Mobil Diesel Polusinya Tenyata Setara Truk 40 Ton, Serius!

Sebuah riset menunjukkan bahwa mesin Diesel modern memompa polusi empat kali lebih banyak dibanding sebuah bus atau truk berat.

oleh Rio Apinino diperbarui 22 Okt 2015, 18:18 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2015, 18:18 WIB
Mobil Diesel Polusinya Empat Kali Lebih Banyak Dibanding Truk
Sebuah riset menunjukkan bahwa mobil diesel modern memompa polusi empat kali lebih banyak dibanding sebuah bus atau truk berat.

Liputan6.com, Oslo - Sebuah riset dari Norwegian Centre for Transport Research menunjukkan bahwa mobil bermesin Diesel modern memompa polusi empat kali lebih banyak dibanding sebuah bus atau truk berat.

Melansir The Guardian, Kamis (22/10/2015), kesimpulan tersebut didapat setelah mereka meriset 12 mesin kendaraan berat dan tujuh Diesel. "Semua kendaraan berat emisinya rendah, tapi tujuh mesin Diesel mengeluarkan emisi empat kali lebih banyak dari kendaraan berat itu," ujar mereka.

Norwegian Centre for Transport Research melanjutkan, sebetulnya ada teknologi yang efektif untuk mengurangi nitrogen oksida (NOx). Tetapi, produsen mobil tidak mengimplementasikannya dalam kondisi mengemudi yang realistis. Ini yang membuat emisi tetap tinggi.

Sebuah studi terpisah yang dilakukan Transport for London menemukan hal serupa. Mereka menemukan bahwa mobil mini bermesin Diesel mengeluarkan NOx yang setara dengan kendaraan seberat 40 ton.

Lembaga riset ini mengambil data dari sembilan mobil Diesel, dari mulai kelas super mini hingga SUV, serta tiga heavy goods vehicle (HGV) dan 1 large goods vehicle (LGV).  

Hasil ini mendapat tanggapan dari banyak pihak. Salah satunya adalah James Tate, ahli emisi dari Universitas Leeds. Menurutnya, alasan pabrikan mobil tidak menggunakan teknologi untuk mengurangi NOx adalah karena faktor kenyamanan dan biaya.

Ia mengatakan, zat yang paling umum untuk mengurangi emisi adalah senyawa kimia yang disebut urea. Urea ini disemprotkan ke dalam gas buang. Nah, urea ini membutuhkan tangki yang besar untuk menyimpannya, sesuatu yang dihindari banyak pabrikan otomotif.

(rio/sts)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya