Sosok Salsabila Yasaroha Aslaha (17), gadis yang tewas ditabrak sedan Toyota Altis di Senayan masih melekat di ingatan kerabat dan orang-orang yang menyayanginya. Ii Handayani, tante yang merawat Salsabila sejak kecil terpukul.
Saat kelas II, keponakannya itu sempat disekolahkan di Al-Azhar. Salsabila kemudian minta pindah ke SMA biasa saja karena tidak suka dengan teman-temannya. "Dia nggak betah," ujar Ii Handayani kepada Liputan6.com, Senin (23/9/2013).
Ii kemudian berusaha merayu Bila, demikian Salsabila disapa, untuk sekolah lagi. "Terus akhirnya saya masukin ke Paket C. Karena yang penting dia punya ijazah SMA. Tadinya mau saya masukin ke SMA yang bagus, tapi dia nggak mau. Dia katanya mau kerja saja," ucap Ii.
Dia mengatakan, keponakannya itu remaja yang baik dan tidak berperilaku macam-macam. Menurut tantenya, keponakannya itu sangat tertarik untuk menjadi model.
Advertisement
"Saya arahin jadi model. Kemarin kebetulan ada agen masih keluarga juga, dia mau anterin foto. Dengan senangnya dia mau anterin ke saya, dia kan panggil saya `Lik`. `Lik nanti saya mau anterin ke Teh Lala, baru ketemu saya'," kenangnya.
Ii masih tidak percaya, keponakan kesayangannya itu meregang nyawa akibat ditabrak pengemudi mobil Altis bernama David yang ugal-ugalan pada Minggu 22 September pagi.
"Bila tuh orangnya kalau diajak ngomong iya-iya saja, perawakannya lemes, anaknya polos. Saya masih kebayang dia kalau di depan pintu rumah mau masuk," tutur perempuan itu.
Adalah sedan Toyota Altis B 1469 NBB yang melaju dengan kencangnya dari Senayan City menuju Hotel Mulia hingga kemudian hilang kendali dan menyeruduk 3 mobil yang tengah terparkir.
Ketiga mobil itu yakni, Honda Accord B 8049 AG, Vios B 71 Al, dan Mercedes Benz B 2345 KA. Tak ada decit rem sebelum Altis menabrak 3 mobil itu. Salsabila Yasaroha (17) dan Fikri Romadhoni (19) meregang nyawa menjadi korban. (Mvi/Ism)