Liputan6.com, Jakarta - Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung Febrie Adriansyah menanggapi adanya koalisi yang melaporkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurutnya, serangan semacam itu biasa terjadi, khususnya saat tengah mengungkap kasus korupsi besar.
“Semakin besar perkara yang sedang diungkap pasti semakin besar serangan baliknya,” tutur Jampidsus kejagung Febrie saat dikonfirmasi, Selasa (11/3/2025).
Advertisement
Baca Juga
Febrie seolah tidak ambil pusing dengan sikap koalisi yang melaporkannya ke KPK. Dia memilih tetap fokus mengungkap kasus korupsi besar yang saat ini banyak bergulir di Kejagung.
Advertisement
“Biasalah, pasti ada perlawanan,” kata dia.
Sebelumnya, koalisi yang terdiri dari Koalisi Sipil Selamatkan Tambang (KSST), Indonesian Police Watch (IPW), dan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melaporkan Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah ke KPK pada Senin, 10 Maret 2025.
Empat laporan yang dilayangkan ke KPK adalah dugaan penyalahgunaan kewenangan dan/atau tindak pidana korupsi dalam penyidikan kasus korupsi Jiwasraya, kasus suap Gregorius Ronald Tannur dengan terdakwa mantan petinggi Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar, kasus korupsi tambang batubara di Kalimantan Timur, dan dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang atau TPPU.
Diduga Dikuntit Densus 88
Selain itu, Nama Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah juga sempat ramai diperbincangkan usai peristiwa penguntitan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Densus 88 Antiteror Polri. Hal itu terjadi di tengah pengusutan berbagai kasus mega-korupsi, salah satunya terkait komoditas timah.
Kejaksaan Agung (Kejagung) belum bisa berbicara banyak soal informasi Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Febrie Adriansyah diduga dikuntit oleh oknum Densus 88 Antiteror Polri. Pasalnya, Kejagung belum mendapatkan informasi soal hal tersebut.
"Saya belum dapat info juga dari Pak Jampidsus. Sampai saat ini saya belum dapat info apapun tentang itu," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Ketut Sumedana saat dihubungi, Sabtu (25/5/2024).
Untuk itu, dia tak mau berkomentar banyak soal dugaan Jampidsus dikuntit oknum Densus 88. Namun, Ketut menyebut kondisi Febrie saat ini aman.
Advertisement
Infografis
