`Kerja Maut` Copywriter, Ahok: Doppingnya Itu <i>Ngeri</i>

Ahok justru mengkhawatirkan konsumsi minuman berenergi oleh karyawan atau pekerja untuk memaksa tubuh agar tetap fit.

oleh Andi Muttya Keteng pada 18 Des 2013, 10:21 WIB
Diperbarui 24 Jan 2017, 07:46 WIB
ahok-penggusuran-131008a.jpg
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok prihatin terhadap meninggalnya Mita Diran, seorang copywriter, karena bekerja 30 jam tanpa istirahat. Pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama ini justru mengkhawatirkan konsumsi minuman berenergi oleh karyawan atau pekerja untuk memaksa tubuh agar tetap fit.

"Makanya yang masalah itu dopping-nya, itu yang ngeri. Sebetulnya badan udah ada tanda, kalau kamu udah capek, kamu tidur. Nggak bisa dipaksa dopping," kata Ahok di Balaikota DKI, Jakarta, Rabu (18/12/2013).

Maka itu, Ahok berencana membuat aturan agar sopir-sopir bus Transjakarta tidak bekerja penuh selama 8 jam. Namun, diberikan waktu istirahat setelah 2 atau 3 memutari 1 koridor untuk mengantarkan penumpang. Sehingga terjadi keseimbangan dalam bekerja.

"Kita sih bukan imbauan lagi. Kita memang udah mau coba, misalnya sopir bus kami. Kita pengin 2-3 putaran harus istirahat. Kita tidak ingin lagi sopir bawa bus itu full sampai 8 jam kerja. Kita maunya seperti itu. Jadi orang kerja itu ada hitungannya," kata Ahok.

Namun, untuk perusahaan-perusahaan swasta dirinya mengakui tidak dapat mengatur jam kerja karyawannya. Begitu juga dengan individunya. Hanya, yang bisa dilakukan adalah mengimbau dan mengharapkan masyarakat sadar untuk tidak memforsir fisiknya dalam bekerja.

"Kita nggak bisa maksa sih. Kayak aku juga pernah bikin PR dari pagi sampai malam sampai besok pagi lagi. Karena kebut semalam kan," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu. (Ism/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya