Pansus Haji Disebut Politis, Timwas: Tak Ada Niat Jatuhkan Siapa pun

Abdul menyampaikan, meski pansus haji ini dibentuk oleh para politkus, namun ia menegaskan bahwa tujuannya bukan politisasi.

oleh Tim News diperbarui 23 Jun 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2024, 06:47 WIB
Jemaah Haji Indonesia 2024 Bersiap Pulang ke Tanah Air
Jemaah haji Indonesia kloter 2 Embarkasi Solo (SOC-02) bersiap meninggalkan hotel di Makkah menuju Bandara AMAA Madinah untuk dipulangkan ke Tanah Air. (Foto: Humas Kemenag)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI sekaligus Tim Pengawas Haji DPR, Abdul Wahid, menegaskan bahwa pansus haji yang akan dibentuk Timwas adalah evaluasi penyelenggaraan haji. Ian mengatakan, Timwas DPR tidak ada niat untuk menjatuhkan siapapun.

“Pansus ini tidak ada niatan untuk menjatuhkan siapa pun, tapi ini adalah untuk evaluasi perbaikan ke depan,” kata Abdul di Madinah, Jumat (22/6/2024).

Lebih lanjut, Abdul menyampaikan, meski pansus ini dibentuk oleh para politkus, namun ia menegaskan bahwa tujuannya bukan politisasi. 

“Kalau ada yang menekankan pansus politisasi ya itu tidak benar. Tapi kalau ini dilakukan benar-benar oleh teman-teman DPR, teman-teman politisi, ya emang politik. Tapi tujuannya lain, bukan politisasi yang menjatuhkan. Tapi politik untuk memperbaiki pelaksanaan ibadah haji yang dari dulu sampai sekarang belum ada perbaikan,” jelasnya.

Mengenai waktu singkat untuk pembentukan pansus, Abdul mengatakan pembentukan pansus memang melalui waktu yang panjang. Tetapi, Timwas DPR akan segera melalukan rapat evaluasi setelah rangkaian ibadah haji selesai, dan langsung membentuk pansus.

“Jadi semua anggota Timwas dari 9 fraksi di DPR RI sepakat. Tapi sebelum melakukan pansus kita negoisasi, pembicaraan setuju apa gak, setuju. Jadi artinya tidak ada partai politik yang tidak setuju,” ucap Abdul.

Ia berharap, dalam pembentukan pansus ke depannya, tidak ada penjegalan. Sebab, menurutnya, masalah penyelenggaraan haji adalah untuk kepentingan umat.

“Ya kami berharap terus terang, ini bicara hati nurani. Kejadian yang di sini masalah haji adalah bukan kejadian yang baru saja. Ini demi kepentingan umat, kepentingan iabdah ke depan jadi harus sama-sama kita sepakati, ya kami berharap tidak ada fraksi yang akan keluar dari keputusan pansus,” kata Abdul.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


DPR Bentuk Pansus Haji

Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR Rl akan segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) Haji setelah kembali dari Makkah dan Madinah. Anggota Timwas Haji DPR RI, Selly Andriany Gantina, menyatakan, langkah pembentukan Pansus tersebut diambil setelah ditemukan banyak masalah yang terus berulang dalam pelaksanaan haji setiap tahunnya.

Sally menyebutkan, hasil pemantauan dan pengawasan di lapangan menunjukkan sejumlah kendala yang dihadapi jemaah haji Indonesia. Masalah-masalah tersebut ditemukan di berbagai prosesi haji, khususnya di Arafah, Muzdaliah, dan Mina (Armuzna).

"Setiap tahun masalah yang sama terus berulang. Kami menemukan banyak kendala dalam prosesi haji di Armuzna. Oleh karena itu, Pansus Haji harus segera dibentuk setelah kami kembali (ke Indonesia)," kata Sally dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (18/6/2024).

Anggota Komisi VIII itu menjelaskan, Pansus Haji tidak hanya akan mengevaluasi penyelenggaraan haji yang dilakukan oleh Kementerian Agama, tetapi juga oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

“Karena BPKH memegang tanggung jawab besar terkait pengelolaan dana jemaah haji,” kata Sally. 

 


Fasilitas Jemaah di Mina Jadi Sorotan

Sebelumnya, Ketua Tim Pengawas Haji DPR RI, Muhaimin Iskandar, mendapat laporan dari jemaah terkait fasilitas tenda di Mina, Arab Saudi. Salah satu yang dipermasalahkan adalah soal air conditioner (AC) yang tidak berfungsi di tenda.

“Ada banyak laporan yang masuk, yang pertama matinya AC dimana-mana,” kata Muhaimin di Mina, Arab Saudi, Senin (17/4/2024).

Selain itu, masalah lainnya yang dilaporkan ke Muhaimin, juga terkait tenda yang melebihi kapasitas. Muhaimin mengatakan, kasur di tenda juga tidak sesuai jumlah jemaah.

“Kemudian over capacity tendanya, tidak ada kasur. Ini semua harus dikalkulasikan,” ucap Muhaimin.

Muhaimin mengatakan, sejauh ini hanya laporan soal kurangnya fasilitas saja yang ia terima. Laporan mengenai jemaah terkena heatsroke hingga meninggal dunia, tidak ada.

Sebelumnya, Muhaimin juga telah mewanti-wanti Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) agar menyiapkan fasilitas dengan baik. Sejumlah fasilitas juga telah disoroti oleh Timwas DPR. Mulai dari tenda yang melebihi kapasitas, transportasi Armuzna, hingga katering untuk jemaah.

 

Reporter: Teatrika Putri (SCTV)

Infografis Rangkaian Puncak Ibadah Haji 2023 dan Pergerakan Jemaah Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Rangkaian Puncak Ibadah Haji 2023 dan Pergerakan Jemaah Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya