Gus Muhaimin Kenang Sikap Tegas KH Bisri Syansuri di Haul ke-46

Kiai Bisri Syansuri merupakan kakek buyut Muhaimin Iskandar sekaligus pendiri Ponpes Mambaul Maarif Denanyar.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 02 Jan 2025, 08:00 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2025, 08:00 WIB
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menghadiri haul salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Bisri Syansuri ke-46.
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menghadiri haul salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Bisri Syansuri ke-46 yang dirangkai dengan Haul Nyai Nur Khodijah serta Milad Ponpes Mambaul Maarif Denanyar, Jombang ke 110, Selasa (31/12/2024) malam. (Foto: Tim Media PKB)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menghadiri haul salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Bisri Syansuri ke-46 yang dirangkai dengan Haul Nyai Nur Khodijah serta Milad Ponpes Mambaul Maarif Denanyar, Jombang ke 110, Selasa (31/12/2024) malam.

Kiai Bisri Syansuri merupakan kakek buyut Muhaimin Iskandar sekaligus pendiri Ponpes Mambaul Maarif Denanyar.

"Ya, alhamdulillah malam ini haul Mbah Bisri sekaligus milad Ponpes Denanyar berjalan lancar. Mbah Bisri itu kakek buyut saya. Beliau pendiri Denanyar dan juga bersama-sama Hadratussyeikh Mbah Hasyim Asy'ari mendirikan NU," kata pria karib disapa GUs Muhaimin di Denanyar melalui keterangannya, Kamis (2/12/2024).

Pria yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat itu mengenang sang buyut sebagai sosok kiai yang punya prinsip kuat. Selain sebagai ulama, Kiai Bisri juga aktif memperjuangkan kepentingan umat di dunia politik.

"Spirit Mbah Bisri terus saya jaga, saya jalankan sehari-hari. Apa itu? Yaitu ketegasan bersikap. Memiliki keteguhan prinsip, tidak pernah bergeming. Bahkan ketika beliau menjadi anggota DPR, tidak pernah mau menyetujui beberapa prinsip yang sekiranya bertentangan dengan keyakinan dan logika," ujar Gus Muhaimin.

Sementara itu, Ketua Dewan Syura DPP PKB KH Ma'ruf Amin menilai Kiai Bisri adalah ulama paripurna. Di matanya, Kiai Bisri bukan hanya ahli fikih, tetapi juga ahli pemerintahan.

"Mbah Bisri ini adalah ulama yang paripurna, jarang menemukan ulama separipurna beliau. Sebagai ulama, beliau sudah menyiapkan penggantinya yang yatafaqqahu fiddin. Mengapa? Karena ulama itu tidak hidup selamanya," ujar Kiai Ma'ruf

"Itu saya kira sudah beliau pikirkan 110 tahun yang lalu, sehingga pesantren ini terus mencetak para kiai dan insyaallah akan berlanjut," sambung mantan Wakil Presiden ini.

 

Profil KH Bisri Syansuri

Haul salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH. Bisri Syansuri ke-46 yang dirangkai dengan Haul Nyai Nur Khodijah serta Milad Ponpes Mambaul Maarif Denanyar, Jombang ke 110, Selasa (31/12/2024) malam. (Foto: Tim Media PKB)
Haul salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH. Bisri Syansuri ke-46 yang dirangkai dengan Haul Nyai Nur Khodijah serta Milad Ponpes Mambaul Maarif Denanyar, Jombang ke 110, Selasa (31/12/2024) malam. (Foto: Tim Media PKB)

KH Bisri Syansuri adalah salah satu pendiri NU yang lahir di Pati, Jawa Tengah pada 1886. Kiai Bisri termasuk Muassis NU bersama Hadratussyekh KH M. Hasyim Asy'ari (Raisul Akbar) dan KH Abdul Wahab Chasbullah (Rais Aam).

Kiai Bisri menjadi pemegang tongkat estafet ketiga penanam pondasi Jam'iyyah Nahdlatul Ulama yang dikenal ahli Fikih juga ahli politik Islam. Makam kakek KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dari jalur ibu itu berada di kompleks pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Jombang.

Infografis 6 Ormas Keagamaan Dapat Konsesi Tambang dari Jokowi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Ormas Keagamaan Dapat Konsesi Tambang dari Jokowi. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya