6 Fakta Speedboat Basarnas Meledak di Ternate, Sebabkan Tiga Orang Tewas dan Satu Wartawan Hilang

Sebuah speedboat Basarnas Ternate, Maluku Utara (Malut) meledak saat berlayar menuju operasi evakuasi, pada Minggu malam 2 Februari 2025 sekitar pukul 23.00 WIT.

oleh Devira PrastiwiFauziah Basahil diperbarui 04 Feb 2025, 11:45 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2025, 11:45 WIB
Detik-detik Peledakan 2 Kapal Asing Pencuri Ikan di Ambon
Kadispenum Puspen TNI Kolonel Infanteri Bernardus Robert menjelaskan, 2 kapal itu ditangkap di perairan Maluku pada 7 Desember 2014.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah speedboat RIB 04 milik Basarnas Ternate, Maluku Utara (Malut) meledak saat berlayar menuju operasi evakuasi, pada Minggu malam 2 Februari 2025 sekitar pukul 23.00 WIT. Sebanyak tiga orang tewas dan satu wartawan Metro TV bernama Sahril Helmi dinyatakan hilang.

"Speedboat yang membawa 11 anggota tim evakuasi itu berangkat menolong nelayan yang mengalami mati mesin di perairan Gita, Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan," ujar Direktur Polisi Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Malut Kombes Pol Azhari Juanda saat dihubungi, Senin 3 Februari 2025, seperti dikutip dari Antara.

Dia mengatakan, akibat speedboat Basarnas meledak tersebut, tiga orang dilaporkan meninggal dunia. Mereka adalah anggota Ditpolairud Polda Maluku Utara Bharatu Mardi Hadji serta dua anggota Basarnas, Fadli M Malagapi dan M Riski Esa. Sementara, seorang jurnalis Metro TV, Sahril Helmi, masih dinyatakan hilang dan sedang dalam upaya pencarian.

"Sebanyak tujuh korban selamat telah dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Mereka adalah Kasi Ops Basarnas M Syahran Laturua, Ryan Azur Ali (PNS SAR Kota Ternate), Hamja Djirun (PNS SAR Kota Ternate), Darmanto Rauf (PNS SAR Kota Ternate), Maretang (PNS SAR Kota Ternate), Bripka Irwan Idris (anggota Dit Polairud Polda Malut), dan Bripda Putra Nusantara Ruslan (anggota Dit Polairud)," papar Azhari.

Kemudian, terpisah, Kepala Basarnas Ternate Iwan Ramdani menjelaskan kronologi kecelakaan tersebut, berawal saat Kantor SAR Ternate menerima laporan dari masyarakat perihal dua orang nelayan yang mengalami insiden mati mesin di Perairan Desa Gita, Kecematan Oba, Kota Tikep.

Saat itu, Kantor SAR Ternate melakukan Koordinasi dengan Tim SAR Dit Polairud Polda Malut untuk melakukan pencarian menggunakan Kapal RIB 04 milik Basarnas Ternate. Mereka bertolak dari Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate.

"Terus kami memberangkatkan tim sejumlah 11 orang dengan menggunakan RIB 04 atau Rigid Inflatable Boat kami Itu terdiri dari 7 orang dari Basarnas, 3 orang dari Polair dan 1 orang dari media," kata dia saat dihubungi.

Berikut sederet fakta terkait speedboat Basarnas Ternate, Maluku Utara meledak saat berlayar menuju operasi evakuasi dihimpun Tim News Liputan6.com:

 

1. Sebanyak Tiga Orang Tewas, Satu Wartawan Metro TV Hilang

Speedboat
Speedboat Bela 72 meledak dan terbakar hebat di Kepulauan Talibu Maluku Utara, Sabtu (12/10/2024). (Ist).... Selengkapnya

Sebuah speedboat RIB 04 milik Basarnas Ternate, Maluku Utara, meledak saat berlayar menuju operasi evakuasi, pada Minggu malam 2 Februari 2025 sekitar pukul 23.00 WIT. Sebanyak tiga orang tewas dan satu wartawan Metro TV bernama Sahril Helmi dinyatakan hilang.

"Speedboat yang membawa 11 anggota tim evakuasi itu berangkat menolong nelayan yang mengalami mati mesin di perairan Gita, Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan," kata Direktur Polisi Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Malut, Kombes Pol Azhari Juanda saat dihubungi, Senin 3 Februari 2025, seperti dikutip dari Antara.

Akibat ledakan tersebut, tiga orang dilaporkan meninggal dunia. Mereka adalah anggota Ditpolairud Polda Maluku Utara Bharatu Mardi Hadji serta dua anggota Basarnas, Fadli M Malagapi dan M Riski Esa. Sementara itu, seorang jurnalis Metro TV, Sahril Helmi, masih dinyatakan hilang dan sedang dalam upaya pencarian.

Sebanyak tujuh korban selamat telah dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

Mereka adalah Kasi Ops Basarnas M Syahran Laturua, Ryan Azur Ali (PNS SAR Kota Ternate), Hamja Djirun (PNS SAR Kota Ternate), Darmanto Rauf (PNS SAR Kota Ternate), Maretang (PNS SAR Kota Ternate), Bripka Irwan Idris (anggota Dit Polairud Polda Malut), dan Bripda Putra Nusantara Ruslan (anggota Dit Polairud).

Para korban selamat awalnya ditemukan oleh kapal cepat KM Cantika Lestari 10 yang sedang berlayar dari Pelabuhan Gita menuju Manado. Mereka kemudian dievakuasi ke Pelabuhan Gita dan mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Payahe sebelum akhirnya dipindahkan ke Ternate menggunakan KM Pandudewanata.

 

2. Pencarian Korban Hilang Dilakukan

Kapal Dishub
Kapal Dishub meledak di Kepulauan Seribu. (Liputan6.com/Moch Harun Syah)... Selengkapnya

Hingga saat ini, pencarian terhadap korban hilang masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. Pihak berwenang juga tengah menyelidiki penyebab ledakan speedboat tersebut.

Azhari mengungkapkan bahwa ketiga korban meninggal dunia telah dievakuasi ke Ternate menggunakan kapal cepat milik Polairud Polda Maluku Utara.

"Untuk korban meninggal dunia atas nama Bharatu Mardi Hadji sudah langsung dibawa ke rumah duka, sementara dua korban luka berat langsung dirawat di RSUD Chasan Boesoirie Ternate," ujarnya.

Namun, ia belum bisa memberikan keterangan rinci mengenai kronologi insiden tersebut.

"Kalau kronologis saya belum dapat sampaikan, biar pihak Basarnas saja," ucapnya.

Selain itu, Azhari juga membenarkan bahwa seorang jurnalis Metro TV, Sahril Helmi, masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian. "Untuk korban masih dalam proses pencarian, dan itu merupakan kawan jurnalis," ucapnya.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan penyelidikan penyebab ledakan speedboat, Azhari menegaskan bahwa saat ini pihaknya masih fokus menangani para korban.

"Kami masih fokus lakukan evakuasi terhadap para korban dulu," katanya.

Sebagai informasi, insiden ledakan speedboat RIB 04 terjadi sekitar pukul 00.00 WIT saat tim SAR gabungan sedang dalam misi penyelamatan dua nelayan yang mengalami mati mesin di perairan Gita.

 

3. Satu Anggota Polri Jadi Korban Meninggal

ilustrasi garis polisi. ©2021 Merdeka.com
ilustrasi garis polisi. ©2021 Merdeka.com... Selengkapnya

Kapal milik Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Ternate kecelakaan terjadi di perairan Gita, Kecamatan Oba, Ternate, Maluku Utara pada Minggu, 2 Februari 2025 malam.

Insiden ini menewaskan tiga orang dari tim penyelamat, salah seorang di antaranya anggota Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Maluku Utara. Korban adalah Bharatu Mardi Hadji yang turut berada di Kapal RIB 04 milik Basarnas Kota Ternate.

"Betul anggota Ditpolairud Polda Malut, Bharatu Mardi Hadji meninggal dunia," kata Kepala Basarnas Ternate Iwan Ramdani saat dihubungi, Senin 3 Februari 2025.

Iwan mengatakan, kejadian berawal saat tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, Dit Polairud Polda Maluku Utara bersama media berangkat untuk mengevakuasi dua nelayan yang mengalami mati mesin di perairan Gita, Kecamatan Oba, Kota Ternate.

Ketika itu, Kapal Basarnas yang ditumpangi tiba-tiba meledak. Akibat kejadian itu, seluruh penumpang terlempar ke dalam air, termasuk Kasiops Basarnas Ternate M Syahran Laturua yang kebetulan berada di atas kapal.

"Pada saat perjalanan, kurang lebih 15-20 menit lagi sampai di lokasi. Tiba-tiba RIB (Rigid Inflatable Boat) kami terjadi ledakan, hampir seluruh penumpang di atasnya terlempar ke air," ujar dia.

Iwan menerangkan, Kasiops dan korban lain kemudian berenang dan berhasil kembali ke kapal RIB. Insiden ini segera dilaporkan ke kepala kantor.

Mendapat laporan tersebut, Iwan mengatakan tim segera mengerahkan kapal KM SAR 237 Pandudewanata menuju lokasi untuk melakukan evakuasi. Basarnas juga berkoordinasi dengan Ditpolairud Polda Malut, dan Kapal Patroli Laut dan Pantai (KPLP) UPP Sofifi untuk memberikan bantuan.

Dalam perjalanannya, tim mendapatkan informasi dari kapten Kapal Penumpang Cantika 10. Mereka mengaku telah menemukan beberapa korban dan langsung membantu proses evakuasi.

Total ada 10 orang korban yang berhasil dievakuasi. Sementara satu orang belum ditemukan. "Rincian 7 orang selamat dan 3 orang meninggal dunia, sementara satu orang lagi masih dalam pencarian," ujar dia.

 

4. Kronologi Kapal Basarnas Meledak

Ilustrasi garis polisi pembunuhan (Merdeka.com/ Ronald)
Ilustrasi - Rumah korban pembunuhan dipasang garis polisi (Merdeka.com / Ronald)... Selengkapnya

Kapal RIB 04 milik Basarnas Kota Ternate dilaporkan meledak saat melakukan misi penyelamatan di Perairan Gita, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Provinsi Maluku Utara pada Minggu, 2 Februari 2025 malam.

Tiga orang anggota tim penyelamat dilaporkan meninggal dunia dalam insiden tersebut. Sementara seorang wartawan yang ikut dalam rombongan tim penyelamat ini dilaporkan hilang.

Insiden kecelakaan laut ini dibenarkan oleh Direktur Kepolisian Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Maluku Utara Kombes Pol Azhari Juanda.

"Benar, laka laut dalam rangka operasi SAR terhadap kapal ikan yang mengalami mati mesin yang dilaksanakan oleh Kantor SAR Ternate," kata dia saat dihubungi, Senin 3 Februari 2025.

Terpisah, Kepala Basarnas Ternate Iwan Ramdani menjelaskan kronologi kecelakaan tersebut, berawal saat Kantor SAR Ternate menerima laporan dari masyarakat perihal dua orang nelayan yang mengalami insiden mati mesin di Perairan Desa Gita, Kecematan Oba, Kota Tikep.

Saat itu, Kantor SAR Ternate melakukan Koordinasi dengan Tim SAR Dit Polairud Polda Malut untuk melakukan pencarian menggunakan Kapal RIB 04 milik Basarnas Ternate. Mereka bertolak dari Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate.

"Terus kami memberangkatkan tim sejumlah 11 orang dengan menggunakan RIB 04 atau Rigid Inflatable Boat kami Itu terdiri dari 7 orang dari Basarnas, 3 orang dari Polair dan 1 orang dari media," kata Iwan saat dihubungi, Senin 3 Februari 2025.

Iwan menyebut, mereka yang ikut dalam operasi ini antara lain adalah Kasiops Basarnas Ternate M Syahran Laturua yang berperan sebagai Kepala Tim Pencarian.

Kemudian, Fadli M Malagapi, Hamja Djirun, Darmanto Rauf, Ryan Azur Sakti Ali, Maretang, M Riski Esa yang tergabung dalam anggota rescue. Kemudian, Bripka Irwan Idris, Bripda Putra Nusantara Rustam, dan Bharatu Mardi Hadji dari Sar Polair Polda Maluku Utara serta wartawan Metro TV atas nama Sahril.

Dia mengatakan, kapal yang ditumpangi tim pencari tiba-tiba mengalami meledak di Perairan Gita, Kecamatan Oba, Kota Tikep.

"Pada saat perjalanan, kurang lebih 15-20 menit lagi sampai di lokasi nelayan yang mengalami mati mesin itu. Tiba-tiba RIB kami terjadi ledakan, hampir seluruh penumpang di atasnya terlempar ke air," ujar dia.

Dia melanjutkan, Kasiops Basarnas Ternate yang kebetulan on board dan tim di situ masih bisa berenang dan menjangkau lagi ke RIB.

"Naik ke RIB lagi terus melaporkan ke kepala kantor. Terus dari kepala kantor langsung menggerakkan kapal kami KM SAR 237 Pandudewanata menuju lokasi untuk melakukan pertolongan," ucap Iwan.

Dia menerangkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dit Polair Polda Malut untuk melakukan evakuasi. Saat diperjalanan, pihaknya mendapat informasi dari Kapten Kapal Cantika 10 bahwa mereka menemukan korban dan membantu evakuasi.

"Alhamdulillah 10 orang korban bisa terevakuasi, rinciannya awalnya 8 orang evakuasi selamat, 2 orang meninggal dunia. Tapi dalam perjalanan menuju ke pelabuhan Gita, pelabuhan terdekat di situ, satu orang lagi meninggal dunia. Jadi 7 orang selamat, 3 orang meninggal dunia dan satu orang masih dalam pencarian," ujar dia.

Dia mengatakan, korban meninggal atas nama Bharatu Mardi Hadji, Fadli M. Malagapi dan M Rizki Esa. Sedangkan, satu orang dalam pencarian itu wartawan Metro TV.

"Betul Sahril namanya masih pencarian," terang Iwan.

 

5. Dua Nelayan yang Sempat Mati Mesin Selamat dan Berhasil Dievakuasi

Awalnya Sah, Ini Penampakan Pagar Laut Bekasi yang Kini Disegel Dirjen PSDKP KKP
Keberadaan pagar laut itu membuat ratusan nelayan kesusahan dalam mencari ikan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Kepala Badan SAR Nasional atau Kepala Basarnas Ternate Iwan Ramdani menyebut, dua nelayan yang sempat dilaporkan mengalami mati mesin di Perairan Gita, Kecamatan Oba, Kota Ternate akhirnya berhasil dievakuasi.

"Ya untuk 2 nelayan sendiri pada saat kejadian karena kita fokus di situ, kita kebetulan masih bisa komunikasi dengan dia. Dia informasi terakhir sudah sandar di pesisir dan nanti kemungkinan akan kita jemput dia setelah kejadian ini selesai," ujar Iwan saat dihubungi, Senin 3 Februari 2025.

"Dalam posisi sudah aman, istilahnya 'kalian fokus aja ke teman-teman yang mau menolong'. Tapi kondisi sudah aman 2 orang," dia menambahkan.

Namun, lanjut Iwan, misi penyelamatan dua nelayan meninggalkan duka mendalam bagi Tim SAR dan Polri. Menurut dia, tiga orang dilaporkan meninggal dunia, dan tujuh lain selamat dalam insiden ledakan kapal ini.

Iwan menjelaskan, kejadian berawal saat tim yang terdiri dari Basarnas, Ditpolairud Polda Malut, bersama seorang jurnalis berangkat untuk mengevakuasi dua nelayan yang mengalami mati mesin.

"Namun, sekitar 15 hingga 20 menit perjalanan menuju lokasi, Kapal RIB 04 yang mereka tumpangi mengalami ledakan besar. Ledakan tersebut mengakibatkan seluruh penumpang terlempar ke laut, termasuk Kasiops Basarnas Ternate," ucap dia.

"Kami memberangkatkan tim sejumlah 11 orang dengan menggunakan RIB 04 atau Rigid Inflatable Boat kami itu terdiri dari 7 orang dari Basarnas, 3 orang dari Polair dan 1 orang dari Media," sambung Iwan.

Iwan mengatakan, tiga korban meninggal atas nama Bharatu Mardi Hadji, Fadli M. Malagapi dan M. Rizki Esa. Sedangkan, satu orang dalam pencarian itu wartawan Metro TV. Sementara itu, satu wartawan Metro TV, Sahril, masih dalam pencarian.

"T0 orang korban bisa terevakuasi, rinciannya awalnya 8 orang evakuasi selamat, 2 orang meninggal dunia.Tapi dalam perjalanan menuju ke pelabuhan Gita, pelabuhan terdekat disitu, satu orang lagi meninggal dunia. Jadi 7 orang selamat, 3 orang meninggal dunia terus satu orang masih dalam pencarian," terang dia.

Iwan mengatakan, seluruhnya korban selamat maupun korban jiwa dibawa ke ke Ternate.

"Kalau yang selamat itu di rumah sakit Hasan Basori Kota Ternate. Yang meninggal dunia sudah langsung kita serahkan ke keluarga dan tadi kita sudah laksanakan proses untuk pemakaman Baik yang dari Ditpolairud Polda Malut maupun dari Basarnas," tandas Iwan.

 

6. Pencarian Sahril Wartawan Metro TV Berlanjut

Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)... Selengkapnya

Upaya pencarian terhadap wartawan Metro TV, Sahril, yang dilaporkan hilang dalam insiden ledakan Kapal Basarnas RIB 04 di Perairan Gita, Kecamatan Oba, Kota Tidore masih berlanjut.

Tim gabungan dari Basarnas, Ditpolairud Polda Maluku Utara, serta Kapal Patroli Laut dan Pantai (KPLP) UPP Sofifi dikerahkan guna memperluas area pencarian.

"Masih dilakukan, kebetulan kan ada 3 alutsista, 2 alutsista itu yang kapal patroli dari kepolisian sama Kapal Patroli Laut dan Pantai (KPLP) UPP Sofifi. Itu yang sementara pencarian itu," ujar Kepala Basarnas Ternate, Iwan Ramdani, saat dihubungi, Senin 3 Februari 2025.

Iwan mengatakan Sahril, jurnalis Metro TV yang ikut dalam misi penyelamatan hingga kini belum ditemukan. Tim SAR masih berupaya melakukan pencarian dengan menyisir perairan ke arah selatan, mengikuti arus dan angin.

"Kita untuk hari ini direncana kami itu karena arah angin dan arus ke selatan, kita pencarian menyusur ke selatan dari lokasi itu radiusnya tadi saya konfirmasi ke KUPP sekitar 7-10 nautical mile ke arah selatan mereka balik lagi berupa area," ujar dia.

Sementara itu, seluruh korban selamat saat ini telah mendapatkan perawatan di RS Hasan Boesoirie, Kota Ternate, sedangkan jenazah korban meninggal diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

"Seluruhnya dibawa ke Ternate Pak karena semuanya berdomisi di Ternate. Kalau yang selamat itu di rumah sakit Hasan Basori Kota Ternate Pak. Yang meninggal dunia sudah langsung kita serahkan ke keluarga dan tadi kita sudah laksanakan proses untuk pemakaman baik yang dari Ditpolairud Polda Malut maupun dari Basarnas," ujar dia.

Infografis Journal Gunung Krakatau
Gunung Krakatau Purba Juga Hasilkan Ledakan Besar Layaknya Erupsi 1883?. (Abdilah/Liputan6.com)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya