PVMBG: Gas Beracun Hanya di Puncak Kelud

Hendrasto mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Kelud tidak termakan isu menyebarnya gas beracun dari Gunung Kelud.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Feb 2014, 00:51 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2014, 00:51 WIB
asap-kelud-140215c.jpg
Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBH) Hindrasto mengatakan hembusan gas beracun dari Gunung Kelud di Kabupaten Kediri yang meletus pada Kamis silam belum sampai ke bawah. Gas beracun itu hanya berada di daerah kawah saja.

"Asap beracun di sekitar kawah," kata Hindrasto saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Sabtu malam (15/2/2014).

Untuk itu, Hendrasto mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Kelud tidak termakan isu menyebarnya gas beracun dari Gunung Kelud. masyarakat diminta tidak mudah percaya dengan isu yang beredar. Sebab, informasi yang benar hanya datang dari petugas.

Hendrasto menambahkan, akibat letusan pada Kamis hingga Jumat yang lalu, 4 dari 5 alat pendeteksi kegempaan di Gunung Kelud rusak. Akibatnya, untuk mengetahui kondisi terbaru Gunung Kelud, petugas pemantau hanya mengandalkan pemantauan visual dari radius 10 kilometer.

Menurut Hendrasto, aktivitas vulkanik di Gunung Kelud sudah mulai menurun. Namun, hingga Sabtu sore masih terjadi gempa tremor. Selain itu, masih terlihat hembusan asap dari puncak Gunung Kelud. "Ketinggiannya 500 arahnya ke arah Timur dan Barat," tutur Hendrasto.

Gunung Kelud meletus pada Kamis hingga Jumat dinihari yang lalu. Sebanyak 4 orang dilaporkan tewas akibat letusan itu. Sementara seratus ribu lebih orang mengungsi. Hingga kini status Gunung Kelud masih Awas. (Eks)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya