Hanya Tampung 33 Persen, SMP Negeri di Kota Tangerang Bakal Tambah Kapasitas Siswa

Ribuan siswa setingkat SD hingga SMP, menghadiri upacara kelulusan bersama se Kota Tangerang, Senin (10/6/2024). Upacara kelulusan serentak yang diikuti juga oleh orang tua murid itu, dimaksudkan agar siswa lebih terarah saat menerima pernyataan kelulusan.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 10 Jun 2024, 13:41 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2024, 13:41 WIB
PJ Wali Kota Tangerang, Nurdin, memberikan surat keterangan lulus dan piagam kepada perwakilan siswi SMP di Kota Tangerang, Senin (10/6/2024).
Ribuan siswa setingkat SD hingga SMP, menghadiri upacara kelulusan bersama se Kota Tangerang, Senin (10/6/2024). Upacara kelulusan serentak yang diikuti juga oleh orang tua murid itu, dimaksudkan agar siswa lebih terarah saat menerima pernyataan kelulusan.

Liputan6.com, Jakarta Ribuan siswa setingkat SD hingga SMP menghadiri upacara kelulusan bersama se-Kota Tangerang, Senin (10/6/2024). Upacara kelulusan serentak yang diikuti oleh orang tua murid itu dimaksudkan agar siswa lebih terarah saat menerima pernyataan kelulusan.

Siswa dan para orang tua menerima langsung surat Keputusan lulus baik tingkat SD ataupun SMP yang diserahkan oleh PJ Wali Kota Tangerang, Nurdin.

“Hari ini serentak pengumuman kelulusan, di sini hanya perwakilan kelas 6 SD ataupun kelas 9 SMP untuk mengikuti upacara kelulusan bersama. Ini baik, untuk menumbuhkan kesadaran bersama, baik untuk orang tua dan masyarakat, bila pendidikan itu bukan hanya tanggung jawab sekolah, tapi semua,”ungkap Nurdin.

Sehingga pemikiran dan Tindakan untuk pendidikan berkelanjutan itu bisa diterapkan. Baik jenjang SD ke SMP ataupun SMP ke SMA, sehingga tidak ada anak yang putus di tengah jalan pendidikannya.

Untuk tahun ini sendiri, terdata ada sekitar 31.500 lulusan SD yang akan meneruskan ke SMP. Kemudian, sebanyak 32 ribu siswa lulusan SMP yang akan melanjutkan pendidikan ke setingkat SMA/SMK.

Namun, tantangannya adalah, daya tampung sekolah SMP negeri misalnya, di Kota Tangerang hanya menampung 10.800 siswa saja. Selebihnya, akan masuk ke sekolah swasta.

“Jadi solusinya yang sudah didiskusikan dengan anggota DPRD, dari 30 ribuan lulusan SD se Kota Tangerang, SMP negeri itu baru bisa menampung 10.800an, jadi hanya 33 persen. Kami sedang siapkan penambahan kapasitas sekolah melalui dua strategi,”kata Nurdin.

Pertama, akan ada penambahan ruang kelas bagi sekolah-sekolah SMP yang punya lahan dan memungkinakan untuk menambah kelas. Kedua, lokasi yang selama ini jauh dari sekolah ada, akan disiapkan sekolah SMP baru.

“Disamping kami juga akan melanjutkan sekolah swasta gratis. Sebab ini bagian dari solusi untuk menampung jumlah siswa yang mencapai puluhan ribu tersebut,” tuturnya.

Sekolah Swasta Gratis

Sejak tahun 2023, Pemerintah Kota Tangerang, sudah mencarikan solusi dari aturan zonasi untuk masuk sekolah negeri tersebut. Yakni, menggratiskan biaya pendidikan di 73 sekolah tingkat SD atau MI dan 73 tingkat SMP atau MTS swasta.

Kini, kebijakan menggratiskan biaya sekolah yang dimulai pada saat kepemimpinan Arief R Wismansyah itu, akan ditiru oleh pemerintah Daerah Khusus Jakarta ke depannya.

“Terkait dengan MTS dan SMP sekolah gratis di Kota Tangerang sudah dilaksanakan sejak tahun 2023. Yaitu, sebanyak 73 SMP dan MTS dan 73 SD dan MI. dan ini bertujuan sebagai solusi terkait zonasi,” ungkap Kadis Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin dikutip Jumat (7/6/2024).

Sehingga, sudah dua tahun berjalan, bila ada anak yang hendak masuk SD atau MI, SMP atau MTS negeri namun ternyata tidak diterima berdasarkan zonasi, masih bisa masuk sekolah swasta tanpa mengeluarkan biaya operasional ataupun uang bangunan.

Kebijakan ini awalnya dianggarkan Rp 1,8 juta per anak per tahunnya di tahun 2023. Lalu, berdasarkan usulan sekolah swasta yang menandatangani MoU sekolah gratis tersebut, maka ada penambahan sebesar Rp 200 ribu per anak pertahunnya, sehingga pada tahun ajaran 2024 ini, anggarannya naik menjadi Rp 2 juta per anak per tahunnya.

“Jadi, untuk angkanya, anak-anak kita diberikan Rp 2 juta per anak per tahunnya. Penambahan anggaran tersebut untuk perbaikan rutin ruang kelas,” jelas Jamaluddin.

infografis hari pendidikan nasional
kurikulum tiap era pemerintahan (liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya