Liputan6.com, Jakarta PT SKF Indonesia (SKF Indonesia) terus memperkuat posisi sebagai pemimpin pasar dalam industri bearing dengan debutnya di pameran terbesar otomotif Indonesia – Gaikindo Internasional Auto Show (GIIAS) 2022 yang diselenggarakan pada 11-21 Agustus di ICE BSD City, Tangerang.
Pada GIIAS 2022, SKF Indonesia menampilkan rangkaian produk berteknologi dan berkualitas tinggi untuk seluruh jenis kendaraan mulai dari roda dua hingga roda empat. Intelligent and Clean direpresentasikan melalui inovasi komponen kendaraan dengan desain yang kompak, durabilitas tinggi, presisi, serta bobot yang ringan sehingga menciptakan efek berlanjut pada efisiensi mesin, kendaraan yang lebih ringan dan mengurangi emisi CO2.
“Kami melihat bahwa industri otomotif sedang mengalami revolusi teknologi besar untuk berdaptasi dengan megatren utama seperti konektivitas, mengemudi otonom, solusi mobilitas berkelanjutan, dan elektrifikasi. Strategi pertumbuhan “Intelligent and clean"kami selaraskan dengan megatren ini dan berfokus pada pengembangan solusi untuk mendorong kehadiran mobilitas yang berkelanjutan. Di Indonesia SKF telah mendukung kebutuhan akan inovasi berkelanjutan di industri otomotif melalui produk bantalan untuk roda dua dan empat. Kami terus meningkatkan lokalisasi, termasuk dengan investasi baru yang kami lakukan di tahun 2021.” ungkap Toto Suharto, Presiden Direktur PT SKF Indonesia.
SKF Indonesia saat ini telah memiliki pabrik terbesar se-Asia Tenggara untuk sektor otomotif yang berkontribusi memasok komponen kendaraan sebesar 35 juta bearing per tahun. Lewat Intelligent and Clean, SKF Indonesia menghadirkan berbagai solusi cerdas dan berkualitas tinggi untuk komponen kendaraan yang dapat diandalkan. SKF Indonesia juga berkomitmen untuk berkontribusi menurunkan emisi karbon di pabrik dan rantai pasoknya.
Tahun ini, industri otomotif tanah air terus bergerak bangkit dari dampak pandemi COVID-19. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), pertumburoda duahan year-on-year (YoY) penjualan kendaraan secara wholesale meningkat sebesar 66% untuk kendaraan roda empat, dan 38% untuk kendaraan roda dua. Seiring peningkatan tersebut, rantai pasok komponen kendaraan menjadi tantangan yang akan dihadapi dalam beberapa tahun kedepan.