Joe Biden Teken Aturan Larangan Penjualan Mobil Asal China di AS!

Presiden Joe Biden melarang kendaraan asal China masuk ke AS mulai 2027, dengan fokus melindungi data pengguna dari ancaman pihak asing. Kebijakan ini memicu kekhawatiran produsen mobil China.

oleh Yuslianson diperbarui 20 Jan 2025, 06:05 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2025, 06:05 WIB
Wuling Cloud EV
Wuling Cloud EV. (ist)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Di penghujung masa jabatannya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menandatangani aturan penting melarang penjualan atau impor kendaraan listrik (EV) asal China ke AS.

Kebijakan ini menjadi langkah terbaru pemerintahan AS dalam upaya melindungi keamanan data warga Negeri Paman Sam tersebut dari ancaman pihak asing.

Dilansir The Verge, Senin (20/1/2025), aturan ini berlaku untuk kendaraan EV model tahun 2027 dan 2029. Fokusnya adalah melarang impor perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) untuk kendaraan dari negara-negara seperti China dan Rusia.

Adapun aturan ini dirancang untuk melindungi data pengguna yang dikumpulkan melalui teknologi modern di kendaraan, seperti kamera, mikrofon, GPS, Wi-Fi, dan sistem satelit.

Menteri Perdanganan Gina Raimondo menekankan risiko besar dari akses pihak asing terhadap data-data yang dikumpulkan ini.

Pengumuman ini juga menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan produsen mobil listrik. Salah satunya ada Polestar, produsen EV dimiliki oleh Geely, perusahaan berbasis di China.

Kebijakan ini dikhawatirkan dapat menghalangi penjualan kendaraan Polestar di AS, atau membatalkan rencana pembangunan pabrik EV mereka di Carolina Selatan.

Kebijakan ini diambil di tengah perdagangan AS-China yang semakin meningkat. Pada 2024, pemerintahan Biden telah menaikkan tarif kendaraan listrik asal China dari 25 persen menjadi 100 persen untuk membendung ekspor semakin besar.

Bagi konsumen, kebijakan ini dapat berarti semakin sedikit pilihan kendaraan listrik di pasar AS. Selain itu, aturan tersebut juga dapat memengaruhi harga EV, kemungkinan akan semakin meningkat seiring berkurangnya kompetisi dari produsen asal China.

BYD Atto 3 Bersolek, Seperti Apa Bentuknya?

Teaser BYD Atto 3 yang beredar di pasar Tiongkok.

BYD Atto 3 terbaru terdaftar di Ministry of Industry and Information Technology (MIIT) China. Model anyar ini mendapat penyegaran pada eksterior serta pengadopsian teknologi baru untuk memperkuat fitur keselamatan dan keamanan berkendara.

Di bagian depan BYD Atto 3 MY 2025, desainer BYD mengubah bumper menjadi lebih elegan tapi tetap menampilkan nuansa tegas. Grille dan lampu utama tetap menggunakan gaya pada versi sebelumnya.

 Bagian belakang juga direvisi mengikuti konsep tampilan depan. Tidak banyak detail rumit yang membuatnya terlihat lebih bersih, khususnya pada bumper.

Spoiler di atap diperbarui dengan dua lampu high mount stop lamp, menggantikan strip lampu tunggal pada model sebelumnya.

Ini memberi kesan sporty yang atraktif. Bagian samping juga menunjukkan pilar atap baru dan aksen silver pada bagian bawah yang memberikan kesan modern.

Fitur BYD Atto 3

Berada di Kawasan Pusat Bisnis Sudirman, Jakarta, dealer flagship BYD Harmony Sudirman 4S dekat dengan jalan utama kota dan memiliki akses transportasi yang nyaman,

Dalam urusan fitur, Advanced Driving Assistance System (ADAS) mendapat peningkatan. Pada April 2025, BYD mengumumkan DJI sebagai salah satu pemasok teknologi ADAS mereka.

Bergabungnya perusahaan yang dikenal sebagai spesialis kamera ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berkendara yang lebih aman dan nyaman.

Dimensi Atto 3 tetap sama, yaitu panjang 4.455 mm, lebar 1.875 mm, tinggi 1.615 mm, dan jarak sumbu roda 2.720 mm.

Motor listrik yang digunakan adalah Permanent Magnet Synchronous Motor dengan tenaga 201 hp dan torsi 310 Nm. Konfigurasi ini memungkinkan akselerasi 0-100 km/jam dalam waktu 7,3 detik dengan kecepatan puncak 160 km/jam.

Kelengkapan Lainnya

Soal baterai, tetap disediakan dalam dua versi, yaitu Standard Range berkapasitas 49,92 kWh dengan jangkauan 430 km menurut standar CLTC, dan Extended Range dengan kapasitas 60,48 kWh dan jangkauan 510 km.

Di Indonesia Atto 3 cukup sering terlihat di jalan. SUV ini menjadi salah satu dari tiga model pengenalan BYD Indonesia.

Ia bersaing dengan Honda HR-V, Mitsubishi XForce, Toyota Yaris Cross, serta SUV listrik seperti Chery Omoda E5 dan MG ZS EV.

Varian yang ditawarkan adalah Advanced (Standard Range) yang dibanderol Rp470 juta (OTR Jakarta) dan Superior (Extended Range) senilai Rp520 juta (OTR Jakarta).

Walaupun belum ada tanggal resmi peluncuran, pendaftaran di Ministry of Industry and Information Technology biasanya menjadi langkah terakhir sebelum model diproduksi.

Diperkirakan, BYD Atto 3 facelift akan dirilis pada kuartal kedua 2025 di China. Diramalkan Indonesia akan mendapatkan model tersebut tak lama setelah peluncuran di negara asalnya.

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya