Menurut Studi, 7 Praktik Ini Bikin Bahagia dan Sehat

Penelitian menyeluruh ini terdiri dari beberapa penelitian, termasuk Studi Hibah yang diikuti oleh 268 lulusan Harvard.

oleh Aprilia Wahyu Melati diperbarui 23 Agu 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2023, 18:00 WIB
Gambar Ilustrasi Wanita Bahagia
Sumber: Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Sejak 85 tahun yang lalu, para peneliti di Universitas Harvard memulai Studi Perkembangan Orang Dewasa untuk mengidentifikasi pilihan gaya hidup yang membuat bahagia. Hasilnya ada tujuh praktik yang bisa dilakukan untuk mengarahkan diri pada kebahagiaan.

Penelitian menyeluruh ini terdiri dari beberapa penelitian, termasuk Studi Hibah yang diikuti oleh 268 lulusan Harvard dari angkatan 1939 hingga 1944, selama lebih dari 80 tahun, menurut situs yang menampung informasi tentang penelitian tersebut.

Peserta ditempatkan dalam dua kategori di kemudian hari dalam hidup mereka, yaitu “Bahagia-Sehat” dan “Sedih-Sakit.”

“Penelitian Grant menemukan bahwa ada tujuh kebiasaan yang membuat individu menjadi bahagia dan sehat di usia yang lebih tua daripada berakhir dengan sedih dan sakit,” kursus Harvard tentang mengelola kebahagiaan termasuk dalam kursusnya.

Berdasarkan temuan penelitian, perilaku-perilaku inilah yang tampaknya mengarah pada kehidupan yang lebih bahagia dan sejahtera.

Melansir CNBC Make It, Rabu (23/8/2023), berikut ini tujuh praktik yang mengarahkan diri pada kebahagiaan dan kesehatan yang baik.

1. Tidak merokok

2. Menghindari penyalahgunaan alkohol

3. Mempertahankan berat badan yang sehat

4. Berolahraga setiap hari

5. Mengadopsi gaya koping adaptif

6. Membina mindset berkembang

7. Mempertahankan persahabatan jangka panjang yang stabil dan hubungan yang penuh kasih

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Hasil

Ilustrasi bahagia, menikmati hidup, bebas
Ilustrasi bahagia, menikmati hidup, bebas. (Photo by Alora Griffiths on Unsplash)

Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini menyelesaikan kuesioner tentang aspek kehidupannya, seperti kesehatan mental dan kualitas perkawinan setiap dua tahun.

Mereka juga mengirimkan informasi kesehatan setiap lima tahun dan diwawancarai setiap lima hingga 10 tahun “untuk mendokumentasikan informasi yang lebih mendalam,” menurut situs penelitian Harvard.

“Menua dengan bahagia dan sehat, bukannya sedih dan sakit, setidaknya berada di bawah kendali pribadi,” tutur salah satu pionir penelitian George E. Vaillant kepada Harvard Gazette pada 2001.

“Kita mempunyai kendali yang besar atas berat badan, olahraga, pendidikan, dan penyalahgunaan rokok dan alkohol,” tambah Vaillant.

“Dengan kerja keras dan/atau terapi, hubungan kita dengan pasangan kita dan gaya hidup kita dapat diubah demi masa depan. lebih baik. Usia tua yang sukses mungkin tidak terletak pada bintang dan gen kita seperti pada diri kita sendiri,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya