Korban Penembakan Brimob di Cengkareng Dikenal Temperamental

Menurut keponakan korban, Herman, sebelum di ruko tersebut, pamannya bekerja di Tanah Abang dan dikenal baik.

oleh Edward Panggabean diperbarui 06 Nov 2013, 00:03 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2013, 00:03 WIB
penembakan-ilus130225b.jpg
Bachrudin (46) pria yang tewas karena ditembak oleh oknum Brimob bernama Wawan, diketahui baru bekerja sebagai satpam di Ruko perumahan Palem Cengkareng, Komplek Seribu Galaxi No. 30-31 Blok L, Jakarta Barat.

Menurut keponakan korban, Herman, sebelum di ruko tersebut, pamannya bekerja di Tanah Abang dan dikenal baik. Namun agak sedikit temperamental.

"Dia orangnya baik, meski agak temperamen sedikit. Dia masih baru jadi Satpam di Cengkareng. Sebelumnya kerja di Tanah Abang," kata Herman saat mendatangi RSCM, Jakarta, Selasa (5/11/2013) malam.

Dikatakan Herman, kabar kematian pamannya yang ditembak Briptu W itu baru diketahui melalui telpon dari rekan korban yang kebetulan sedang bertugas di ruko yang sama.

"Saya dikabarin almarhum ada yang nembak. Jenazah dibawa ke RSCM. Makanya saya langsung ke kamar mayat," ungkap dia.

Bachrudin tinggal dikawasan Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, bersama Istri dan dua orang anak. Dia tinggal di sebuah rumah kontrakan. "Yang gede perempuan udah kerja. Yang kecil laki-laki masih SMA," katanya.

Jenazah Bachrudin tiba di RSCM sekitar pukul 21.20 WIB dengan ambulans milik Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Pemprov DKI bernopol B 1051 PHX.

Saat tiba, Herman dan kerabatnya nampak tak kuat menahan tangis saat membuka kantong jenazah berwarna orange sebelum dinaikkan ke ruang otopsi lantai 2 RSCM, Jakarta.

Sepengetahuan Herman, ada dua bekas tembakan di dada dan pinggang di tubuh pamannya. Luka tembak itu tembus hingga ke punggung dan pinggang bagian belakang.

"Darah masih mengalir dari luka bekas tembakan," ungkap dia.

Keterangan Herman diperkuat petugas ambulans, Muslih, yang mengangkat korban dari TKP. "Keliatannya sih ada 2 luka di dada, katanya ditembak. Tapi polisi di TKP nggak ngasih tahu. Kita cuma disuruh bawa jenazah ke RSCM buat diotopsi," ungkap Muslih. (Ali/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya