Direpresi Polisi, 12 Ribu Sopir Uber Akan Mogok

Aksi mogok ini merupakan respons atas tindakan represif yang dilakukan pemerintah Kota Paris.

oleh Rio Apinino diperbarui 10 Feb 2016, 10:33 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2016, 10:33 WIB
Kantor Taksi Uber di Amsterdam Digerebek Jaksa
Agen dari Inspektorat Lingkungan dan Transportasi negara menyita catatan administrasi dari perusahaan Uber.

Liputan6.com, Paris - Uber, layanan transportasi berbasis aplikasi divisi Perancis siap mogok hari ini (10/2/2016). Pemogokan dilakukan sebagai bentuk protes terhadap polisi yang dianggap reprresif.

Dilaporkan Bloomberg, aksi mogok ini merupakan respons atas tindakan represif yang dilakukan pemerintah Kota Paris. Dikatakan, aksi ini akan terkonsentrasi di Place de la Nation, Paris.

Sebagaimana diketahui, aksi ini merupakan babak baru akibat konflik antara industri taksi konvensional dan layanan berbasis aplikasi.

Mirip seperti di Indonesia, pemerintah Perancis  cukup kesulitan membuat regulasi terkait dengan fenomena transportasi baru ini. Mereka dituntut untuk tetap mendukung bisnis berbasis aplikasi tanpa mengganggu sopir konvensional.

Sebelumnya, Perdana Menteri Manuel Valls berjanji akan melakukan langkah yang menguntungkan bagi sopir konvensional. Mereka membuat unit polisi khusus bernama 'Boer' untuk mengontrol sopir Uber. Hal inilah yang kemudian memicu protes para sopir Uber.

Sebelumnya, sopir Uber sebetulnya telah melakukan protes dengan cara memblokir jalan dan membakar ban.

Untuk diketahui, saat ini Uber Perancis telah memiliki lebih dari 12 ribu dengan pengguna mencapai angka 1,4 juta. Bola panas konflik saat ini ada di tangan pemerintah, apakah mereka mampu meredakannya atau tidak.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya