Cak Imin: PKB Digembosi Yahya dan Saiful, tapi Perolehan Kursi DPR Bertambah

Sehingga, menurut Cak Imin, omongan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf dianggap seperti tidak berguna.

oleh Muhammad AliTim News diperbarui 04 Agu 2024, 04:34 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2024, 04:34 WIB
PKB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. (Foto: Tim Humas PKB)

 

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan, penggembosan terhadap partainya tidak mempengaruhi pada perolehan suara di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hal ini terlihat dengan perolehan kursi PKB di DPR yang bertambah 10.

"Prestasi perolehan PKB pada Pemilu 2024 diakui semua pihak, dan kita syukuri sebagai keberhasilan kader-kader yang tidak lagi bergantung pada siapapun, Digembosi Yahya dan Saiful di Pemilu malah membuat perolehan PKB meningkat tajam," kata Gus Imin dalam cuitan di Twitter pribadinya, Sabtu (3/8).

Sehingga, omongan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf dianggap seperti tidak berguna.

"Omongan Yahya dan Saiful enggak laku. Yang rusak itu Yahya sama Saiful, kok PKB ditarik-tarik untuk ikut rusak, apa enggak semakin menurunkan tingkat kepercayaan pada ?," ujarnya.

"Melanggar khittoh yang ditegaskan mereka sendiri. Mempolitisir NU enggak laku kok lanjut mempolitisir PKB, Emang siapa lu.. Anda sopan kami segan. Kalau enggak sopan jangan ajak-ajak kite," sambungnya.

Apa yang disampaikan semuanya oleh Cak Imin itu disebutnya untuk menanggapi omongan Gus Yahya terkait hubungan NU-PKB.

"Ini tanggapan saya selaku Ketum PKB atas pernyataan Yahya di Semarang," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menilai hubungan antara organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia itu dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ibarat pabrikan mobil.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mobil Dirrecall

 

Gus Yahya, sapaan akrabnya menjelaskan, jika pabrik mobil menemukan masalah di sistem mobil yang diciptakan, maka pabrik akan melakukan penarikan atau recall untuk dilakukan perbaikan.

"Kemarin kan ada perusahaan memproduksi mobil. Sudah dilempar ke pasar, sudah laku, ternyata ada kesalahan sistem di mobilnya. (Maka) ditarik kembali produknya untuk diperbaiki sistemnya," katanya.

Hubungan PKB dan PBNU kembali memanas. Kali ini diduga gara-gara Panitia Khusus (Pansus) Angket Haji 2024. Pansus ini dibentuk untuk mengevaluasi kinerja Kementerian Agama yang dipimpin Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut terhadap pelaksanaan haji 2024.

Gus Yahya mempertanyakan tujuan pembentukan Pansus Angket Haji. Dia mencurigai pansus ini dilatarbelakangi masalah pribadi hanya untuk menyerang NU.

"Soal pansus ya pansus haji ya. Nah itu ini yang kemudian menimbulkan pertanyaan kepada kita, pansus haji kemudian nyerang NU jangan-jangan ini masalah pribadi ini jangan-jangan gitu loh," kata Gus Yahya, Minggu (28/7)

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com.

Infografis Panas Dingin Hubungan PBNU dengan PKB. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Panas Dingin Hubungan PBNU dengan PKB. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya