Infografis Wacana Susu Ikan Pengganti Alternatif Susu di Program Makan Bergizi Gratis dan Plus Minusnya

Program Makan Bergizi Gratis, salah satu prioritas pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, masih menuai sorotan. Kali ini muncul wacana penggunaan susu ikan, bukan susu sapi.

oleh Anri SyaifulDevira PrastiwiAbdillah diperbarui 18 Sep 2024, 09:04 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2024, 09:04 WIB
Banner Infografis Wacana Susu Ikan Pengganti Alternatif Susu di Program Makan Bergizi Gratis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Banner Infografis Wacana Susu Ikan Pengganti Alternatif Susu di Program Makan Bergizi Gratis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Program Makan Bergizi Gratis bakal menjadi salah satu prioritas dalam pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Setelah penurunan anggaran per porsi dari Rp 15.000 menjadi Rp 7.500, kini muncul wacana penggunaan susu ikan, bukan susu sapi.

Wacana susu ikan itu kemudian menuai beragam tanggapan, terutama dari partai pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran. Sufmi Dasco Ahmad, misalnya. Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu mengatakan penggunaan susu ikan baru sebatas alternatif.

"Jadi begini, alternatif. Alternatif itu adalah aspirasi juga dari masyarakat, kemudian hasil simulasi yang ada dan belum final," kata Sufmi Dasco Ahmad di Jakarta, Kamis 12 September 2024.

Pun demikian Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi. Ia menjelaskan tidak ada skenario dari Badan Gizi Nasional terkait penggunaan susu ikan dalam program makan bergizi gratis pemerintahan mendatang.

"Tapi Badan Gizi terbuka dengan berbagai ide dari pihak lain, asalkan sudah proven (terbukti) dan bisa diimplementasikan," ujar Hasan Nasbi. di Jakarta, Selasa 10 September 2024.

Hasan mengungkapkan, ide penggunaan susu ikan dalam Pogram Makan Bergizi Gratis bukan berasal dari Badan Gizi Nasional, melainkan pihak lain. "Kalau nanti sudah melalui proses uji coba dan ternyata hasilnya baik, bisa jadi alternatif pengayaan nutrisi, tapi bukan untuk pengganti susu."

Adapun badan usaha milik negara yang bergerak di bidang pangan, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau ID Food, saat ini sedang mengkaji susu ikan. Terutama sebagai alternatif susu sapi dalam Program Makan Bergizi Gratis pada pemerintahan mendatang.

Kajian tersebut dilakukan lantaran produksi susu sapi dalam negeri tidak mampu memenuhi total kebutuhan 82,9 juta penerima manfaat program tersebut. Di mana sasarannya adalah anak sekolah dan ibu hamil.

Bagaimana plus-minus susu ikan sebagai pengganti alternatif susu sapi? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Infografis Wacana Susu Ikan Pengganti Alternatif Susu di Program Makan Bergizi Gratis

Infografis Wacana Susu Ikan Pengganti Alternatif Susu di Program Makan Bergizi Gratis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Wacana Susu Ikan Pengganti Alternatif Susu di Program Makan Bergizi Gratis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Infografis Plus Minus Susu Ikan Pengganti Alternatif Susu

Infografis Plus Minus Susu Ikan Pengganti Alternatif Susu. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Plus Minus Susu Ikan Pengganti Alternatif Susu. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya