SBY Disadap, Eks Kepala BIN: Harus Melawan Tapi yang Cerdas

Menurut mantan Kepala BIN AM Hendropriyono Pemerintah Indonesia tak perlu emosional, harus bijak, serta punya semangat dan harga diri.

oleh Eko Huda Setyawan diperbarui 21 Nov 2013, 11:29 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2013, 11:29 WIB
sby-ekonomi-131120c.jpg
Presiden SBY akhirnya bereaksi terhadap bocornya penyadapan yang dilakukan Pemerintah Australia. Selain menarik Dubes Indonesia dari Negeri Kanguru, SBY juga mengirimkan surat kepada PM Tony Abbott meminta penjelasan.

Reaksi SBY itu disayangkan oleh mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono. Ia mengaku heran kenapa tataran teknis diangkat ke masalah politik.

"Jadinya ribut. Saya rasa ini, pertama, memang ada sasaran politik lain. Kedua, karena pemerintah ikuti aliran masyarakat kita yang lagi benci orang asing. Mereka tidak paham fungsi intelijen. Ini kita kaya selalu dipecundangi orang asing," ujar Hendropriyono saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Kamis (21/11/20103).

Menurutnya, pemerintah Indonesia tak perlu emosional. Harus bijak, serta punya semangat dan harga diri.

"Melawan tapi yang cerdas. Misal Tony Abbott nggak mau minta maaf dan bilang saya nggak nyuruh sadap, kan kita malu, walau masyarakat Australia minta Abbott minta maaf," tukas Hendropriyono. (Mut/Ism)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya