Filipina Buat Mobil Otonomos, Indonesia Kapan?

Perusahaan asal Fipilina akan berinvestasi hingga US$ 100 juta untuk membuat negara itu menjadi hub mobil otonomos di Asia.

oleh Rio Apinino diperbarui 26 Agu 2016, 09:10 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2016, 09:10 WIB
Mobil Otonomos Harus Tetap dapat Dikontrol
Masyarakat menganggap mobil otonomos harus tetap dapat dikontrol secara manual.

Liputan6.com, Manila - Ayala Corp, perusahaan asal Fipilina, akan berinvestasi hingga US$ 100 juta untuk membuat negara tetangga Indonesia itu menjadi hub di Asia dalam pembuatan mobil otonomos.

Melansir Asia Nikkei, Jumat (26/7/2016), melalui anak perusahaan AC Industrial, Ayala akan menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan besar. Disebutkan proyek akan mulai berjalan tiga tahun lagi, tepatnya pada 2019.

CEO AC Industrial Technology Holdings, Arthur Tan, masih merahasiakan siapa persisnya perusahaan yang dimaksud. Meski demikian, sejauh ini Volkswagen (VW) jadi pabrikan otomotif kenamaan yang paling dekat dengan mereka.

Tan mengatakan, perusahaannya tidak tertarik membuat mobil konvensional. Pasalnya, di Asia Tenggara sudah ada Thailand dan Indonesia, di mana mobil konvensional sangat dominan. Bahkan beberapa pabrikan besar menjadikan dua negara ini basis produksi.

"Kami melihat kesempatan di mana industri otomotif itu sendiri sedang terganggu. Fasilitas pabrikan mapan tidak diatur untuk memproduksi kendaraan generasi berikutnya (seperti mobil otonomos)," ujarnya.

"Ayala, dengan jejak di ASEAN, sekarang memiliki kesempatan untuk melompati pemain mapan di regional ini," tambahnya.

Selain menjalin kerja sama dengan pabrikan mapan, ia juga mengatakan sedang gencar mengakuisisi perusahaan teknologi agar pengembangan mobil tanpa awak nanti berjalan dengan mulus. Salah satu yang paling baru adalah VIA Optronics asal Jerman.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya