Sejumlah juru parkir mengaku kesal dengan razia kendaraan cabut pentil di tempat parkir liar di seluruh wilayah Ibukota yang digalakkan Pemprov DKI Jakarta. Padahal, mereka rutin memberikan `setoran` kepada petugas di lapangan.
Kepada Liputan6.com, Kamis (26/9/2013), petugas parkir di Pasar Asemka yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku terkejut dengan razia dadakan yang digelar ratusan aparat gabungan di sepanjang Jalan Hayam Wuruk, Glodok, dan Pasar Asemka, Jakarta Barat. Ia kesal karena tak ada petugas yang "memberitahukannya" sehingga banyak pelanggannya yang menjadi korban dalam razia itu. Padahal, sejumlah oknum polisi dan petugas Dishub meminta "uang setoran" kepada juru parkir.
"Saya nggak tahu ini, tiba-tiba ada razia begini. Padahal tiap hari mereka minta jatah sama kita," kata juru parkir di Pasar Asemka, Kamis (26/9/2013).
Juru parkir yang mengenakan pakaian seragam berwarna biru itu menambahkan setiap hari oknum petugas meminta jatah dengan jumlah yang tidak menentu.
"Kita kan penghasilan di sini bisa Rp 400 ribu per hari. Tapi kalau ngasihnya kita nggak tentu jumlahnya. Yang pasti mereka kalau minta tiap pagi," imbuh sang juru parkir.
Pantauan Liputan6.com, sekitar 4 juru parkir berseragam terlihat sibuk membantu mendorong motor pelanggan mereka yang terkena razia. Namun, mereka enggan berkomentar dan memilih untuk menghindar. Sementara itu, sejumlah pengendara tampak kebingungan melihat ban sepeda motor atau mobil mereka yang kempes. Selain terkena cabut pentil ban, mereka juga dikenakan sanksi tilang. (Adi)
Kepada Liputan6.com, Kamis (26/9/2013), petugas parkir di Pasar Asemka yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku terkejut dengan razia dadakan yang digelar ratusan aparat gabungan di sepanjang Jalan Hayam Wuruk, Glodok, dan Pasar Asemka, Jakarta Barat. Ia kesal karena tak ada petugas yang "memberitahukannya" sehingga banyak pelanggannya yang menjadi korban dalam razia itu. Padahal, sejumlah oknum polisi dan petugas Dishub meminta "uang setoran" kepada juru parkir.
"Saya nggak tahu ini, tiba-tiba ada razia begini. Padahal tiap hari mereka minta jatah sama kita," kata juru parkir di Pasar Asemka, Kamis (26/9/2013).
Juru parkir yang mengenakan pakaian seragam berwarna biru itu menambahkan setiap hari oknum petugas meminta jatah dengan jumlah yang tidak menentu.
"Kita kan penghasilan di sini bisa Rp 400 ribu per hari. Tapi kalau ngasihnya kita nggak tentu jumlahnya. Yang pasti mereka kalau minta tiap pagi," imbuh sang juru parkir.
Pantauan Liputan6.com, sekitar 4 juru parkir berseragam terlihat sibuk membantu mendorong motor pelanggan mereka yang terkena razia. Namun, mereka enggan berkomentar dan memilih untuk menghindar. Sementara itu, sejumlah pengendara tampak kebingungan melihat ban sepeda motor atau mobil mereka yang kempes. Selain terkena cabut pentil ban, mereka juga dikenakan sanksi tilang. (Adi)