Sisa-sisa abu vulkani menimbun Dusun Munjung, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, sejak kamis malam lalu. Di sini sudah tidak ada orang beraktivitas, hanya ada beberapa hewan ternak, dan bahkan pohon-pohon tumbang akibat diterjang material vulkanik yaitu berupa abu, batu, pasir dan kerikil.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (16/2/2014), informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan juga warga dusun setempat, pada hari kamis lalu ketebalan dari material vulkanik yang menutupi dusun ini hampir setebal 50 centimeter.
Cuaca hujan tadi siang cukup deras serta hembusan angin dan material vulkanik sudah mulai berkurang ketebalannya mencapai 25-30 centimeter.
Atap-atap rumah yang berjumlah sekitar ratusan rumah di Dusun Munjung ini tidak kuat menahan abu vulakanik yang tebalnya mencapai 10 centimeter hingga atap rumah rubuh akibat tidak kuat menahan material abu vulkanik.
Sementara itu warga nekat untuk mengunjungi rumah mereka karena takut barang-barang mereka hilang karena dijarah oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, namun demikian setelah berkemas mereka langsung kembali lagi ke pengungsian.
Dusun munjung ini sulit untuk ditembus sehingga tidak banyak bantuan yang dapat masuk, baik berupa logistik maupun pakaian. Warga juga masih memilih untuk tinggal di pengungsian dan hanya sesekali mereka kembali ke dusun ini.
Rumah-rumah warga ini tinggal menunggu robohnya saja, karena silih berganti jika hujan deras turun maka atap dapat rubuh sewaktu-waktu.
Seperti jemuran dan barang barang berharga yakni elektronik pun tidak sempat diselamatkan warga. Sementara itu, warga mengharapkan bantuan dana renovasi dari pemerintah dengan nominal RP 15-20 juta setiap kepala keluarga, mengingat banyak atap-atap rumah yang jebol.
Warga juga berharap dapat mempertahankan rumah mereka yang masih utuh seperti kandang-kandang peliharaan dan juga tembok-tembok rumah yang masih utuh. Sermentara warga dusun meminta tidak mau dierlokasi dari rumahnya.
Dusun ini sendiri dihuni sebanyak 180 keluarga, sementara di Desa Pandan Sari yang juga terdampak dari material abu vulkanik jumlahnya sekitar 200 kepala keluarga,
Dusun munjung ini tidak cukup banyak perhatian dari media massa, tempat ini sulit ditempuh karena jalannya cukup jauh dan jalannya berkelok serta ditutupi abu yang lumayan tebal.
Status Gunung Kelud saat ini dalam kondisi Awas. Meskipun aktivitas Gunung Kelud cenderung menurun, pihak BNPB dan pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tetap berharap agar warga tetap waspada dan tidak masuk ke zona merah di radius 10-12 kilometer. (Dan/Yus)
Baca juga:
PLN Masih Padamkan 25.103 Pelanggan di Jawa Timur
300 Rumah Rusak Terdampak Kelud di Kabupaten Malang
Terganggu Abu Vulkanik, Perjalanan Kereta Terlambat Hingga 1 Jam
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (16/2/2014), informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan juga warga dusun setempat, pada hari kamis lalu ketebalan dari material vulkanik yang menutupi dusun ini hampir setebal 50 centimeter.
Cuaca hujan tadi siang cukup deras serta hembusan angin dan material vulkanik sudah mulai berkurang ketebalannya mencapai 25-30 centimeter.
Atap-atap rumah yang berjumlah sekitar ratusan rumah di Dusun Munjung ini tidak kuat menahan abu vulakanik yang tebalnya mencapai 10 centimeter hingga atap rumah rubuh akibat tidak kuat menahan material abu vulkanik.
Sementara itu warga nekat untuk mengunjungi rumah mereka karena takut barang-barang mereka hilang karena dijarah oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, namun demikian setelah berkemas mereka langsung kembali lagi ke pengungsian.
Dusun munjung ini sulit untuk ditembus sehingga tidak banyak bantuan yang dapat masuk, baik berupa logistik maupun pakaian. Warga juga masih memilih untuk tinggal di pengungsian dan hanya sesekali mereka kembali ke dusun ini.
Rumah-rumah warga ini tinggal menunggu robohnya saja, karena silih berganti jika hujan deras turun maka atap dapat rubuh sewaktu-waktu.
Seperti jemuran dan barang barang berharga yakni elektronik pun tidak sempat diselamatkan warga. Sementara itu, warga mengharapkan bantuan dana renovasi dari pemerintah dengan nominal RP 15-20 juta setiap kepala keluarga, mengingat banyak atap-atap rumah yang jebol.
Warga juga berharap dapat mempertahankan rumah mereka yang masih utuh seperti kandang-kandang peliharaan dan juga tembok-tembok rumah yang masih utuh. Sermentara warga dusun meminta tidak mau dierlokasi dari rumahnya.
Dusun ini sendiri dihuni sebanyak 180 keluarga, sementara di Desa Pandan Sari yang juga terdampak dari material abu vulkanik jumlahnya sekitar 200 kepala keluarga,
Dusun munjung ini tidak cukup banyak perhatian dari media massa, tempat ini sulit ditempuh karena jalannya cukup jauh dan jalannya berkelok serta ditutupi abu yang lumayan tebal.
Status Gunung Kelud saat ini dalam kondisi Awas. Meskipun aktivitas Gunung Kelud cenderung menurun, pihak BNPB dan pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tetap berharap agar warga tetap waspada dan tidak masuk ke zona merah di radius 10-12 kilometer. (Dan/Yus)
Baca juga:
PLN Masih Padamkan 25.103 Pelanggan di Jawa Timur
300 Rumah Rusak Terdampak Kelud di Kabupaten Malang
Terganggu Abu Vulkanik, Perjalanan Kereta Terlambat Hingga 1 Jam