Kabinet Jokowi Lebih Pilih Mercy, Ini Komentar Bos Toyota

Pemerintah mungkin mempertimbangkan beberapa faktor lain seperti lokalisasi produk dan harga dari model yang ditawarkan.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 09 Sep 2014, 16:16 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2014, 16:16 WIB
Kabinet Jokowi Pilih Mercy, Ini Komentar Bos Toyota
Pemerintah mungkin mempertimbangkan beberapa faktor lain seperti lokalisasi produk dan harga dari model yang ditawarkan.

Liputan6.com, Jakarta - Tak lama setelah Menteri Perindustrian, MS Hidayat mengungkapkan kabinet Jokowi yang lebih memilih mobil dinas buatan Mercedes Benz, Wakil Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor (TAM), Suparno Djasmin, menyatakan pihaknya legowo dengan keputusan tersebut. (Baca juga: Dinilai Murah Kabinet Jokowi Pilih Mercy Ketimbang Toyota)

"Pemerintah tentu punya kriteria tertentu, entah itu spesifikasinya seperti besaran engine," ujar pria yang karib disapa Pak Abong, di sela Toyota Media Gathering Pre-Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014, Jakarta, pada Selasa (9/9/2014).

Lanjut dia, awalnya PT TAM berpartisipasi dengan mengajukan sedan saloon, Crown, untuk menunjang tugas dinas anggota kabinet Jokowi. Namun akhirnya, pemerintah lebih memilih mobil bercita rasa Eropa ketimbang Asia.

"Kami dari awal mencoba untuk berpartisipasi dengan Toyota dengan Crown. Namun pemerintah sendiri punya kriteria dan spesifikasi seperti besaran engine dan lain-lain," imbuh Suparno.

Tak cuma itu, katanya, pemerintah mungkin mempertimbangkan beberapa faktor lain seperti lokalisasi produk dan harga dari model yang ditawarkan.

"Saya nggak tau kalau itu (Mercy) diproduksi dalam negeri atau tidak," ujarnya.

Sejauh ini, belum ada informasi lebih lanjut perihal model Mercedes Benz mana yang bakal digunakan sebagai armada dinas.

Adapun, PT Mercedes Benz Indonesia (MBI), selaku pemegang merek Mercedes Benz di dalam negeri, telah melokalisasi sejumlah sedan mewah, termasuk seri C-Class, E-Class, dan rencananya S-Class. Kemungkinan besar, Kabinet Jokowi bakal mengguankan Mercedes Benz E-Class. (Gst/Des)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya