Cuaca Indonesia Hari Ini Rabu 16 Oktober 2024: Sebagian Wilayah Berawan Tebal Seharian

Pada Rabu (16/10/2024), cuaca Indonesia di pagi ini sebagiannya diprediksi cerah, berawan, cerah berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang dan hujan petir.

oleh Fenicia Effendi diperbarui 16 Okt 2024, 07:30 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2024, 07:30 WIB
Teriknya Cuaca Jakarta saat Badai Matahari Berlangsung
Secara berkala, BMKG akan terus memperbahurui informasi fenomena badai Matahari ini kepada masyarakat berdasarkan pengamatan dan analisis yang terukur sebagai acuan keselamatan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pada Rabu (16/10/2024), langit pagi Indonesia sebagian besarnya diprediksi cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang.

Seperti itulah prakiraan cuaca Indonesia hari ini, hal ini seperti dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kemudian pada siang hari nanti, sebagian wilayah Indonesia diprakirakan BMKG bakal berawan tebal, di antaranya Gorontalo, Semarang, Pontianak dan Manokwari.

Hujan dengan intensitas ringan diprediksi turun di beberapa wilayah Indonesia pada siang hari nanti, di antaranya Banjarmasin, Tarakan, Ternate dan Makasar. 

Selanjutnya malam hari nanti, cuaca Indonesia sebagiannya diprediksi cerah, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan, dan hujan petir.

Sementara hujan ringan diprediksi turun di wilayah Serang, Ambon, Ternate, Mamuju dan palembang. Hujan petir diprediksi akan turun di Banda Aceh.

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.id:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Banda Aceh  Berawan Tebal  Cerah Berawan   Hujan Petir
 Denpasar  Cerah Berawan   Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Serang  Berawan  Berawan Tebal  Hujan Ringan
 Bengkulu  Berawan Tebal  Berawan Tebal  Berawan Tebal
 Yogyakarta   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan 
 Jakarta Pusat   Berawan Tebal   Cerah Berawan  Cerah Berawan 
 Gorontalo   Hujan Ringan   Berawan Tebal  Berawan Tebal
 Jambi   Berawan Tebal  Berawan Tebal  Berawan Tebal
 Bandung   Berawan Tebal  Berawan Tebal  Berawan 
 Semarang   Berawan Tebal  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Surabaya   Berawan Tebal  Cerah Berawan   Cerah Berawan
 Pontianak   Berawan Tebal  Berawan Tebal  Berawan Tebal
 Banjarmasin   Berawan  Hujan Ringan   Berawan Tebal
 Palangkaraya  Berawan  Berawan   Berawan 
 Samarinda  Berawan Tebal  Berawan Tebal  Berawan Tebal
 Tarakan   Hujan Sedang  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Pangkal Pinang  Berawan  Berawan  Cerah 
 Tanjung Pinang   Berawan Tebal  Hujan Ringan  Berawan 
 Bandar Lampung  Berawan  Berawan Tebal  Berawan
 Ambon   Cerah Berawan  Berawan Tebal  Hujan Ringan
 Ternate   Berawan Tebal  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Mataram   Berawan Tebal  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Kupang   Berawan Tebal   Berawan  Cerah Berawan
 Kota Jayapura  Berawan  Berawan  Berawan
 Manokwari   Berawan Tebal  Berawan Tebal  Berawan Tebal
 Pekanbaru   Berawan   Berawan   Berawan Tebal
 Mamuju   Hujan Ringan  Berawan  Hujan Ringan
 Makassar   Berawan  Hujan Ringan   Berawan Tebal
 Kendari   Berawan Tebal   Cerah Berawan  Cerah 
 Manado    Berawan Tebal   Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Padang   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan Tebal
 Palembang  Berawan Tebal  Berawan Tebal  Hujan Ringan
 Medan   Berawan Tebal   Berawan Tebal  Berawan Tebal
 

Fenomena Awan Tsunami, Begini Penjelasannya

Arti Mimpi Melihat Tsunami Berdasarkan Tekanan Bencananya
Ilustrasi Mimpi Melihat Tsunami Credit: pexels.com/Matt

Awan tsunami adalah sebutan populer untuk fenomena munculnya awan lengkung atau awan arcus. Awan lengkung merupakan formasi awan horizontal rendah yang biasanya muncul sebagai awan yang menempel atau menyertai awan cumulonimbus.

Dikutip dari laman The Weather Channel pada Senin (16/09/2024), bentuk awan tsunami seperti gulungan awan horizontal yang melengkung seperti gelombang. Awan ini berbeda dengan awan gulung horizontal (roll cloud) biasa karena roll cloud lazimnya terpisah dari awan cumulonimbus, meskipun sama-sama jenis awan arcus.

Fenomena awan tsunami terjadi karena adanya ketidakstabilan atmosfer di sepanjang pertemuan massa udara yang lebih dingin dengan massa udara yang lebih hangat serta lembap. Kondisi tersebut menghasilkan tipe awan dengan pola pembentukan horizontal memanjang.

Salah satu faktor terbentuknya awan tsunami yaitu terjadinya fenomena angin laut dalam skala luas. Fenomena tersebut mendorong massa udara ke arah daratan.

Awan tsunami terbentuk saat aliran udara dingin mengalami downdraft turun dari awan cumulonimbus dan mencapai tanah. Kemudian, udara dingin dapat menyebar dengan cepat di sepanjang tanah.

Udara lembap hangat yang ada menjadi terdorong ke atas. Saat udara lembap hangat naik dan mencapai ketinggian suhu titik embunnya, maka udara lembap hangat akan mengembun menjadi pola awan lengkung.

Bagian atasnya rapi mirip baji, sedangkan bagian bawahnya seolah-olah bergejolak dan koyak karena angin. Gulungan awan yang terbentuk bisa bertahan beberapa jam dan meluas ke beberapa ratus kilometer.

Kemunculan awan Arcus atau awan tsunami ini kerap menimbulkan kekhawatiran. Terlepas dari itu, apakah awan Arcus berbahaya?

Awan Arcus alias awan tsunami ini dikaitkan erat dengan keberadaan hujan atau badai. Awan Arcus, terutama yang berbentuk shelf, terbentuk bersama awan kumulonimbus dan aliran udara ke bawah.

Kedua awan tersebut dikaitkan dengan angin kencang, hujan lebat atau hujan es, serta guntur dan kilat.

Badai Milton Picu 3.000 Penerbangan di Seluruh AS Dibatalkan, Kekuatan Anginnya Dilaporkan Merusak

Badai Milton Terjang Florida AS, Ribuan Penerbangan Dibatalkan
Badai Milton diperkirakan akan tiba pada pertengahan pekan ini. (Saul Martinez/Getty Images North America/Getty Images via AFP)

Badai Milton di Amerika Serikat telah menyebabkan pembatalan penerbangan di seluruh negeri pada Rabu (9/10) waktu setempat. Selain itu juga memicu pembatalan pada hari Kamis (10/10) yang jumlahnya terus meningkat.

Menurut data dari situs pelacakan penerbangan FlightAware seperti juga dikutip dari CNN, Kamis (10/10/2024), hari Rabu (9/10) adalah hari terburuk untuk pembatalan penerbangan dalam hampir dua bulan.

Situs tersebut menunjukkan maskapai penerbangan di AS telah membatalkan lebih dari 1.800 penerbangan pada hari Rabu (9/10) dan hampir 1.800 penerbangan pada hari Kamis (10/10).

Pembatalan sebagian besar disebabkan oleh penutupan bandara di jalur Badai Milton. Bandara Internasional Orlando ditutup pada hari Rabu (9/10) pagi pukul 8 pagi ET. Bandara Sarasota Bradenton, St. Petersburg-Clearwater, dan Southwest Florida ditutup pada Selasa (8/10) malam. Sedangkan Bandara Internasional Tampa ditutup pada Selasa (8/10) pagi.

Badai Milton paling memengaruhi maskapai penerbangan dengan jadwal padat ke Florida. Baik Spirit Airlines maupun JetBlue telah membatalkan sekitar 20% dari jadwal mereka pada hari Rabu (9/10). Southwest Airlines telah membatalkan lebih dari satu dari 10 penerbangannya pada hari Rabu (9/10).

Milton adalah badai yang kuat, dan medan anginnya terus bertambah, menurut data terbaru dari National Hurricane Center (Pusat Badai Nasional).

Angin kencang badai tropis Milton dilaporkan meluas hingga 250 mil dari pusatnya, terutama di sisi utaranya. Angin yang sama ini meluas hingga 105 mil dari pusatnya pada Selasa (8/10) sore.

Medan anginnya dapat bertambah lebih jauh sebelum dan sesudah pendaratan, membawa angin yang merusak ke sebagian besar Semenanjung Florida. Hembusan angin kencang badai tropis telah diamati di sepanjang bagian pantai barat negara bagian dari utara wilayah Teluk Tampa hingga Kepulauan Keys.

Infografis Penjelasan Cuaca Panas Melanda Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penjelasan Cuaca Panas Melanda Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya