Pramono Anung Bakal Buka Taman 24 Jam dan Putihkan Ijazah Siswa yang Ditahan Sekolah di 100 Hari Kerja

Menurut Pramono, semua janji-janji politik praktis akan ditunaikan dalam 100 hari kerja. Termasuk juga persoalan yang berkaitan dengan Kartu Jakarta Pintar (KJP), hingga Kartu Jakarta Sehat.

oleh Winda Nelfira diperbarui 01 Feb 2025, 15:53 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2025, 15:53 WIB
Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung dan Rano Karno.
Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung dan Rano Karno.(Liputan6.com/ Winda Nelfira)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta terpilih Pramono Anung mengatakan, bakal membuka taman-taman di Jakarta selama 24 jam di 100 hari kerja usai dilantik. Hal ini, kata dia juga telah didiskusikan dengan tim transisi.

"Akan ada taman-taman yang pada waktu itu saya dan Bang Doel janjikan untuk dibuka 24 jam. Kami berdua telah berdiskusi secara mendalam dengan tim transisi dan itu akan dipersiapkan," kata Pramono di Pondok Pesantren Putra Al Hamid, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu, (1/2/2025).

Selain itu, dalam 100 hari kerjanya di Jakarta, dia juga akan memutihkan ijazah peserta didik yang ditahan sekolah di semua jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, dan SMA.

"Termasuk di dalamnya adalah ijazah-ijazah yang ditahan di seluruh dinas, SD, SMP, SMA di Jakarta akan kami putihkan dalam waktu 100 hari itu," ucap Pramono.

Menurutnya, semua janji-janji politik praktis akan ditunaikan dalam 100 hari kerja. Termasuk juga persoalan yang berkaitan dengan Kartu Jakarta Pintar (KJP), hingga Kartu Jakarta Sehat.

"Kami akan perbaiki termasuk penyelesaian KJP yang menjadi problem utama di masyarakat," ujar Pramono.

Tak hanya itu, Pramono menjamin hal-hal lain seperti banjir, polusi, kemacetan juga akan tetap menjadi prioritasnya selama 100 hari kerja memimpin Jakarta.

"Sehingga dengan demikian, saya dan Bang Doel kami berdua setelah berdiskusi, kami akan bersama-sama mengerjakan apa yang menjadi PR kita berdua di dalam menyelesaikan persoalan Jakarta," katanya.

Larang ASN Poligami, Pramono: Saya Penganut Monogami

Gubernur DKI Jakarta terpilih Pramono Anung menegaskan, tak akan memberi izin poligami kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Sebab, Pramono mengaku sebagai penganut monogami atau beristri satu.

"Ya saya penganut monogami. Dan saya sengaja dalam acara dalam suatu komunitas yang dominan kan tadi para pria, saya sengaja menyampaikan bahwa saya penganut monogami tulen. Bagi ASN di Jakarta selama saya menjabat, pasti tidak saya izinkan (poligami)," kata Pramono di Pondok Pesantren Putra Al Hamid, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu, (1/2/2025).

Dia juga memastikan, Wakil Gubernurnya Rano Karno (Si Doel) juga tidak akan memberikan izin kepada ASN DKI Jakarta untuk berpoligami. "Ya Bang Dul juga nggak akan izinkan," ujar dia.

Pramono juga tidak segan-segan memecat ASN yang melanggar dan tetap berpoligami.

Meski begitu, ia tak menjawab tegas apakah bakal mencabut Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 2 Tahun 2025 tentang tentang Tata Cara Pemberian Izin Perkawinan dan Perceraian yang sebelumnya diteken Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi.

"Sudah lah pokoknya saya penganut monogami dan saya akan merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari di kantor Gubernur Jakarta. Kalau tempat lain monggo silahkan aja," kata Pramono.

Diketahui, Pemprov DKI Jakarta menerbitkan Pergub Nomor 2 Tahun 2025 tentang tentang Tata Cara Pemberian Izin Perkawinan dan Perceraian, yang berisi juga izin poligami bagi ASN Jakarta.

Pada Pergub ini diatur ketentuan mengenai izin bagi ASN yang ingin memiliki istri lebih dari satu atau poligami. Salah satu syarat dalam Pergub menyebutkan, ASN yang ingin poligami harus memperoleh izin dari atasan.

Infografis Serba-serbi Rumah Ramah Lingkungan
Infografis Serba-serbi Rumah Ramah Lingkungan. (Liputan6.com/Triyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya