-Sultan pada 26 Mei, yang menewaskan sedikitnya 45 orang.

"Dan itu berarti bukan hanya hak Israel untuk hidup, tapi juga hak rakyat Palestina untuk memiliki tanah air sendiri, negara sendiri, hidup damai," ujarnya.


Jokowi Minta Prabowo Kirim RS dan Nakes ke Gaza

Jokowi
Presiden Jokowi melepas bantuan seberat 51,5 ton dari rakyat Indonesia untuk meringankan penderitaan masyarakat Palestina, pada Sabtu (4/11/2023). (Foto: Dok. Instagram @prabowo)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kemudian mengundang Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Presiden Terpilih RI, Prabowo Subianto makan siang di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (6/6/2024). Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta Prabowo mengirim rumah sakit dan tenaga kesehatan (nakes) ke Gaza, Palestina.

"Dalam beberapa hal masalah Gaza, saya lapor ke Presiden dan Presiden (Jokowi) sangat mendukung, memberi instruksi kepada saya kita siap mengirim rumah sakit, mengirim tenaga kesehatan kita di dalam Gaza," kata Prabowo kepada wartawan usai pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (6/6/2024).

Dia mengatakan Indonesia akan bekerja sama dengan beberapa negara sahabat, khususnya di Timur Tengah untuk mendirikan rumah sakit di Gaza. Prabowo menyebut negara Timur Tengah, seperti Uni Emirate Arab telah lebih dulu mengoperasikan rumah sakit di Gaza.

Selain itu, Jokowi juga menugaskan Prabowo untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang membahas konflik Gaza di Yordania.

"Juga ditugaskan saya untuk berangkat ke Yordan menghadiri KTT masalah Gaza dan beliau juga instruksi kepada saya untuk berusaha mampir dulu di Arab Saudi," katanya.

Di sisi lain, Prabowo memastikan Indonesia akan menyiapkan proses evakuasi 1.000 warga Palestina.

"Ya ini kita siapkan. Ya tentunya disana harus siap," ucap Prabowo Subianto.

Infografis DK PBB Loloskan Resolusi Gencatan Senjata di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis DK PBB Loloskan Resolusi Gencatan Senjata di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya