Hari-hari Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah tak lagi bergelimang kemewahan. Dibawa dengan mobil tahanan KPK dan mengenakan seragam tahanan korupsi, hari-hari wanita nomor 1 di Banten itu kini dihabiskan di antara Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, dan ruang pemeriksaan KPK di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 SCTV, Sabtu (28/12/2013), Pasca-ditinggal almarhum suaminya Hikmat Tomet, gubernur wanita pertama di Indonesia ini menjadi tersangka untuk 2 kasus, yaitu suap sengketa Pilkada Lebak dan kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten.
Tak hanya itu, laporan dugaan korupsi yang melibatkan dinasti politik Banten ini juga membanjir di KPK, sampai-sampai Ketua KPK Abraham Samad mengaku tak ingat lagi berapa jumlahnya.
Dijebloskannya Atut ke balik tahanan ikut membuat Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany makin sibuk mondar-mandir ke tahanan. Bahkan, hujan deras dan banjir tak menyurutkan niatnya untuk menjenguk kakak iparnya itu.
Sebelumnya, Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany juga hampir setiap hari menjenguk suaminya Tubagus Chaery Wardana di Rutan KPK. Airin yang juga adik ipar Atut juga tak luput dari pemeriksaan KPK. Kini statusnya adalah saksi kasus suap Ketua Mahkamah Konstitusi yang menjerat suaminya. Sebagai bagian dari dinasti politik Ratu Atut, bukan tak mungkin Airin ikut terseret pusaran kasus ini.
Berikutnya, Angelina Sondakh. Sesal juga dirasakan Angie, politisi Partai Demokrat yang juga artis dan mantan Putri Indonesia yang menjadi terpidana korupsi proyek Hambalang. Ia memotong pendek rambutnya dan tak kuasa menahan air mata saat menjalani pemeriksaan di KPK.
Angie bahkan pingsan usai diperiksa di gedung KPK. Bisa jadi penyebabnya adalah putusan kasasi Mahkamah Agung yang menjatuhkan hukuman 12 tahun penjara dan denda Rp 500 juta. Angie juga harus membayar uang pengganti senilai Rp 39,6 miliar.
Ini jauh lebih berat daripada vonis sebelumnya, 4 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp 250 juta. Angie divonis lebih berat karena dianggap berperan aktif dalam kasus korupsi Hambalang.
Tak hanya perempuan yang berperan aktif dalam mengeruk uang negara. Perempuan-perempuan yang menerima aliran dana haram korupsi ternyata jumlahnya jauh lebih banyak. Uang dan kemewahan yang ditawarkan para koruptor memang bisa sangat menggoda jika tak kuat iman.
Ditangkapnya mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKs0 Luthfi Hasan Ishaaq dan orang kepercayaannya Ahmad Fathanah dalam kasus suap impor daging sapi mengungkapkan fakta mengejutkan mengenai tujuan aliran dana korupsi itu. PPATK menemukan aliran dana dari Fathanah ke lebih dari 40 perempuan.
Dari Ahmad Fathanah, model majalah dewasa Vitalia Shesya menerima mobil Honda Jazz, jam tangan mewah, dan uang jajan jutaan rupiah yang rutin diberikan. Setelah kasus ini terungkap, mobil Vitalia disita KPK. Meski mengaku hanya teman dekat Fathanah yang sudah memiliki istri, keluarga Vitalia terlanjur menanggung malu.
Artis Ayu Azhari dan mahasiswi bernama Maharani Suciyono juga terungkap menerima uang jutaan rupiah dari Fathanah. Jika Ayu berkelit uang itu adalah bayarannya untuk mengisi acara PKS, Maharani tertangkap tangan menerima uang Rp 10 juta dari Fathanah saat berada di sebuah hotel di Jakarta.
Yang juga turut menderita karena semua hartanya disita KPK adalah istri kedua Fathanah, Sefti Sanustika, yang baru melahirkan anak perempuan. Tak hanya rumah dan rekening yang diblokir, cincin kawin Sefti juga disita.
Mmindo Rosalina Manulang, juga bernasib hampir sama. Perkenalan ibu 2 anak Manajer Marketing PT Permai Grup ini dengan mantan Bendahara Partai Demokrat yang juga pemilik Permai Grup M Nazarudin berujung pada tertangkapnya Mindo oleh KPK.
Mindo ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus korupsi Wisma Atlet dan divonis 2 tahun 6 bulan penjara. Mindo juga menyeret banyak nama, termasuk Angelina Sondakh.
Sosok lainnya adalah Yulianis, mantan Direktur Keuangan PT Permai Grup yang juga salah satu saksi kunci kasus proyek Wisma Atlet di Palembang, Sumatera Selatan. Kehadiran dan kesaksian Yulianis selalu menarik perhatian.
Selain karena busananya yang serba tertutup, kesaksiannya juga dianggap bisa membahayakan banyak orang. Termasuk putra Presiden BY, Edi Baskoro Yudhoyono yang berulang kali membantah keterangan Yulianis yang menyebut ada aliran dana untuk Ibas. Sejak terseret kasus ini Yulianis harus mengikuti program perlindungan saksi.
Sederet nama besar lain tak luput dari jerat korupsi. Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Gultom, istri mantan Wakil Kapolri Nunun Nurbaeti, pengusaha Hartati Murdaya. Ada pula politisi PAN Waode Nurhayati serta istri Nazarudin, Neneng Sriwahyuni.
Dan tentu publik masih ingat dengan Artalyta Suryani. Bisa dibilang Artalyta adalah perempuan pertama dalam kasus kakap skandal BLBI yang berhasil ditangkap KPK.
Selain sadapan percakapannya dengan jaksa Urip Tri Gunawan yang mengindikasikan keterlibatan sejumlah petinggi, kelakuan Artalyta di penjara dengan mengubah selnya menjadi sel mewah membuat publik sulit melupakan perempuan ini.
Tak hanya didominasi kaum pria, perempuan yang dianggap sebagai makhluk lembut, penuh kasih dan keibuan ternyata sanggup menempatkan diri dalam posisi strategis untuk korupsi, Yang jelas, siapa pun yang korupsi harus ditindak tegas oleh penegak hukum. (Ado/Ism)
Seperti ditayangkan Liputan 6 SCTV, Sabtu (28/12/2013), Pasca-ditinggal almarhum suaminya Hikmat Tomet, gubernur wanita pertama di Indonesia ini menjadi tersangka untuk 2 kasus, yaitu suap sengketa Pilkada Lebak dan kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten.
Tak hanya itu, laporan dugaan korupsi yang melibatkan dinasti politik Banten ini juga membanjir di KPK, sampai-sampai Ketua KPK Abraham Samad mengaku tak ingat lagi berapa jumlahnya.
Dijebloskannya Atut ke balik tahanan ikut membuat Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany makin sibuk mondar-mandir ke tahanan. Bahkan, hujan deras dan banjir tak menyurutkan niatnya untuk menjenguk kakak iparnya itu.
Sebelumnya, Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany juga hampir setiap hari menjenguk suaminya Tubagus Chaery Wardana di Rutan KPK. Airin yang juga adik ipar Atut juga tak luput dari pemeriksaan KPK. Kini statusnya adalah saksi kasus suap Ketua Mahkamah Konstitusi yang menjerat suaminya. Sebagai bagian dari dinasti politik Ratu Atut, bukan tak mungkin Airin ikut terseret pusaran kasus ini.
Berikutnya, Angelina Sondakh. Sesal juga dirasakan Angie, politisi Partai Demokrat yang juga artis dan mantan Putri Indonesia yang menjadi terpidana korupsi proyek Hambalang. Ia memotong pendek rambutnya dan tak kuasa menahan air mata saat menjalani pemeriksaan di KPK.
Angie bahkan pingsan usai diperiksa di gedung KPK. Bisa jadi penyebabnya adalah putusan kasasi Mahkamah Agung yang menjatuhkan hukuman 12 tahun penjara dan denda Rp 500 juta. Angie juga harus membayar uang pengganti senilai Rp 39,6 miliar.
Ini jauh lebih berat daripada vonis sebelumnya, 4 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp 250 juta. Angie divonis lebih berat karena dianggap berperan aktif dalam kasus korupsi Hambalang.
Tak hanya perempuan yang berperan aktif dalam mengeruk uang negara. Perempuan-perempuan yang menerima aliran dana haram korupsi ternyata jumlahnya jauh lebih banyak. Uang dan kemewahan yang ditawarkan para koruptor memang bisa sangat menggoda jika tak kuat iman.
Ditangkapnya mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKs0 Luthfi Hasan Ishaaq dan orang kepercayaannya Ahmad Fathanah dalam kasus suap impor daging sapi mengungkapkan fakta mengejutkan mengenai tujuan aliran dana korupsi itu. PPATK menemukan aliran dana dari Fathanah ke lebih dari 40 perempuan.
Dari Ahmad Fathanah, model majalah dewasa Vitalia Shesya menerima mobil Honda Jazz, jam tangan mewah, dan uang jajan jutaan rupiah yang rutin diberikan. Setelah kasus ini terungkap, mobil Vitalia disita KPK. Meski mengaku hanya teman dekat Fathanah yang sudah memiliki istri, keluarga Vitalia terlanjur menanggung malu.
Artis Ayu Azhari dan mahasiswi bernama Maharani Suciyono juga terungkap menerima uang jutaan rupiah dari Fathanah. Jika Ayu berkelit uang itu adalah bayarannya untuk mengisi acara PKS, Maharani tertangkap tangan menerima uang Rp 10 juta dari Fathanah saat berada di sebuah hotel di Jakarta.
Yang juga turut menderita karena semua hartanya disita KPK adalah istri kedua Fathanah, Sefti Sanustika, yang baru melahirkan anak perempuan. Tak hanya rumah dan rekening yang diblokir, cincin kawin Sefti juga disita.
Mmindo Rosalina Manulang, juga bernasib hampir sama. Perkenalan ibu 2 anak Manajer Marketing PT Permai Grup ini dengan mantan Bendahara Partai Demokrat yang juga pemilik Permai Grup M Nazarudin berujung pada tertangkapnya Mindo oleh KPK.
Mindo ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus korupsi Wisma Atlet dan divonis 2 tahun 6 bulan penjara. Mindo juga menyeret banyak nama, termasuk Angelina Sondakh.
Sosok lainnya adalah Yulianis, mantan Direktur Keuangan PT Permai Grup yang juga salah satu saksi kunci kasus proyek Wisma Atlet di Palembang, Sumatera Selatan. Kehadiran dan kesaksian Yulianis selalu menarik perhatian.
Selain karena busananya yang serba tertutup, kesaksiannya juga dianggap bisa membahayakan banyak orang. Termasuk putra Presiden BY, Edi Baskoro Yudhoyono yang berulang kali membantah keterangan Yulianis yang menyebut ada aliran dana untuk Ibas. Sejak terseret kasus ini Yulianis harus mengikuti program perlindungan saksi.
Sederet nama besar lain tak luput dari jerat korupsi. Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Gultom, istri mantan Wakil Kapolri Nunun Nurbaeti, pengusaha Hartati Murdaya. Ada pula politisi PAN Waode Nurhayati serta istri Nazarudin, Neneng Sriwahyuni.
Dan tentu publik masih ingat dengan Artalyta Suryani. Bisa dibilang Artalyta adalah perempuan pertama dalam kasus kakap skandal BLBI yang berhasil ditangkap KPK.
Selain sadapan percakapannya dengan jaksa Urip Tri Gunawan yang mengindikasikan keterlibatan sejumlah petinggi, kelakuan Artalyta di penjara dengan mengubah selnya menjadi sel mewah membuat publik sulit melupakan perempuan ini.
Tak hanya didominasi kaum pria, perempuan yang dianggap sebagai makhluk lembut, penuh kasih dan keibuan ternyata sanggup menempatkan diri dalam posisi strategis untuk korupsi, Yang jelas, siapa pun yang korupsi harus ditindak tegas oleh penegak hukum. (Ado/Ism)