Timwas Century Ungkap Muara Aliran Dana Bank Century

"Awalnya dari Bank Century untuk menyamarkan aliran dana Bank Century dialirkan ke 6 perusahaan, termasuk Koran Jurnas," kata Bambang.

oleh Riski Adam diperbarui 25 Nov 2013, 19:14 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2013, 19:14 WIB
bambang-soesatyo-131125-c.jpg
Data dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang didapat Timwas Century DPR diungkap anggota Timwas Century DPR dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo. Disebutkan, aliran dana bailout Bank Century bermuara pada PT Media Nusantara Prima (MNP) yang merupakan perusahaan penerbit Koran Jurnal Nasional (Jurnas).

"Awalnya dari Bank Century. Jadi untuk menyamarkan aliran dana Bank Century, dialirkan ke 6 perusahaan. Dan dari 6 perusahaan itu lalu dikirim ke PT MNP yang merupakan penerbit Jurnas sebagai muaranya. Totalnya sekitar ratusan miliar," kata Bambang dalam konferensi pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (25/11/2013).

Timwas Century, lanjut dia, mendesak KPK menelusuri aliran dana tersebut. Pihaknya juga menduga ada praktek suap dalam proses penyelamatan Bank Century tersebut.

"Jadi itu yang bisa mengungkapkan itu benar atau tidak adalah KPK. Jadi di sini ada hengki pengki atau suap untuk membuat bank itu tidak ditutup," tegasnya.

Karena itu, sambung dia, Timwas Century DPR menilai penggelontoran dana sebesar Rp 6,7 triliun itu bukan untuk menyelamatkan perekonomian negara yang dikabarkan akan terguncang. Melainkan untuk kepentingan individu-individu.

"Jadi kesimpulannya penyelamatan Bank Century bukan untuk menyelamatkan perekonomian bangsa, tetapi kepentingan individu-individu saja," tandas Bambang.

Tuntut Boediono Mundur

Timwas Century juga mendesak Wakil Presiden Boediono menonaktifkan diri atau mundur dari jabatan setelah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Sabtu 23 November lalu, terkait skandal bailout Bank Century. Mantan Gubernur Bank Indonesia itu diperiksa sebagai saksi.

"Timwas menyarankan Pak Boediono menonaktifkan diri dari jabatan. Jadi seharusnya itu Pak Boediono mundur atau menonaktifkan diri," kata Bambang. (Adi/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya