Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Hamidah Abdurrahman memprediksi peta kekuatan kandidat calon Kapolri pengganti Jenderal Pol Timur Pradopo bisa saja berubah. Lantaran Wakil Kapolri Komjen Nanan Sukarna akan pensiun akhir bulan ini.
"Perubahan kandidat Kapolri itu karena ada pergeseran atau atau penambahan pejabat. Sehingga kandidatnya bertambah. Petanya pasti berubah," kata Hamidah di Jakarta, Rabu (26/7/2013).
Ia menjelaskan, bisa saja Kabareskrim Komjen Pol Sutarman sebagai jenderal senior diprediksikan peluangnya kecil apabila pergantian dilakukan setelah September. Terlebih, dengan pensiunnya Nanan, maka akan menambah kandidat Kapolri dari jenderal berbintang 3.
"Dengan begitu, secara otomatis akan tambah jenderal bintang 3 untuk menempati jabatan Wakil Kapolri," ujar dia.
Selain itu, Hamidah menambahkan, peta kekuatan akan berubah jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan pergantian Kapolri dilakukan pada saat Timur pensiun, Januari 2014 mendatang.
"Apabila pergantian pada Januari maka Komjen Sutarman yang pada saat ini merupakan kandidat angkatan paling senior yakni angkatan Akpol 1981 akan berpengaruh ke bursa calon Kapolri. Mengingat masa tugas Sutarman kurang dari 2 tahun," jelas Hamidah.
Ia menjelaskan, untuk menduduki jabatan Kapolri lazimnya lebih dari 2 tahun. Kalau menjadi Kapolri kurang dari 2 tahun terlalu cepat. Kendati demikian, semua pertimbangan diserahkan ke Presiden yang berhak memilih karena hak prerogatifnya.
Belum Ada Sinyal
Meski demikian, Hamidah mengaku Kompolnas hingga saat ini belum melihat tanda-tanda SBY akan melakukan pergantian Kapolri. Kendati demikian, Kompolnas telah mengumpulkan rekam jejak kandidat Kapolri pengganti Timur untuk memudahkan SBY melihat para kandidat.
 "Belum, belum ada tanda-tanda dari Presiden untuk mengganti Kapolri," kata Hamidah.
Peluang Jadi Kapolri
Komisioner Kompolnas lainnya, Edi Saputra Hasibuan memprediksi jika pergantian Kapolri dilakukan Januari mendatang, maka peluang Sutarman cukup kecil. Lantaran Sutarman akan pensiun 2 tahun lagi.
"Bukan tidak bisa. Tapi Sutarman agak berat karena kurang dari 2 tahun. Tapi jika Presiden menunjuknya, bisa saja," ungkap dia.
Edi menjelaskan, aturan masa jabatan kandidat Kapolri tidak diatur dalam undang-undang. Namun idealnya minimal 2 tahun.
"Tergantung Presiden. Kami tidak tahu (Presiden) mau pilih siapa. Yang penting kami ajukan nama-nama seperti yang ada di media. Semua kandidat mempunyai peluang sama. Tidak ada yang (paling) kuat," terang dia.
Menurutnya, Kompolnas telah mengumpulkan rekam jejak di antaranya prestasi para kandidat dalam penyelesaian kasus selama menduduki jabatan strategis.
9 Calon Kapolri
9 Nama calon Kapolri telah diajukan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diklarifikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Mereka adalah Kabareskrim Polri Komjen Pol Sutarman, Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komjen Budi Gunawan, Deputi Operasi Kapolri Irjen Badrodin Haiti, dan Kepala BNN Komjen Anang Iskandar.
Selain itu ada juga Kapolda Sumsel Irjen Saud Usman Nasution, Kapolda Jabar Irjen Tubagus Anis Angkawijaya, Kapolda Bali Irjen Arif Wachjunadi, Kapolda Kalimantan Timur Irjen Anas Yusuf, dan Kapolda Metro Jaya Irjen Putu Eko Bayu Seno. (Adi/Sss)
"Perubahan kandidat Kapolri itu karena ada pergeseran atau atau penambahan pejabat. Sehingga kandidatnya bertambah. Petanya pasti berubah," kata Hamidah di Jakarta, Rabu (26/7/2013).
Ia menjelaskan, bisa saja Kabareskrim Komjen Pol Sutarman sebagai jenderal senior diprediksikan peluangnya kecil apabila pergantian dilakukan setelah September. Terlebih, dengan pensiunnya Nanan, maka akan menambah kandidat Kapolri dari jenderal berbintang 3.
"Dengan begitu, secara otomatis akan tambah jenderal bintang 3 untuk menempati jabatan Wakil Kapolri," ujar dia.
Selain itu, Hamidah menambahkan, peta kekuatan akan berubah jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan pergantian Kapolri dilakukan pada saat Timur pensiun, Januari 2014 mendatang.
"Apabila pergantian pada Januari maka Komjen Sutarman yang pada saat ini merupakan kandidat angkatan paling senior yakni angkatan Akpol 1981 akan berpengaruh ke bursa calon Kapolri. Mengingat masa tugas Sutarman kurang dari 2 tahun," jelas Hamidah.
Ia menjelaskan, untuk menduduki jabatan Kapolri lazimnya lebih dari 2 tahun. Kalau menjadi Kapolri kurang dari 2 tahun terlalu cepat. Kendati demikian, semua pertimbangan diserahkan ke Presiden yang berhak memilih karena hak prerogatifnya.
Belum Ada Sinyal
Meski demikian, Hamidah mengaku Kompolnas hingga saat ini belum melihat tanda-tanda SBY akan melakukan pergantian Kapolri. Kendati demikian, Kompolnas telah mengumpulkan rekam jejak kandidat Kapolri pengganti Timur untuk memudahkan SBY melihat para kandidat.
 "Belum, belum ada tanda-tanda dari Presiden untuk mengganti Kapolri," kata Hamidah.
Peluang Jadi Kapolri
Komisioner Kompolnas lainnya, Edi Saputra Hasibuan memprediksi jika pergantian Kapolri dilakukan Januari mendatang, maka peluang Sutarman cukup kecil. Lantaran Sutarman akan pensiun 2 tahun lagi.
"Bukan tidak bisa. Tapi Sutarman agak berat karena kurang dari 2 tahun. Tapi jika Presiden menunjuknya, bisa saja," ungkap dia.
Edi menjelaskan, aturan masa jabatan kandidat Kapolri tidak diatur dalam undang-undang. Namun idealnya minimal 2 tahun.
"Tergantung Presiden. Kami tidak tahu (Presiden) mau pilih siapa. Yang penting kami ajukan nama-nama seperti yang ada di media. Semua kandidat mempunyai peluang sama. Tidak ada yang (paling) kuat," terang dia.
Menurutnya, Kompolnas telah mengumpulkan rekam jejak di antaranya prestasi para kandidat dalam penyelesaian kasus selama menduduki jabatan strategis.
9 Calon Kapolri
9 Nama calon Kapolri telah diajukan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diklarifikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Mereka adalah Kabareskrim Polri Komjen Pol Sutarman, Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komjen Budi Gunawan, Deputi Operasi Kapolri Irjen Badrodin Haiti, dan Kepala BNN Komjen Anang Iskandar.
Selain itu ada juga Kapolda Sumsel Irjen Saud Usman Nasution, Kapolda Jabar Irjen Tubagus Anis Angkawijaya, Kapolda Bali Irjen Arif Wachjunadi, Kapolda Kalimantan Timur Irjen Anas Yusuf, dan Kapolda Metro Jaya Irjen Putu Eko Bayu Seno. (Adi/Sss)