Effendi Gazali: SBY Galau, Sekarang Ditinggalkan Media

Belakangan SBY tampak marah di muka publik terkait kasus yang melibatkan dirinya.

oleh Riski Adam diperbarui 28 Okt 2013, 15:45 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2013, 15:45 WIB
sby-2-130611b.jpg

Pakar komunikasi politik Universitas Indonesia (UI) Effendi Gazali menilai sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belakangan ini menunjukkan kegelisahan. SBY gelisah dengan kritikan tajam dari para lawan politiknya, serta media yang mulai meninggalkannya.

"Saat ini dia sedang galau, karena mungkin sekarang ditinggalkan media. Media yang dulu bersama SBY sekarang seakan-akan meninggalkan dia," kata Effendi di gedung DPR, Jakarta, Senin (28/10/2013).

Sebagai Ketua Umum Demokrat, kata Effendi, SBY semestinya tidak menilai dan menyampaikan ke publik bahwa partainya sedang terzalimi. "Baik sebuah partai yang sedang terzalimi, jangan bilang terzalimi biar orang saja yang menilai," saran Effendi.

Effendi menilai sebagai kepala negara, Presiden SBY seharusnya memberikan pernyataan tegas terkait pemerintahan dan kehidupan rakyat.

"Jangan yang menyangkut dirinya sendiri, tapi menyangkut rakyat. Kita merindukan seorang Presiden SBY bicara mengeluarkan amarahnya tentang rakyat, tentang persoalan TKI," tegas Effendi.

Namun demikian, Effendi menilai wajar dengan sikap SBY yang menyampaikan amarahnya di hadapan publik terkait kesaksian mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq soal kedekatannya dengan Bunda Putri.

"Karena Presiden disebut-sebut, bagi saya itu tidak masalah. Karena itu, jika dia seorang Presiden dikait-kaitkan, dia punya hak dengan keadaan seperti itu," pungkas pria yang juga anggota Komite Konvensi Capres Partai Demokrat ini. (Riz/Ism)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya