Cara Mencapai Potensi Dimiliki, Simak Caranya

Apakah dulu kamu adalah anak yang ‘berbakat’, berjuang untuk mencapai kesuksesan sebagai orang dewasa?

oleh Amira Fatimatuz Zahra diperbarui 13 Nov 2023, 19:22 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2023, 19:22 WIB
Ilustrasi belajar, menulis, mengerjakan soal
Ilustrasi belajar, menulis, mengerjakan soal. (Image by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Apakah dulu kamu adalah anak yang ‘berbakat’, berjuang untuk mencapai kesuksesan sebagai orang dewasa? Psikolog organisasi Adam Grant mungkin bisa memberikan solusi untuk kamu.

Sederhananya, daripada menyerah ketika segala sesuatunya tidak terjadi secara alami, mulailah berpikir seperti “orang yang terlambat berkembang”.

Bakat alami terlalu dilebih-lebihkan,” kata Grant, seorang penulis buku terlaris dan profesor psikologi di Wharton School Universitas Pennsylvania, melansir CNBC.

“Kebanyakan anak ‘ajaib’ tidak tumbuh menjadi orang dewasa yang jenius, dan menurut saya hal ini membuat kita meremehkan anak-anak yang lambat belajar atau terlambat berkembang.”

“Kamu harus mampu mencoba hal-hal baru, memecahkan masalah, dan menerima kesalahan untuk mencapai puncak kemampuanmu,” tulis Grant dalam buku terbarunya, “Hidden Potential: The Science of Achieving Greater Things.”

Grant menambahkan, mereka yang “lambat belajar” mengembangkan sifat-sifat tersebut karena kebutuhan sejak usia dini, mempersiapkan mereka untuk menggapai prestasi di kemudian hari.

“Orang yang terlambat berkembang juga cenderung sangat ahli dalam mengubah kelemahan menjadi kekuatan. Jika kamu menguasai sesuatu yang tadinya tidak kamu kuasai, kamu siap menangani sebagian besar jenis tantangan,” kata Grant ketika di “Squawk Box”.

Hal itu tidak berarti mereka yang “berbakat secara alami” akan hancur. Berikut cara-cara yang dapat dilakukan siapapun untuk menggapai potensi seseorang, menurut buku yang ditulis oleh Adam Grant:

  1. Mintalah saran dari atasan dan rekan kerja, bukan feedback. Kamu akan mendapatkan kesimpulan yang lebih menarik dan relevan.
  2. Temukan cara baru dan menyenangkan untuk melatih keterampilan. Para atlet sering menyebutnya sebagai latihan silang. Daripada melakukan latihan lari atau bermain berulang-ulang, mereka malah mengangkat beban, latihan yoga, atau bahkan menghadiri kelas menari. Apapun konteksnya, melakukan ini dapat membantu mencegah kelelahan.
  3. Terima kecanggungan. Menguasai segala sesuatu itu sulit dan hal tersebut tidak boleh menghalangi kamu untuk mencoba.

 

Pelajari Sesuatu yang Baru

“Perasaan bahwa ada sesuatu yang tidak nyaman merupakan sinyal bahwa kamu akan mempelajari sesuatu yang baru,” kata Grant kepada New York Times bulan lalu. “Itu adalah sinyal yang tidak hanya harus kita perhatikan, tetapi harus diperkuat.”

Penelitian mendukung hal tersebut. Misalnya, ketika kamu dijuluki pembelajar auditori, kamu mungkin lebih memilih buku audio atau podcast daripada teks tertulis. Namun, format tersebut tidak benar-benar mempengaruhi kemampuan untuk menguasai materi. Menurut penelitian, orang-orang memahami konsep-konsep baru dengan lebih efektif ketika mereka didorong keluar dari zona nyaman mereka.

“Keterampilan karakter bisa sangat berharga di tempat kerja. Pengusaha miliarder Mark Cuban secara aktif mencari karyawan yang menjadikan kantornya tempat yang lebih baik daripada menelusuri resume yang mengesankan,” katanya kepada podcast “Re:Thinking” Grant tahun lalu.

Dalam satu contoh, Cuban mengatakan ia mempekerjakan seorang CEO yang memiliki pengalaman kurang relevan dalam resume mereka, tetapi unggul dalam “dukungan karyawan serta pelatihan dan peningkatan karyawan.”

“(mereka) mungkin tidak memiliki pengalaman di sisi bisnis yang seharusnya kami dapatkan,” kata Cuban. “(tetapi mereka) menempatkan (karyawan) pada posisi untuk berhasil (lebih baik) dibandingkan siapapun yang pernah saya lihat.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya