Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian baru menunjukkan mobil otonomos atau self-driving car dapat menghasilkan beberapa efek negatif bagi penumpangnya. Efek tersebut adalah mabuk darat seperti mual hingga muntah.
Melansir Just Auto pada Kamis (9/4/2015), tim peneliti dari University of Michigan Transportasi Research Institute (UMTRI) mengatakan ada tiga faktor utama yang membuat mobil otonomos tingkatkan potensi mabuk darat.
Pertama, konflik antara vestibular, yaitu saraf yang berhubungan dengan keseimbangan, dengan input visual. Kedua, ketidakmampuan untuk mengantisipasi arah gerak, dan ketiga menurunnya kontrol atas arah gerakan.
Tingkat mabuk darat ini juga dipengaruhi oleh aktivitas penumpang di dalam mobil otonomos. Misalnya, seberapa sering mereka bergerak.
UMTRI juga menghitung frekuensi dan tingkat keparahan mabuk darat berdasarkan kriteria tertentu. Untuk mengetahuinya, dilakukan survei di Amerika Serikat, Tiongkok, India, Jepang, Inggris dan Australia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa misalnya, 6 sampai 10 persen orang Amerika yang memiliki frekuensi tinggi mengendarai mobil otonomos akan selalu mengalami mabuk darat, dalam tingkat rendah hingga tinggi.
(rio/sts)