Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menampik tudingan gratifikasi soal penggunaan jet pribadi ke Amerika Serikat (AS) bersama sang istri, Erina Gudono. Menurut dia, jet pribadi tersebut adalah punya teman dan dia hanya nebeng.
"Penggunaan pesawat itu (jet pribadi) saya numpang atau bahas bekennya nebeng lah, nebeng pesawatnya teman saya," jelas Kaesang di Gedung KPK, Selasa (17/9/2024).
Baca Juga
Menegaskan hal itu, Juru Bicara Kaesang Pangarep, Francine Wijoyo mengatakan alasan Kaesang menebeng dikarenakan temannya memiliki jurusan yang kebetulan searah. Diketahui, keduanya disebut sama-sama sedang ingin ke Amerika Serikat.
Advertisement
"Kebetulan ada temannya yang juga berangkatnya searah di tanggal 18 Agustus makanya barenglah nebeng,' jelas Francine.
Soal sosok teman dari Kaesang, Francine mengaku enggan menyebukan namanya. Menurut dia, semua informasi terkait sudah disampaikan ke KPK. Dia pun mempersilakam awak media bertanya langsung kepada KPK.
"Tadi sudah disampaikan ke KPK, nanti bisa dikonfirmasi saja ke sana," tandas dia.
Sebelumnya diberitakan, Kaesang mengatakan, dia bukan seorang penyelenggara negara dan pejabat sehingga kedatangannya ke KPK sebatas mengklarifikasi.
"Kedatangan saya ke KPK sebagai warga negara yang baik. Saya bukan penyelenggara negara, saya bukan pejabat," ujar Kaesang di gedung lama KPK, Jakarta, Selasa (17/9/2024).
Putra bungsu Presiden Jokowi ini mengaku, kedatangannya hanya untuk mengklarifikasi soal penggunaan jet pribadi yang ditumpanginya ke Amerika Serikat.
Â
KPK Akan Analisis Penjelasan Kaesang soal Jet Pribadi Selama 30 Hari
Anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, telah memberikan klarifikasi terkait penggunaan jet pribadi saat perjalanan ke Amerika Serikat kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Betul, Saudara K datang ke Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said Kavling C1, dalam rangka pelaporan gratifikasi," ujar Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto, saat dikonfirmasi pada Selasa (17/9/2024).
Klarifikasi tersebut berlangsung di Direktorat Gratifikasi atau gedung lama KPK. KPK pun akan menelaah klarifikasi Kaesang selama 30 hari ke depan.
"Dianalisa oleh Direktorat Gratifikasi selama 30 hari kedepan," ujar Tessa.
Polemik penggunaan jet pribadi ini mencuat setelah Kaesang bertolak ke Amerika Serikat bersama istrinya, Erina Gudono.
"Saya datang ke sini bukan karena undangan, bukan karena panggilan, tapi inisiatif saya. Saya tadi juga di dalam mengklarifikasi mengenai perjalanan saya tanggal 18 Agustus ke Amerika Serikat," ungkap Kaesang kepada wartawan di gedung lama KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (17/9/2024).
Kaesang mengakui penggunaan jet pribadi, namun ia menegaskan bahwa dirinya hanya menumpang pesawat milik temannya.
"Perjalanan saya tanggal 18 Agustus ke Amerika Serikat yang numpang atau bahasa bekennya nebeng pesawat teman," katanya.
Meskipun demikian, Kaesang enggan memberikan detail lebih lanjut. Ia menyerahkan penjelasan kepada kuasa hukum dan juru bicaranya.
Kedatangan Kaesang ke KPK didampingi oleh Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sekaligus Wamen ATR/BPN, Raja Juli Antoni.
Advertisement
Soal Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang, Jokowi: Semua Sama di Mata Hukum
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo, yang akrab disapa Jokowi, memberikan tanggapannya terkait dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi yang melibatkan putra bungsunya, Kaesang Pangarep. Jokowi menegaskan bahwa semua warga negara, termasuk Kaesang, memiliki kedudukan yang sama di mata hukum.
"Ya itu semua warga negara sama di mata hukum. Ya itu aja," kata Jokowi di Stadion Utama Gelora Bang Karno (GBK) Jakarta, Selasa (10/9/2024).
Ketua KPK Nawawi Pomolango menyatakan bahwa pemanggilan terhadap Kaesang Pangarep mungkin saja terjadi, mengingat hubungannya sebagai putra Presiden Joko Widodo.
Pemanggilan ini terkait laporan dugaan gratifikasi atas penggunaan jet pribadi Gulfstream G650 ke Amerika Serikat bersama istrinya, Erina Gudono.
"Melihat seorang Kaesang sebagai bukan penyelenggara negara. Kita harus melihat Kaesang kaitannya dengan penyelenggara negara gitu, ada keluarganya," ujar Nawawi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (3/9/2024).
Nawawi juga menyatakan telah memerintahkan Direktorat Gratifikasi dan Direktorat Pengaduan Laporan Masyarakat untuk menangani kasus yang melibatkan Kaesang Pangarep.
"Kita sudah memintakan untuk mereka melakukan klarifikasi. Kaesang kan enggak bisa dianggap secara personal. Semua publik mengetahui bahwa Kaesang adalah... Apa? Bisa dilanjutin, gitu kan? Sudah dipahami," kata Nawawi tanpa menyebut nama Presiden Jokowi.