Busway Mulai Steril, Ahok: Sistem Pra-ERP Mungkin Batal

Keputusan membatalkan semua sistem menyambut penerapan ERP karena 656 unit bus baru akan datang akhir tahun ini.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 18 Nov 2013, 13:15 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2013, 13:15 WIB
ahok-kupon-belanja-murah130711c.jpg
Sistem Genap Ganjil, stiker hologram berlangganan, dan sistem pra-Electronic Road Pricing (ERP) batal dilaksanakan.  Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan, keputusan membatalkan semua sistem menyambut penerapan ERP karena 656 unit bus baru akan datang akhir tahun ini.

"Sekarang kan situasi kita tidak tahu, ketika Januari bus bertambah, keadaan seperti apa. Kalau sudah tambah bus baru, jalur steril, semua ingin menambah bus karena untung kan. Bus sedang yang kami pesan juga akan datang 300 lebih unit. Nah, kalau ini sudah jalan, kita akan kaji. Kalau ternyata orang mulai pindah ke bus, kendaraan longgar, kita mungkin tidak akan lakukan pra-ERP," ungkap pria yang kerap disapa Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Senin (18/11/2013).

Ia melanjutkan, rencana penerapan pra-ERP, seperti stiker hologram berlangganan, hingga ERP sendiri atau sistem jalan berbayar elektronik bukan semata-mata berorientasi pada pendapatan, melainkan cara untuk mengurangi kepadatan kendaraan di Jakarta.

Bila masyarakat kemudian banyak yang berpindah ke transportasi umum dari kendaraan pribadi, hanya sistem ERP yang akan dilaksanakan. Disertai program dan kebijakan lainnya untuk membantu mengurangi pertumbuhan jumlah kendaraan di ibukota.

"Nah, kalau ternyata orang mulai sadar, untuk apa? Tapi sistem parkir zonasi tetap dilakukan bertahap. Jadi kita tidak perlu ada stiker, enggak perlu ada ganjil genap, tapi pajak progresif kita naikkan," ujar Ahok. (Mvi/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya