Terobosan Pramono Anung: Kantor Camat dan Lurah Jakarta Dibangun 5 Lantai, Diisi Hunian sampai Ruang Kreatif

Calon gubernur (cagub) DKI Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung berencana mendirikan hunian di kantor atau bangunan pemerintahan selain di pasar.

oleh Fachri pada 08 Okt 2024, 20:15 WIB
Diperbarui 08 Okt 2024, 22:19 WIB
Sejumlah mantan pendukung Anies Baswedan mendeklarasikan Relawan PA' DOEL (Mas Pramono Anung-Bang "Doel" Rano Karno) untuk Pilgub Jakarta 2024 (Istimewa)
Sejumlah mantan pendukung Anies Baswedan mendeklarasikan Relawan PA' DOEL (Mas Pramono Anung-Bang "Doel" Rano Karno) untuk Pilgub Jakarta 2024 (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan multifungsi menjadi kebutuhan mendesak di kota-kota besar, termasuk Jakarta. Jakarta pun perlu menyediakan ruang yang tidak hanya memenuhi kebutuhan administratif, tetapi juga mengakomodasi gaya hidup masyarakat yang semakin dinamis.

Berkaitan dengan itu, Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung berencana mendirikan hunian di kantor atau bangunan pemerintahan selain di pasar.

"Terobosan bukan hanya pasar saja yang ditingkat menjadi hunian, kalau kemudian suatu hari, kantor kecamatan, kelurahan dan fasilitas lainnya termasuk puskesmas yang paling penting tidak mengurangi fungsi dari kantor itu," ujarnya di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2024) seperti dikutip dari Antara.

Selain hunian, Pramono Anung juga berencana membangun ruang kreatif untuk kelompok muda dalam satu bangunan yang sama dengan hunian tersebut.

"Bisa dinaikkan di atas, misalnya lantai 1, 2 dan 3 kantor kecamatan, sementara 4, 5 menjadi tempat creative hub, supaya anak muda ada tempat untuk bekerja, berinovasi dan sebagainya dan (lantai) 6 ke atas menjadi hunian," ucapnya.

Perlu Adanya Inovasi

Pramono Anung mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta perlu melakukan inovasi dalam memenuhi kebutuhan hunian untuk warga Jakarta. Menurutnya, hal tersebut perlu dilakukan mengingat terbatasnya lahan kosong di Jakarta, sehingga harga tanah menjadi semakin mahal.

"Otomatis, harga yang mahal dapat membuat masyarakat semakin sulit untuk mendapatkan hunian yang terjangkau berdasarkan kondisi ekonominya," ungkapnya.

"Lalu, penambahan lantai bangunan pemerintah yang dijadikan sebagai hunian juga perlu dipertimbangkan," jelas Pramono Anung.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya