Bus Transjakarta adalah salah satu angkutan massal Jakarta yang bisa mengakomodasi mobilitas warga Ibukota. Namun belakangan bus Transjakarta justru akrab dengan masalah.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (21/2/2014), bus itu rata rata berusia lebih dari 5 tahun dan harus diremajakan, namun masih saja beroperasi. Akibatnya kecelakaan dan kerusakan pun kerap terjadi.
Bus baru yang diimpor dari China pun menambah panjang daftar permasalahan angkutan umum Transjakarta. Meski baru, namun kerap mengalami kerusakan.
Dari hasil pengawasan BPPT bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta, ditemukan pada bus-bus baru tersebut tidak sesuai spesifikasi yang sudah ditentukan.
Sejumlah kejanggalan pun muncul terkait pengadaan armada bus Transjakarta. Di antaranya harga bus yang beraroma dugaan mark-up. Dari harga per unit Rp 1 miliar menjadi sekitar Rp 3 miliar. Dari sisi tender, kental terasa seolah pemenang tender pengadaan armada bus Transjakarta sudah ditentukan.
Sementara kondisi bus baru yang diimpor dari China itu banyak ditemukan kerusakan dan berkarat di beberapa bagian.
Pihak Inspektorat Pemprov DKI Jakarta menyatakan, masih akan mengkaji dugaan adanya penyelewengan pengadaan bus Transjakarta ini. Namun enggan menyinggung soal kebijakan impor dibandingkan penggunaan produksi dalam negeri.
Rekam jejak bus impor selama ini memang tak begitu bagus. Beberapa tahun lalu, beberapa bus gandeng impor dari China terbakar saat sedang beroperasi.
Selama ini, sebagian besar armada bus Transjakarta menggunakan bus produksi dalam negeri dengan mesin buatan Korea Selatan dan Jerman. Bukan bus impor utuh atau built up seperti yang saat ini digunakan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri selama kurun waktu 2013-2014 akan mengimpor secara utuh 765 unit bus dari China. Jumlah itu seharusnya bisa membuat industri karoseri bus di tanah air hidup dan membuka lapangan kerja di tanah air. (Nfs/Ndy)
Baca juga:
[VIDEO] `Aroma Tak Sedap` Pengadaan Bus Transjakarta
[VIDEO] Rem Blong, Bus Transjakarta Tabrak Tiang di Pramuka
Dugaan Korupsi Bus Transjakarta, Ahok: Nggak Usah Lapor KPK
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (21/2/2014), bus itu rata rata berusia lebih dari 5 tahun dan harus diremajakan, namun masih saja beroperasi. Akibatnya kecelakaan dan kerusakan pun kerap terjadi.
Bus baru yang diimpor dari China pun menambah panjang daftar permasalahan angkutan umum Transjakarta. Meski baru, namun kerap mengalami kerusakan.
Dari hasil pengawasan BPPT bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta, ditemukan pada bus-bus baru tersebut tidak sesuai spesifikasi yang sudah ditentukan.
Sejumlah kejanggalan pun muncul terkait pengadaan armada bus Transjakarta. Di antaranya harga bus yang beraroma dugaan mark-up. Dari harga per unit Rp 1 miliar menjadi sekitar Rp 3 miliar. Dari sisi tender, kental terasa seolah pemenang tender pengadaan armada bus Transjakarta sudah ditentukan.
Sementara kondisi bus baru yang diimpor dari China itu banyak ditemukan kerusakan dan berkarat di beberapa bagian.
Pihak Inspektorat Pemprov DKI Jakarta menyatakan, masih akan mengkaji dugaan adanya penyelewengan pengadaan bus Transjakarta ini. Namun enggan menyinggung soal kebijakan impor dibandingkan penggunaan produksi dalam negeri.
Rekam jejak bus impor selama ini memang tak begitu bagus. Beberapa tahun lalu, beberapa bus gandeng impor dari China terbakar saat sedang beroperasi.
Selama ini, sebagian besar armada bus Transjakarta menggunakan bus produksi dalam negeri dengan mesin buatan Korea Selatan dan Jerman. Bukan bus impor utuh atau built up seperti yang saat ini digunakan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri selama kurun waktu 2013-2014 akan mengimpor secara utuh 765 unit bus dari China. Jumlah itu seharusnya bisa membuat industri karoseri bus di tanah air hidup dan membuka lapangan kerja di tanah air. (Nfs/Ndy)
Baca juga:
[VIDEO] `Aroma Tak Sedap` Pengadaan Bus Transjakarta
[VIDEO] Rem Blong, Bus Transjakarta Tabrak Tiang di Pramuka
Dugaan Korupsi Bus Transjakarta, Ahok: Nggak Usah Lapor KPK