Awas! Krisis Air Bersih Ancam Jakarta

Kemampuan Palyja menyediakan air bersih di Jakarta terbatas, sementara permintaannya naik terus.

oleh Rochmanuddin diperbarui 29 Jul 2013, 20:29 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2013, 20:29 WIB
air-bersih130118b.jpg
Presiden Direktur PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) Christophe Comte mengatakan kebutuhan air bersih di Jakarta pada tahun 2015 diperkirakan akan mencapai 26,1 meter kubik per detik. Sementara Palyja saat ini hanya mampu memenuhi kebutuhan air 17 meter kubik per detik.

"Kebutuhan air pada tahun 2015 diperkirakan akan mencapai 26,1 meter kubik per detik. Maka itu defisit air bersih di Jakarta diperkirakan mencapai 9,1 meter kubik per detik," ujar Comte dalam sambutan acara buka puasa bersama di Jakarta, Senin (29/7/2013).

Pada 2019, kebutuhan air bersih di Jakarta diperkirakan mencapai 27,9 meter kubik per detik. Kebutuhan ini akan terus meningkat seiring pertumbuhan populasi penduduk DKI Jakarta. "Pada 2023 kebutuhan air mencapai 30,1 meter kubik per detik. Sementara defisit air mencapai 13,1 meter kubik per detik," imbuhnya.

Comte menjelaskan, saat ini pihaknya berusaha terus memberikan pelayanan  terbaik kepada masysarakat. Salah satunya melalui perbaikan jaringan dan kebocoran di sejumlah titik.

"Pada 2012 jaringan pipa sudah mencapai 5.300 kilometer, 3.412 kebocoran yang sudah ditemukan dan 63,608 yang sudah diperbaiki atau dapat menyelamatkan 152 liter per detik," jelas Comte. (Eks/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya