Panglima TNI: Buat Apa Lagi Latihan Bersama Australia?

Panglima TNI Moeldoko tak menampik jika langkah ini akan mengganggu hubungan kedua negara.

oleh Rinaldo diperbarui 20 Nov 2013, 17:52 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2013, 17:52 WIB
moeldoko-tni-perawan-130821b.jpg
Buntut dari penyadapan yang dilakukan Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah pejabat tinggi lainnya adalah penghentian latihan militer bersama kedua negara. Salah satunya latihan Elang Ausindo yang sedang berlangsung di Darwin, Australia.

"Ada Elang Ausindo, harusnya sampai dengan tanggal 24 (November), saya hentikan sekarang. Ada 6 pesawat kita di sana dan harus kembali. Terus ada latihan dengan Kopassus yang sedang berlangsung di Lembang. Di bidang operasi juga akan kita hentikan, langsung berhenti," tegas Panglima TNI Jenderal Moeldoko usai menyambut kedatangan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (20/11/2013).

Moeldoko menjelaskan, hingga kini belum ada tanggapan dari pemerintah Australia atas sikap tegas dan cepat Indonesia itu. "Sementara belum ada tanggapan, karena baru saja kita lakukan," ujarnya.

Moeldoko tak menampik jika langkah ini akan mengganggu hubungan kedua negara. Namun di lain sisi dia menegaskan bahwa dalam mengambil sikap politik itu harus jelas.

"Tentu akan mengganggu hubungan, tapi saya selaku panglima harus tetap menjaga keseimbangan untuk menghadapi situasi ini. Karena itu secara pribadi saya masih berkomunikasi dengan panglima mereka. Tapi sikap politik harus jelas," tegas mantan KSAD ini.

Lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) 1981 ini mengatakan, alasan dihentikannya latihan bersama ini sangat jelas. "Kenapa dihentikan? Karena latihan bersama adalah bagian dari mutual trust. Jadi kalau sudah tidak percaya, untuk apa kita lakukan latihan bersama?" tegasnya. (Ali/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya