Ragunan Tolak Monyet dari Jokowi

Kedatangan Hashim untuk menyampaikan penolakan TMR untuk menampung kera hasil razia topeng monyet beberapa bulan lalu.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 30 Jan 2014, 19:12 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2014, 19:12 WIB
topeng-monyet-131029c.jpg
Kepala Dewan Penasihat Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Hashim Djojohadikusomo menemui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di balaikota DKI Jakarta. Kedatangannya untuk menyampaikan penolakan TMR untuk menampung kera hasil razia topeng monyet beberapa bulan lalu.

"Ketemu Pak Hashim ngomongin yang berkaitan Ragunan, beliau bilang kera yang kemarin (razia topeng monyet), dari pihak ragunan nggak mau terima," ujar Joko Widodo, Kamis (30/1/2014).

Pria yang akrab disapa Jokowi itu mengatakan, penolakan Ragunan itu disebabkan monyet-monyet itu terindikasi menderita penyakit menular. Dikhawatirkan penyakit itu menular ke hewan lainnya yang berada di kebun binatang.

"Karena monyet-monyetnya penyakitan, kena TBC sama hepatitis, nanti takutnya nular ke beruang, kera ke hewan yang lainnya. Ya karena nggak mau ya sudah," kata dia.

Karena ditolak, ke 83 monyet yang saat ini masih berada di Balai kesehatan Hewan dan ikan milik Dinas Pertanian dan Kelautan itu kini nasibnya belum jelas. Jokowi pun belum tahu apakah monyet-monyet itu akan tetap dikarantina di sana atau dimusnahkan.

"Ya masak dimusnahkan, kita tadi baru dibicarakan, masih dipikirkan langkah apa yang akan diambil," kata Jokowi.

Sementara ini kata Jokowi, pihaknya tetap akan merawat monyet-monyet hasil razia itu sampai ada solusi yang jelas dimana hewan jenis primata itu akan ditempatkan. Dia pun secara tegas menolak untuk memusnahkan puluhan monyet itu.

"Ya kita rawat dulu disana. Ya Masa diselamatkan dari jalanan kok dibakar, dimusnahkan!" ujar Jokowi. (Mvi/Ism)


Baca juga:

Jokowi: Disebut `Gubernur Monyet` Ndak Apa-apa

[VIDEO] Jokowi Tengok Monyet Hasil Razia

Banyak Monyet Sakit, Jokowi: Razia Terus Sampai Bersih!

5 Monyet Hasil Razia Kena Penyakit TBC

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya