Liputan6.com, Jakarta Kementerian Agama (Kemenag) meminta masyarakat untuk waspada soal informasi palsu atau hoaks seputar lowongan kerja (loker) atau seleksi petugas haji di media sosial.
Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik (HKP) Kemenag Ahmad Fauzin meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya, dan mengeceknya di web atau media sosial Kemenag mengenai seleksi petugas haji.
Baca Juga
Solusi Haji Mudah dan Murah, BPKH Kaji Pengembangan Lahan dan Bandara Alternatif di Arab Saudi
Kisah Jemaah Haji Dapati Gus Miek jadi Imam di Makkah, Padahal Sudah Wafat 15 Tahun
Top 3 Islami: Bolehkah Baca Al-Qur'an di HP Tanpa Wudhu, Umrah belum Haji Emang Boleh? Simak Kata UAS, Gus Baha dan Habib Novel
"Waspada, cek infonya di web dan medsos Kemenag," kata Akhmad seperti dilansir di laman Kemenag, Minggu (19/1/2025).
Advertisement
Menurutnya, proses seleksi petugas haji 1446 H/2025 M, baik daerah maupun pusat, sudah dilakukan pada November-Desember 2024.
Saat ini, para peserta sedang menunggu pengumuman seleksi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tingkat pusat.
"Jadi seluruh rangkaian proses seleksi sudah berjalan. Di tingkat pusat, tinggal pengumuman hasil seleksinya," kata Akhmad.
"Sebagaimana info sebelumnya, hasil seleksi ini rencananya akan diumumkan pada Januari 2025," sambungnya.
Karena itu, Fauzin mengimbau masyarakat untuk waspada pada hoaks seputar loker atau seleksi petugas haji, palagi jika ditawarkan untuk mengakses salah satu tautan (link) di dalamnya.
Ditakutkan, ini bisa juga menjadi modus pencurian atau penyalahgunaan data.
"Seleksi petugas haji 2025 sudah selesai. Tinggal pengumuman hasilnya. Waspada dengan hoaks dan modus pencurian data," tandasnya.
Menag: Saudi Apresiasi Pengelolaan Haji Indonesia yang Humanis
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan, Arab Saudi mengapresiasi Pemerintah Indonesia soal pengelolaan penyelenggaraan ibadah haji yang profesional dan humanis. Menurut pemerintah Saudi, cara Indonesia turut berkontribusi terhadap peningkatan penyelenggaraan ibadah haji secara global.
Nasaruddin Umar mengatakan, apresiasi disampaikan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al-Rabiah saat bertemu dengannya di Jeddah akhir pekan lalu.
"Kami mendapatkan apresiasi dari Kerajaan Arab Saudi. Menurut mereka, Indonesia kalau memikirkan sesuatu bukan hanya untuk jemaahnya sendiri tetapi juga untuk kemaslahatan umum untuk haji seluruh dunia dan bagaimana mempromosikan haji yang humanis," kata Nasaruddin seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (17/1/2025).
Haji yang humanis, menurut Nasaruddin, adalah haji yang mencerminkan kepuasan batin. Artinya, Indonesia bukan memamerkan kekecewaan tetapi justru kedamaian dan pameran kesejukan.
"Nah itu sangat diapresiasi (Saudi), Indonesia dianggap sangat memperhatikan kemaslahatan," ungkap Nasaruddin.
Nasaruddin menambahkan, Pemerintah Arab Saudi juga mengapresiasi Indonesia karena pengelolaan haji yang profesional. Hal itu terlihat secara on the spot terkait hal yang perlu diperbaiki, dibicarakan yang memiliki poin di mata pemerintauan Saudi.
Advertisement
Memberikan Pelayanan Sepenuh Hati
Pelayanan haji yang penuh dengan kedamaian, keamanan, serta kenyamanan menjadi komitmen pemerintah Indonesia saat ini.
"Hal ini tentunya sudah dipesankan oleh Presiden Prabowo dan saya minta komitmen ini juga dimiliki oleh kita semua yang terlibat dalam penyelenggaraan ibadah haji. Saya optimis, penyelenggaraan haji ini akan berhasil," kata Nasaruddin.
Nasaruddin juga mendorong, jajaran di kementeriannya untuk dapat memberikan pelayanan sepenuh hati bagi jemaah haji Indonesia di tahun ini. Sebab, tahun 2025 adalah penyelenggaraan ibadah haji terakhir yang akan dikelola Kementerian Agama.
"Jadi kita ingin husnul khotimah. Kita ingin menciptakan senyuman bagi para jemaah haji Indonesia," harap dia.
Nasaruddin optimis, jemaah haji Indonesia sudah tersenyum karena ada penurunan biaya haji. Namun dia ingin senyum itu semakin lebar saat mereka tiba di Tanah Suci yang dirindukan dengan pelayanan terbaik dari pemerintah Indonesia.
"Senyum para jemaah haji akan tercipta ketika mereka pulang dan menjadi haji mabrur. Artinya, manasik haji juga perlu kita perhatikan betul. Kita ciptakan senyuman-senyuman ini," tandas dia.